●Perasaan Parad● -Spesial Chap-

2.2K 181 37
                                    


"Emu, kau mau mengajakku kemana?" tanya Parad yang tangannya tiba tiba ditarik oleh Emu ke suatu tempat.

"Sudahlah, ikuti saja" jawab Emu masih menarik Parad hingga sampai ke...
Taman?

"Emu, kenapa kita ke taman?" tanya Parad sambil mengerutkan alisnya.

"Jika ingatanmu baik maka kau akan tau taman apa ini, dulu kau mengambil nyawa banyak orang disini" jelas Emu sembari menatap Parad.

Parad terdiam, dia masih merasa bersalah larena mengambil nyawa orang lain.

"Emu, maafkan aku" hanya itu kalimat yang keluar dari mulut Parad.

"Kita berdua bersama sama akan memperbaiki kesalahanmu" ucap Emu lalu mencubit pipi chubby milik Parad.

Mendadak pipi Parad menjadi merah, Emu yang melihat itu terheran

"Parad, kenapa pipimu merah? kau sakit?" tanya Emu sambil menatap Parad dan memegang pipinya.

Parad yang menyadari pipinya merah karena malu langsung menepis tangan Emu.

"Tidak, bukan apa apa" jawab Parad sambil menahan gugupnya.















































"Hei, kalian berdua darimana?" tanya Asuna saat Emu dan Parad sampai di CR.

"Ini urusan laki laki" jawab Emu sambil mengedipkan mata lalu pergi diikuti Parad.

























































"Parad, lebih baik kau menginap dulu, ini sudah larut" pinta Emu pada Parad yang sedang bermain game di kamar Hiiro.

"Hei Emu, jangan hiraukan aku, aku ini Bugster, aku tidak bisa tidur" balas Parad dengan matanya yang masih fokus pada gamenya.
Bukan gamenya juga sih, melainkan game milik Emu.

"Ayolah hei, Bugster juga butuh istirahat, lagipula kau tercipta dariku, aku tidak bisa tenang jika kau kelelahan atau apapun itu" lanjut Emu sambil mengusap rambut keriting Parad.

"Hei, hentikan" ucap Parad lalu menurunkan tangan Emu dari kepalanya, kali ini Parad menatap Emu dalam.

"Parad~ onegai~" rengek Emu sambil menarik narik baju yang Parad kenakan dan memasang wajah imutnya.

"Baiklah baiklah" Parad pun menyerah dan memilih menginap semalam bersama Emu.

Emu langsung meloncat kegirangan seperti anak kecil.
Jujur saja, Parad baru kali ini melihat tingkah Emu yang seperti ini.
Sangat imut, pikirnya.






































































































"Jika Parad tidur, ternyata imut juga, apalagi pipi chubby nya" Emu gemas sendiri melihat Parad tertidur lalu menusukkan jari telunjuknya ke pipi Parad.

"Eung~" gumam Parad karena sedari tadi Emu menusukkan jarinya ke pipinya.

"Kau terbangun? gomenne~" mohon Emu saat melihat Parad membuka matanya.

"Emu, aku menyukaimu" ucap Parad tiba tiba dan membuat Emu sangat terkejut.

"Aku juga menyukaimu, Parad, kau adalah aku, dan aku adalah kau" balas Emu asal.

"Bukan itu maksudku... Ah sudahlah, lagipula kau sudah bersama Hiiro" lanjut Parad lalu menutup mata untuk melanjutkan tidurnya.

Emu hanya diam, dia tidak menyangka ternyata Parad menyukainya.
Apa yang harus kulakukan? pikir Emu.

Pada akhirnya Emu berbaring di samping Parad.
Parad membelakangi tubuh Emu.
Walaupun begitu, Emu masih bisa melihat pipinya yang benar benar sangat chubby itu.















































~~~~~^SPOILER^~~~~~

"Apa yang harus kulakukan, aku menganggap Parad seperti adikku sendiri, tetapi dia menyukaiku, aku harus bagaimana? aku tidak mungkin menyakiti perasaannya"

Poison Games [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang