TRAGEDI
Diandra berlari menuruni tangga apartement bersama Raiden karena tak mau menunggu pintu lift yang selalu saja lama terbuka. Kareen, Sammy, dan Romeo mengikuti mereka dari belakang.
Diandra begitu panik saat mendengar kabar bahwa kondisi Demian tengah kritis dan kini pria itu sedang berada di Rumah Sakit.
Raiden berusaha tenang, ia melirik ke arah Diandra yang terus saja menangis sambil berdo'a untuk Demian.
Kareen mengemudikan mobilnya sendiri bersama Sammy dan Romeo yang ikut menumpang. Mereka mengikuti petunjuk dari Romeo tentang letak Rumah Sakit tempat Demian di rawat selama ini.
"Kok bisa-bisanya sih Rom, lo nggak ngasih tahu apapun ke kita tentang Demian?," omel Kareen, marah.
"Gue udah terlanjur janji sama Demian, bahwa gue nggak akan kasih tahu Diandra tentang kondisinya," jawab Romeo, yang ikut merasakan kalut setengah mati.
"Tapi seharusnya lo bisa kasih tahu kita Rom," ujar Sammy.
"Gue nggak kepikiran Sam..., gue cuma mikirin hal itu sendirian," balas Romeo.
Mobil milik Raiden berada tepat di depan mereka, lampu merah membuat mereka berhenti di saat bersamaan. Semua orang di kedua mobil itu merasa gelisah, mereka benar-benar tak sabar agar cepat tiba di Rumah Sakit.
Saat lampu lalu lintas berubah menjadi hijau, mereka pun segera melaju kembali di jalan yang sama. Namun tiba-tiba, ada kendaraan lain yang datang dari arah samping dan menabrak mobil milik Raiden hingga terseret sejauh beberapa meter.
Kareen sendiri menginjak rem dengan sangat mendadak untuk menghindari benturan, namun tetap saja ban mobilnya selip di atas aspal sehingga mobilnya menabrak tiang lampu lalu lintas di seberang jalan.
Romeo turun dari mobil setelah mengalami benturan hebat itu. Sammy membantu Kareen keluar dari mobil. Ambulans dan Polisi datang dengan cepat ke tempat terjadinya kecelakaan itu. Kareen berlari menuju mobil milik Raiden untuk melihat kondisi mereka.
Diandra pingsan dengan luka di dahinya akibat benturan keras, sementara Raiden juga mengalami kondisi yang lebih parah.
Sammy menahan Kareen yang histeris melihat kondisi Diandra dan Raiden. Romeo berusaha menahan sakit di kepalanya dan mendampingi Diandra dan Raiden ke dalam Ambulans.
Kareen menatap mobil yang menabrak mobil milik Raiden, Polisi telah mengamankan pengemudinya. Kareen pun berdiri mematung dan tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Orang yang sengaja menabrak mobil Raiden tersenyum penuh kemenangan ke arahnya.
Orang itu..., Zivanna Alexandra!
* * *
"Berikan anastesi," teriak seorang Dokter di ruang gawat darurat.
Romeo duduk di depan ICU, di Rumah Sakit yang sama tempat Demian di rawat. Kareen dan Sammy membawa berkas dari tempat pendaftaran. Kaffa - yang sebenarnya sejak tadi sudah berada di Rumah Sakit - berubah semakin gelisah.
Darren masih mencoba menenangkan Estrella yang shock karena kondisi Demian, dan kini di tambah dengan Raiden dan Diandra yang mengalami kecelakaan lalu lintas.
"Gue tahu pelakunya," ujar Kareen, hampir menangis.
Semua mata menatap ke arahnya.
"Ziva..., Ratu GFH," lanjutnya.
"BRENGSEK!!!," Kaffa menggila.
Diandra sadar lebih awal, ia melihat infuse di tangannya dan merasa shock beberapa saat. Romeo mendekat padanya bersama Estrella.
"Diandra tenang dulu sayang...," bujuk Estrella.
"Raiden..., mana Raiden?," tanya Diandra, sambil berusaha untuk bangun.
"Sabar Belle..., Raiden masih di tangani oleh Dokter," bujuk Romeo.
Diandra benar-benar bangkit dari tempat tidurnya, ia bahkan melepas infuse dari tangannya untuk mendekat ke arah tempat tidur Raiden.
Raiden membuka matanya lalu menatap Diandra yang menggenggam tangannya. Pria itu tersenyum lemah.
"Aku mencintaimu...," ungkapnya sekali lagi.
Diandra menangis.
"Aku juga..., mencintaimu...," balas Diandra, seraya terisak.
"Aku akan mengingatnya, aku akan selalu mengingat bahwa kau memang mencintaiku," Raiden terlihat begitu bahagia.
Tangisan Diandra semakin keras. Kareen memeluknya dari samping, wanita itu pun ikut menangis bersama sahabatnya.
"Jangan lupakan aku..., kau akan terus mengingatku..., bersama Demian," pinta Raiden.
"Jangan..., jangan tinggalkan aku Ray..., aku mohon..., bertahan Ray...," pinta Diandra.
Raiden tersenyum.
"Aku mencintaimu...," ujar Raiden, untuk terakhir kalinya.
Tuuuuuutttttt...!!!
Dengungan suara mesin EKG mengakhiri segalanya. Raiden menutup mata untuk selama-lamanya.
"RAY!!!," teriak Diandra, frustasi.
Romeo menahan tubuh Diandra, Estrella memanggil Dokter dan perawat. Sammy dan Darren membantu Romeo yang menahan Diandra yang terus berontak dan menangis histeris.
Kaffa berkubang dalam duka yang mendalam, begitupula dengan Diandra yang begitu terpukul atas kematian Raiden.
Kareen mengepalkan tangannya kuat-kuat, ia mengatur sesuatu tanpa ada yang menyadari.
* * *
"Raiden Syailendra telah terdaftar untuk mendonorkan jantungnya kepada Demian Kyle, dia sudah menandatangani surat pernyataan ini tadi pagi," ujar Utari, seraya menyerahkan kertas bertanda tangan milik Raiden pada Kaffa.
Diandra masih terdiam dalam depresinya dan duduk bersandar di samping Estrella. Kaffa begitu bingung untuk memutuskan, ia sendiri masih shock akibat kematian Raiden yang begitu tiba-tiba.
Kaffa hendak berjalan dan pergi begitu saja, hingga Diandra menangkap tangannya dan menghentikan langkahnya.
"Lakukan yang Raiden mau..., lakukanlah permintaan terakhirnya," saran Diandra.
Kaffa menganggukan kepalanya. Diandra bangkit dari kursi tempat ia duduk sejak tadi dan menghapus airmatanya.
"Kau mau kemana sayang?," tanya Estrella.
Diandra menatap Estrella seraya tersenyum.
"Aku akan menyelesaikan urusan dengan manusia yang sudah berani merenggut nyawa keponakan Bibi. Bibi tunggu saja di sini, Demian akan segera dioperasi, dia membutuhkan Bibi dan Darren," jawab Diandra, dengan tenang.
Wanita itu berjalan menjauh menuju pintu keluar Rumah Sakit. Ia menguatkan hatinya dan memantapkan langkahnya, hingga ia ditahan oleh seseorang.
"Gue ikut, gue akan bantu lo untuk memberi pelajaran pada Ziva," ujar Kareen.
Diandra mengangguk setuju dengan permintaan Kareen. Mereka pun pergi tanpa memberi tahu Romeo ataupun Sammy.
'Ziva..., kau akan membayar semua kejahatanmu!!!.'
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ROOMATE 2
Teen Fiction[COMPLETED] Seri Ke-2 PIECES OF HEART Ketika masa lalu berakhir, bukan berarti semua masalah yang pernah ada akhirnya selesai. Justru dengan berakhirnya masa lalu, di sanalah masalah lain akan datang untuk menghiasi masa depan. Ini cerita yang masih...