Keringat Hiiro bercucuran sangat deras karena Hiiro tidak bisa menemukan Emu dimana pun. Hiiro telah bertanya pada yang lain, namun tidak satu pun yang melihat Emu. Hiiro panik, sangat panik.
"Astaga, Emu, kau dimana" Hiiro mngecak acak rambutnya frustasi.
Apa Emu parah padanya? itulah isi pikiran Hiiro.
Di sisi lain, Emu sedang memakan es krim yang baru saja ia beli."Huh! kenapa Hiiro san tidak juga melupakan Saki san?" Emu memakan es krim secara tergesa gesa karena dirinya sedang emosi.
Tiba tiba saja, ada yang memegang pundak Emu.
"Siap- hmptthhhh-"
Hiiro terlihat sangat marah. Hiiro memukul meja hingga meja tersebut terbelah menjadi dua dengan garis yang abstrak.
'Temui aku jika ingin Emu selamat, kau harus memilih, aku, atau Emu. Jika kau tidak datang dalam 1 jam, aku akan membunuhnya'
Kira kira begitulah isi surat yang Hiiro dapatkan. Hiiro sengaja tidak memberitahu yang lain jika Emu diculik. Hiiro hanya ingin dirinya saja yang menyelesaikan masalahnya.
"SIALAN! siapa yang mengirim sudah ini?" Hiiro mengepalkan tangannya lalu melesat ke lokasi yang ada di surat tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Poison Games [Tahap Revisi]
Fanfictionemu hojou, remaja yang bercita - cita menjadi dokter anak. memiliki tekad kuat dan semangat yang membara. dan pada akhirnya, ia memutuskan untuk bergabung di cyber rescue agar bisa menyelamatkan banyak orang dari virus game. [ bxb, lil bit romance...