Pagi pagi sekali Junho bangun,kalau saja bunda nya tidak pergi menyusul Ayah ke Bekasi mungkin dirinya tidak akan terjebak dalam situasi seperti ini.
Masih setengah mengantuk,Junho terpaksa turun dari kamarnya menuju dapur untuk membuat sarapan.
Jangan tanya kenapa Junho bisa masak.Dulu saat kelas 10 dirinya pernah diajak Seungyoun ikut les memasak awalnya ia menolak,namun saat tahu guru les masaknya cantik,masih muda juga.Junho auto ngerengek-ngerengek ke bunda biar diIzinin ikut les masak.
Dan diizinin dong,tapi gak sampe 2bulan Junho ga mau lagi tuh ikut les nya,karna tau kalo ternyata guru les masaknya itu udah punya tunangan.
Sedih banget emang:'(
Lanjut ke story ok kesian klo nyeritain mulu kisah hidup si Junho mah
༼;'༎ຶ ༎ຶ༽Junho mulai memotong sayuran,dan fokus memasak.Tepat pukul enam pagi Junho menyelesaikan kegiatannya.
Pada saat Junho menyiapkan makanannya dimeja makan,,Jeara datang dengan keadaan memakai piyama cooky berwarna pink dan byebye fever yang tertempel didahinya.
"Demam lo udh turun?" tanya Junho pada sang adik yang baru saja duduk.
"Hmm,"angguknya lemes.
"Lo gaush masuk sekolah dulu,istirahat aja" titah Junho.
"Keysip"
Ting tong...
"siapa dah pagi² udh bertamu aj!Bukain gih" suruh Junho yang tengah mencuci tangannya.
Jeara mendelik malas,, dia pun langsung beranjak untuk membuka pintu rumah dan melihat ada tukang gojek yg berdiri didepan pintu.
"Selamat pagi...Mba Jeara ya?"tanya mas gojek nya ramah.
"Iya" jawab Jeara.
"Ini makanan nya" ucapnya seraya menyodorkan sebuah kantung plastik putih.
Jeara nerima makanan tersebut kebingungan.
"Tenang pengirimnya udh bayar ongkir nya ko" ucap tukang gojek nya dan langsung pergi meninggalkan Jeara.
Setelah itu,Jeara menutup kembali pintu rumahnya.
"Wess Apaan tuh?"tanya Junho yang sudah duduk manis dimeja makan sambil menyantap sarapannya.
Ternyata makanan yang didalam kresek tersebut adalah bubur 99 kesukaannya Jeara,,
Tidak hanya bubur ternyata ada juga sebuah sticky notes yg ditulis oleh sang pengirim.
Makan bubur nya sampe abis.
Pulsek nanti gua mampir.
Gws .By: L.E
Jeara membaca tulisan tersebut sambil menyuapkan satu sendok bubur kedalam mulutnya.
"Aaa esaaa ternyata bisa perhatian juga ya? Hihihi.."
Junho melirik Jeara dengan tampang jijik,,"mingkem kaga lo? Haha hehe haha hehe mulu"
"Sirik mulu heran"sinis Jeara.
"gua berangkat dulu,udh telat nih ah" rajuk Junho segera membawa tasnya.
Sebelum sampai keluar rumah jeara buru-buru menghampiri Junho dan memeluknya erat.
"Jea! ish engap.." kesel Junho.
Jeara mendongak masih dalam posisi dia memeluk Junho,Jeara kan lebih pendek dari junho makanya harus ngedongak.
"Makasih ya udh ngurus sama jagain gue tdi malem,trs bela²in bangun pagi buat bikinin sarapan.sayang chacha deh" ucap Jeara tulus,Junho mengusak pelan rambut Jeara lalu mengangguk.
"Iye sama²,,ya udh lepas gua mau berangkat nih" Jeara pun melepaskan pelukannya sambil cemberut.
"gausah ngeberantakin rambut gua juga ihh,," kesalnya.
Junho langsung naik ke motornya terus pake helm,"Jagain rumah,,kunci aja pintunya.klo ad orang yg ga lo kenal gaush lo samperin"
Jeara mengacungkan jempolnya,,"siappp!"
- jeon eunra -
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tsundere Boyfriend | Lee Eunsang [END]
FanficApa hati gua harus terbuat dari kertas sang? biar bisa memenangkan hati lo yg membatu? Batu lawan kertas kan menang kertas hehe :) °•° Welcome to my 'halu' world featuring Mr. Lee eunsang °•° - jeon eunra -