Happy reading!!
.[VOTE AND COMMENT]
.
.
.
Tao berdiri tepat di puncak anak tangga.
Menyimpangkan tangan seraya berfokus tatap pada sosok anak kecil yang duduk di sofa ruangan utama.Itu Oh Hana. Ah bukan, namanya hazel sekarang. Lebih tepatnya Hazel Liu.
Kalian harus ingat bahwa oh Hana tak lagi dikenal baik dalam keluarga ataupun negara ini. Yang ada hanya Hazel Liu. Cucu satu-satunya keluarga Liu.
Dengan langkah perlahan pun tenang Tao menuruni tangga bermaksud mendekati atensi putrinya. Benar saja, gadis kecilnya tengah melamun. Terlarut dalam Fikiranya sendiri. Sorot mata yang kosong menunjukkan bahwa hanya torsonya saja yang ada disini, sedangkan Fikiranya entah kemana.
Sebenarnya sudah satu Minggu Hazel selalu menghabiskan waktunya untuk melamun seperti ini. Lebih tepatnya setelah upacara penggantian nama itu berlangsung.
Hal ini sedikit mengganggu untuk Tao dan Nyonya Huang. Rasa hawatir akan kebiasaan melamun putrinya itu cukup mengganjal hatinya. Karena sering melamun hazel tak pernah keluar rumah. Ia hanya makan jika Moodnya sedang baik atau bahkan terpaksa karena benar-benar sudah lapar. Itu bisa membuatnya sakit, bahkan sewaktu-waktu bisa mempengaruhi kepribadiannya.
Untuk sepintas Tao mengingat dirinya yang dulu. Saat ia frustasi karena Hani menolaknya mentah-mentah. Hazel persis seperti itu. Seseorang yang merasa kosong setelah kehilangan sesuatu. Tapi kekosongan itu tak mungkin sebesar yang ia rasakan dahulu. Dan sekarang rasa bersalah mulai menyengat hatinya.
Apa seharusnya ia tak melibatkan bocah kecil itu?. Apa ia terlalu serakah karena merampas banyak hal dari Hazel?.
Tapi jika tidak melakukan itu maka kehilangan kebahagiaan untuk kedua kalinya menjadi konsekuensi. Tao tak cukup kuat untuk kembali berlari menemukan kebahagiaan ketiga.Maka dari itu berusahalah. Mungkin saja putrimu membutuhkan seseorang agar ia bisa membicarakan masalahnya.
"Hazel?"
Celetuk Tao.Bocah perempuan itu menoleh. Ia tersenyum mendapati ayahnya tengah berdiri memperhatikan dirinya. "Ayah"
"Sedang apa?"
Tanyanya."Tidak ada. Oh iya ayah, apa aku boleh menemui Mamanya Crish?"
"Mamanya Crish? Untuk apa?."Hazel terlihat berfikir.
"Ini masalah perempuan"
Ujar hazel.Tao sukses dibuat terdiam oleh perkataan putrinya. Gadis delapan tahun sudah bisa mengatakan hal bernada dewasa seperti itu?. "Kau bilang apa tadi?, Apa ayah tidak salah dengar?."
"Ayah... Kalau ayah tidak mau mengantarku, aku bisa minta pada nenek"
Imbuhnya mendengus kesal."Oh oke oke, ayah akan mengantarmu besok."
"Oh ya!, Benar ayah.. kalau tidak aku tidak mau berbicara pada ayah selamanya""Baiklah... Ayah akan mengantarmu besok."
"Kenapa tidak sore hari ini saja, aku akan merasa lega lebih cepat"
"Wah wah, ayah rasa kau sudah banyak menyimpan rahasia dengan Bibi Liona. Apa ada hal penting yang ayah tidak ketahui?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Mom
Novela Juvenilbahagia tak selalu tentang cinta Ntah itu mencintai atau dicintai. terkadang seseorang yang mengasihimu dengan cintanya juga tak mampu mencapai titik tertinggi untuk rasa bahagiamu. kebanyakan jenis cinta semacam ini juga akan membuat sakit, karena...