●Cahaya dan Kegelapan●

2.8K 170 21
                                    


EMU POV

Aku berada di sebuah ruangan.
Aku tak tau ada dimana.
Disebelah kananku terdapat jalan yang sangat terang, sedangkan disebelah kiriku terdapat jalan yang sangat gelap.
Aku hanya duduk di sebuah kursi tua di ruangan itu.

"Buatlah keputusan! jika tidak, kau akan mati disini"

Aku terkejut mendengar suara itu

"Si-siapa kau" teriakku dengan keras hingga menggema di ruangan itu.

"Kau harus memilih diantara jalan kegelapan, atau jalan cahaya" ucap suara misterius itu lagi.

Aku berpikir jika jalan cahaya adalah jalan yang terbaik.
Perlahan lahan, aku melangkah ke jalan yang diterangi cahaya itu.

"Apa kau yakin akan melangkah kesana?" tanya suara misterius itu.

Aku hanya diam dan melanjutkan langkahku.
Aku yakin dengan keputusanku saat itu.

Tiba tiba, aku mendengar sesuatu berteriak memanggil namaku dari jalan yang sangat gelap itu.

"EMUUUUUUU!" teriak suara suara itu.

Aku pun menoleh.
Aku terkejut karena melihat teman temanku menangis di ujung jalan kegelapan.
Termasuk....
Hiiro san...

"Apa kau yakin dengan keputusanmu, Emu" tanya suara itu.

Dengan mantap aku menjawab

"Aku akan pergi ke jalan kegelapan!"

"Kau sungguh naif, Emu, jika kau berjalan ke jalan yang bercahaya, kau tidak akan menanggung beban apapun lagi" jelas suara itu panjang lebar.

"Aku tidak peduli! aku hanya ingin bersama teman temanku..... dan juga Hiiro san"

Suara itu langsung menghilang.
Aku bergegas pergi ke jalan kegelapan itu sambil berlari.
Semakin aku memasuki jalan itu, semakin kecil pula cahaya yang masuk hingga tidak ada cahaya sama sekali.

Tiba tiba aku terbangun dan mendapati diriku ada di sebuah ruangan putih dengan peralatan yang canggih





















NORMAL POV

"Aku, dimana?" tanya Emu setelah sadar.

Asuna pun terkejut karena tiba tiba Emu sadar dan berbicara.

"EMUU" ucap Asuna lalu mendekat ke ranjang Emu.

"Kau ada di CR, Emu" lanjut Asuna.

"Aku... apa yang terjadi denganku?" tanya Emu pada Asuna.

"2 minggu yang lalu, Saki menusuk perutmu menggunakan pisau, dan kau saat itu pingsan lalu koma, kau juga telah dioperasi... bukan Hiiro, melainkan Taiga.... karena aku tau jika Hiiro tidak akan fokus jika dia mengoperasimu~" jelas Asuna panjang lebar.

"Lalu, dimana Hiiro san?" tanya Emu pada Asuna lagi.

"Entahlah, terakhir kali aku liat dia, dia sedang melamun disini sambil memegang tanganmu" jawab Asuna.

Emu yang mendengar itu berusaha untuk bangun

"Hei,Emu, kobdisimu masih belum memungkinkan untuk keluar" ucap Asuna.

Emu tidak peduli dengan kata kata Asuna.
Emu segera beranjak dari ranjangnya dan bergegas untuk mencari Hiiro.

Asuna yang menyerah untuk menahan Emu akhirnya mengikuti Emu dari belakang.

Poison Games [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang