KEJAHATAN
"Dia melarikan diri Dhi..., Polisi masih berusaha mencari keberadaannya," jelas Kareen, yang sedang mengemudikan mobil yang ia ambil dari kantor.
"Sudah hubungi Marion?," tanya Diandra.
"Ya, Marion sedang berkoordinasi dengan anggota tim dari kepolisian lain untuk mencari jejak Ziva," jawab Kareen.
"Jadi..., kemana kita akan pergi mencari Iblis sialan itu?."
"Ke rumah salah satu mantan pengikut GFH..., Riana," jawab Kareen, dengan penuh rasa marah.
* * *
Ziva POV
Aku berhasil!!! Aku berhasil membuat Diandra terluka!!! Tapi aku tak menduga kalau Raiden akan tewas dalam kecelakaan yang kurencanakan. Itu di luar kendali diriku. Aku tak berencana begitu.
Sejak pagi sudah kuikuti mobil Raiden tanpa disadari oleh pria itu. Ini hari Minggu, dan Raiden tak biasanya keluar pagi-pagi sekali. Aku menduga-duga bahwa dia akan pergi menemui Diandra.
Raiden memarkirkan mobilnya di depan Dunkin Donuts, aku pun turun diam-diam dan terus mengikutinya.
Aku mengantri di belakangnya tanpa ia sadari. Aku bahkan mendengar semua hal yang ia katakan.
"Diandra tidak suka taburan kacang selain kacang almond, Kareen tidak suka strawberry, dan Sammy tidak suka susu," gumamnya.
Cih!!!
Bahkan dia mengingat semua hal yang tidak disukai oleh wanita sialan itu!!! Aku semakin merasa kesal!!!
"Oh ya, tambah dengan Moccachinno tiga gelas, dan satu Espresso untukku."
Aku benar-benar berusaha untuk menahan diri agar tidak meneriakinya. Aku muak karena dia berubah seperti pembantu.
"Hei, Demian..., kenapa kau membeli kopi? Jantungmu akan berhenti mendadak kalau kau meminumnya!."
Seseorang tiba-tiba saja menegurnya sehingga Raiden terlihat terkejut, aku juga ikutan kaget setengah mati mendengar suara orang itu.
"Demian adalah sepupuku, aku Raiden. Kau mengenalnya?."
"Oh ya ampun, maafkan aku, aku pikir kau adalah Demian. Wajahmu persis sekali dengannya. Aku ingat sekarang, kau adalah Raiden yang pernah mengalami alergi akut di rumah Diandra dan Kareen."
"Ya tidak masalah, tapi bisakah kau jelaskan padaku, tentang maksud teguranmu tadi?."
"Aku pikir Demian sudah memberitahu keluarganya tentang kondisinya sekarang."
"Demian tak memberitahukan apapun," sanggah Raiden, dengan cepat.
Dan terjadilah percakapan menarik yang membuatku merasa senang. Aku bisa saja membuat Diandra menderita secara instan dengan mencelakai Demian, namun hal itu takkan mengubah apapun. Raiden akan terus hidup bersama Diandra.
Tapi ketika aku mendengar kenyataan bahwa Raiden tewas akibat perbuatanku, aku menjadi ketakutan. Aku tak mau di penjara. Aku tak mau di kurung bersama manusia-manusia hina lainnya.
Maka..., di sinilah aku. Di rumah pengikut setiaku!
* * *
"Sialan lo Ziv..., sebaiknya lo cepat pergi dari sini. Gue nggak mau terseret ke dalam masalah yang lo perbuat!!!," geram Riana.
Ziva tertawa sinis.
"Berani banget lo sekarang sama gue!!! Udah punya nyali ya???," ejek Ziva.
"Cukup ya Ziv..., gue nggak mau terseret masalah apapun lagi!!! Gue nggak mau bantu lo lagi!!!," tolak Riana.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ROOMATE 2
Teen Fiction[COMPLETED] Seri Ke-2 PIECES OF HEART Ketika masa lalu berakhir, bukan berarti semua masalah yang pernah ada akhirnya selesai. Justru dengan berakhirnya masa lalu, di sanalah masalah lain akan datang untuk menghiasi masa depan. Ini cerita yang masih...