"Selamat ulang tahun, untuk diriku. Bahagiaku adalah penderitaanmu, Rayshiva."
❀:ཻུ۪۪⸙͎
PAGI hari ini, perasaan Chenle tengah dilanda musim semi---bagaikan bunga yang bermekaran dengan indahnya, menghiasi hati, bahkan hingga ke senyuman di wajahnya.
Chenle melepaskan helm yang bertengger manis pada kepalanya, kemudian sebuah tangan terulur untuk membantu merapikan tatanan surainya yang mulai tak beraturan.
"Bekalnya di makan, ya? Untung sudah ada restoran yang buka pagi ini." Chenle terkekeh menanggapi perkataan sang kakak; Jaehyun. "Iya, nanti gue makan." balas Chenle menanggapi.
Jaehyun tersenyum simpul seraya mengecup kening sang adik dengan lembut, "Selamat ulang tahun. Jelek." ujarnya disertai sebuah hardikan, sedangkan Chenle tertawa menanggapi gurauan sang kakak.
"Makasih, pipi bolong."
Bukan hanya sang kakak, baru saja Chenle tiba di depan kelas---ia sudah dikejutkan oleh balon yang pecah tepat di atas kepalanya. "Astaga!" latahnya tatkala terkejut.
Mengundang gelak tawa para penghuni kelas 12 IPS 2. "Happy Birthday, Zhong Chenle!" sorak semuanya beriringan, membuat Chenle tersenyum gembira dibuatnya.
"Happy Birthday, to you." alunan dari petikan senar gitar tiba-tiba saja mengalun di ruangan kelas tersebut, menyita perhatian Chenle kepada seseorang yang berhasil membuat hatinya menghangat tersebut.
"Happy Birthday, to you." kerumunan siswa yang mengelilingi Chenle kini menyingkir, membentuk sebuah barisan yang mempertontonkan seseorang di ujung kelas.
"Happy Birthday, Happy Birthday." Chenle menyunggingkan senyumannya tatkala mendapati dalang dari semua kejutan ini. "To you my dear, Zhong Chenle."
Petikan senar terakhir, mengiringi kedua netra yang saling bersitatap tersebut. Chenle tersenyum lebar, kedua pipi gembilnya merah merona menahan malu.
Terlebih lagi saat kedua tangan besar itu merengkuh erat punggung Chenle; membuat kepalanya tersandar pada dada bidang Jisung, kemudian mengecup pucuk kepala sang submisif dengan lembut.
"Selamat ulang tahun, milikku." bisiknya dengan lembut, tepat pada telinga Chenle. Membuat si manis merona menahan malu, hingga membenamkan wajah manisnya di dada bidang si tampan.
Jisung terkekeh, semakin membawa Chenle kedalam rengkuhan hangat nan nyaman. "Sebentar, ya. Yang ulang tahunnya kemaluan nih," celetuk Jisung sembarang.
Membuat yang lainnya menertawakan kebodohan seorang Park Jisung, kecuali Chenle yang kini terbungkam dan menggumam kecil. "Apa?" Jisung tidak mendengarnya, namun ia dapat merasakan getaran pada bibir Chenle yang mengatup rapat.
Chenle kembali menggumam dengan tidak jelas, membuat Jisung merunduk dan mendekatkan wajahnya pada wajah Chenle. "Aku gak dengar, sekali lagi." pinta Jisung kembali.
Namun kali ini Chenle mendongak, mengecup sekilas bibir Jisung sebelum mengucapkan kalimat ajaib. "Aku bilang; aku cinta kamu, bodoh." setelah itu berlari keluar kelas.
Sontak, siswa-siswi yang lain segera menatap Jisung; seolah menuntut penjelasan atas perlakuan Chenle. Jisung tersenyum sumringah seraya menunjuk kearah bibirnya,
![](https://img.wattpad.com/cover/195296653-288-k509396.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketaksaan | Chensung
FanficKetaksaan, (n.) keraguan ❝Berpisah itu mudah, namun menjadi sulit saat masih ada keraguan diantara kita.❞ © 2019, Nanonaww.