BAGIAN 19

106 17 4
                                    

BELAJAR MENERIMA

1 Bulan Setelah Kepergian Raiden.

Diandra sudah selesai memakai sepatunya, sementara Kareen baru saja duduk dan akan memakai sepatu. Jam menunjukkan pukul enam pagi, namun sederet panggilan tak terjawab dari Romeo sudah membuat Diandra panik.

"Hai Rom..., apa kabar?," tanya Diandra.

"Nggak baik..., gue sama Syifa kekurangan tenaga di sini. Pesanan banyak sementara bantuan nggak ada," jawab Romeo.

Diandra terkekeh mendengar keluhan-keluhan itu.

"Kalau urusan gue di kantor sini udah selesai pasti gue pulang kok. Sabar ya Rom..., buka kantor cabang baru itu nggak gampang tahu," bujuk Diandra.

"Ini udah satu bulan Belle..., dan gue tahu kalau alasan lo pergi bukan karena kantor cabang yang baru, tapi elo berusaha melarikan diri dari kenyataan," ujar Romeo.

Diandra tersenyum.

"Gue melarikan diri? Masa sih?," ada nada menggelikan dari suara Diandra.

"Demian udah keluar dari Rumah Sakit seminggu yang lalu. Masa pemulihan dan terapinya juga udah selesai. Dia nanyain lo terus dan gue bingung mau jawab apa," jelas Romeo, jujur.

"Oh..., jadi itu alasan sebenarnya lo minta gue pulang? Kenapa nggak to the point sih?," ejek Diandra.

"Karena gue nggak mau lo melarikan diri lebih jauh lagi Belle. Semua yang terjadi udah takdir, dan lo harus bisa terima."

Diandra terdiam beberapa saat. Kareen masih setia menunggunya selesai bicara dengan Romeo.

"Gue kangen sama Raiden...," ungkap Diandra, jujur.

"Lo nggak kangen sama Demian?," tanya Romeo.

"Nggak! Ngapain gue kangen sama dia? Demian aja belum tentu kangen sama gue," gerutu Diandra.

Kareen tertawa, Romeo bisa mendengar itu. Diandra pun ikutan tertawa.

"Kalian lagi ngetawain apa?."

"Kita ketawa karena elo terkadang masih aja bego," sahut Kareen.

"Bego gimana???."

Diandra tak mampu lagi untuk tidak benar-benar tertawa keras-keras. Kareen mengambil alih ponsel Diandra.

"Romeo..., kita berdua udah tiga hari ada di rumah. Kita udah pulang..., cuma ya kita masih pengen bermalas-malasan aja sih," Kareen akhirnya mengaku.

Romeo mengumpat keras-keras. Ia tak menduga kalau Diandra dan Kareen akan membodohinya selama tiga hari belakangan.

Kareen menutup sambungan telepon dengan kondisi masih saja tertawa. Diandra pun begitu. Mereka akhirnya pergi keluar rumah dan berjalan menuju parkiran untuk mengambil mobil.

"Lo nggak mau ketemu Demian?," tanya Kareen.

"Gue belum siap Rin," jawab Diandra, cepat.

"Raiden meninggal bukan karena kesalahan Demian Dhi..., lo nggak nyalahin dia kan?."

"Nggak lah..., tapi gue belum siap aja Rin buat ketemu. Gue takut...," Diandra mengaku.

"Takut kenapa?."

"Nggak bisa dijelasin Rin..., pokoknya gue takut."

Diandra turun dari mobil bersama Kareen menuju pusara milik Raiden. Ia meletakkan seikat bunga mawar di atas pusara itu dan berdo'a. Kareen pun melakukan hal yang sama.

Usai berdo'a, mereka berdua berjalan menyusuri area pemakaman itu dengan berjalan kaki. Mereka pun duduk di sebuah bangku taman berwarna putih.

"Rasanya waktu singkat banget Rin. Gue jatuh cinta sama Demian selama sebelas tahun, dan dalam waktu dua minggu setelah gue dan Demian bermasalah, gue malah jatuh cinta sama Raiden tanpa gue duga," Diandra tersenyum.

MY ROOMATE 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang