Singel Mom[20]She Missed

84 4 0
                                    

Happy reading!!
.

.

.

.

.

.

.

.

Hari ini begitu cerah.
matahari bersinar tanpa terik yang membakar kulit.

Tak serta Merta dengan keluarga Kim.
Seperti kapal terbalik, semua orang dalam keadaan kacau.
Tak mengetahui siang dan malam mereka tetap berada pada posisi semula.
Mencari informasi mengenai keberadaan oh Hana.

Beberapa polisi berseragam lengkap mulai memenuhi halaman rumah mewah keluarga Kim.
Putri sulung dari keluarga Kim dan suaminya sedang di introgasi mengenai kejadian tadi malam.
Beberapa wartawan juga terlihat berkumpul sekedar mengais informasi tentang hal yang mengguncang keluarga sekelas Kim familiy.

Sosok wanita berambut terurai.
Duduk didasar balkon.
Menengkup tangan dan kakinya.
Pandanganya kosong. Wajahnya kusam, bahkan baju yang ia kenakan masih dress semalam. Benar-benar kacau.
Maniknya memerah. Pelupuk mata yang masih digenangi cairan bening meskipun sudah sangat sembab.
Baik itu dinginya hembusan angin ataupun panas yang membakar kulit karena terik matahari. Tak dapat lagi ia rasakan.

Torsonya lunglai.
Semuanya mendadak mati rasa.
Ketegaran itu juga menghilang, bersamaan dengan kabar yang ia dapat pagi ini.
Ketika pihak berwajib mengatakan.

'Kim Hana dinyatakan hilang!'

Pagi ini begitu banyak harapan dan do'a yang dipanjatkan untuk keselamatan Putri sulung pewaris
'L Compage'.
Kekhwatiran semua orang memuncak Tat kala mengingat begitu banyak orang jahat diluar sana yang ingin mencelakai anggota keluarga yang sangat berpengaruh dikorea ini.
Bahkan ny.kim masih mengingat jelas ketika putranya hampir kehilangan nyawa karena pembunuh bayaran yang dikirim oleh pesaing bisnis mereka.

Yoojung menapakan kakinya pada ubin kamar milik adiknya.
Maniknya menelisik pada ruangan itu. Seperti tak ada yang datang kesini semalam.
Ranjang yang masih tersusun rapi. Piyama tidur yang masih berlipat diatas nakas. Penghangat udara yang masih menyala.
Itu semua cukup menjadi bukti bahwa semalam tak ada yang datang beristirahat kekamar ini.

Tetapi, ada yang janggal.
Pintu balkon kamar sedikit terbuka.
Yoojung membawa torsonya mendekati pintu itu.
Benar saja, Oh Hani sedang duduk terdiam membiarkan pagar balkon menjadi sandaranya.
Yoojung menghela nafas. Ia ikut duduk mensejajarkan maniknya pada pandangan kosong oh Hani.

"Matahari sudah terik. Apa kau tidak kepanasan Hani?. Lihatlah kulitmu mulai memerah karena terpapar sinar matahari."

Pribadi oh sedikit terkejut.
Ia menoleh sejenak pada iparnya memberikan senyuman menyakitkan itu. "Eoh Eonnie. Aku baik-baik saja, aku suka disini."
Jawabnya singkat.

"Hani-ya. Ini sudah jam sembilan pagi kau belum makan apapun sejak tadi malam. Bangunlah, aku sudah membawakan bubur untukmu."

Hani menggelangkan kepalanya.
Bukanya bangun, ia malah mempererat tengkupan tanganya.
"Aku tidak lapar. Eonnie saja yang makan. Aku masih ingin disini."

"Hani-ya"
Lirih yoojung.

"Eonnie tau. ketika libur seperti ini, aku dan Hana selalu menghabiskan waktu dibalkon ini. Kami sarapan, bermain hingga makan siang disini.
Tiba-tiba aku rindu melakukan itu.
Dan putriku belum ditemukan, jadi aku akan menunggunya disini.
Dia sangat menyayangiku, Hana pasti tidak akan membiarkanku menunggu lebih lama disini. Sebentar lagi dia akan datang dan memelukku.
Dia akan menceritakan semuanya padaku, tentang pelajarannya, teman-temanya, bagaimana Reon menjahilinya dan Rahee."

Single Mom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang