"A-APA!?" teriak Emu tidak percaya."Hei, Emu, aku disana hanya seminggu" ucap Hiiro lalu memeluk Emu.
"Aku tidak akan lama" lanjutnya.
Hiiro ada tugas di Korea untuk menjadi magang.
Hiiro menjadi magang? itu tidak mungkin.
Tetapi begitulah kenyataannya.
Berbeda negara, dia harus mengulangi dari awal."Hiks, Hiiro san~ kau akan meninggalkanku? hiks" tangis Emu di sela sela pelukannya.
"Aku tidak meninggalkanmu, Emu, aku hanya sebentar, jika urusanku selesai, aku pasti akan segera kembali, bukankah kau bilang jika aku harus menjadi dokter terbaik sedunia?" ucap Hiiro menenangkan.
"Berjanjilah untuk kembali, Hiiro san" lanjut Emu sembari melepas pelukannya dan mengusap air matanya.
"Aku berjanji, pria mungil ku" jawab Hiiro lalu mencium pipi Emu sekilas.
Wajah Emu memerah.
Benar benar seperti kepiting rebus.
Hiiro jadi ingin menerkamnya."Minna, aku berangkat" teriak Hiiro dengan semangat, kali ini dia tersenyum.
Ya, benar benar tersenyum pada semua orang.Semua orang tahu, jika Hiiro memiliki sifat periang apalagi saat di dekat Emu.
Emu dan yang lainnya melambaikan tangannya dan dibalas lambaian Hiiro.
"HIIRO, JANGAN KHAWATIR, AYAH AKAN MENJAGA EMU!" teriak Ayah Hiiro sembari melihat Hiiro yang mulai masuk ke dalam pesawat.
Emu yang mendengar itu hanya bisa menunduk malu.
Wajahnya memerah.
Terlihat sangat sangat lucu."Jadi, Hiiro pergi ke Korea selama seminggu?" tanya Parad pada Emu.
Emu dan Parad kali ini benar benar berteman.
Parad akan datang jika Emu membutuhkan bantuannya, begitu juga sebaliknya.
Jiwa Emu dan Parad adalah satu, jadi mereka bisa saling merasakan keadaan satu sama lain."Ya, bukankah seminggu itu waktu yang sangaaat lama?" balas Emu sembari cemberut.
"Tch, ditinggal Hiiro sehari saja sudah berasa ditinggal satu abad bagimu" timpal Parad lalu tertawa.
"Hei, jangan meledekku" balas Emu lalu memandang ke langit.
"Oh ya, dimana Kuroto? bukankah dia sudah lama tidak terlihat? Genm Corporation juga sepertinya sepi" tanya Emu pada Parad.
"Entahlah, aku tidak peduli" jawab Parad lalu duduk di samping Emu.
"Oh ya, dimana Asahi?" tanya Emu lagi pada Parad.
"Mana aku tahu, kau pikir aku dukun yang bisa mengetahui segalanya" jawab Parad dengan sewot.
"Ya mungkin saja kau tahu" lanjut Emu sambil menaikkan alisnya.
"Hei, Emu, bagaimana kalau kita jalan jalan" usul Parad.
"He? kenapa kau tiba tiba ingin jalan jalan?" tanya Emu pada Parad.
"Walaupun aku seorang Bugster, aku juga butuh refreshing" jawab Parad dengan santai.
"Tidak!" lanjut Emu dengan singkat, padat, dan juga jelas, tapi sangat menyakitkan.
Sepertinya Emu belajar kata kata itu dari Hiiro."Ayolah, Emu" rengek Parad.
Emu terkejut melihat tingkah Parad yang manja, sangat manja.
Parad tidak bisa menunjukkan sifat aslinya yang periang karena dirinya tidak memiliki teman, pikir Emu.'Kalau di perhatikan, Parad imut juga' batin Emu sembari tersenyum menatap Parad yang masih merengek.
"Hei, kenapa kau tersenyum? apa yang lucu?" tanya Parad menatap Emu tajam.
"Kau yang lucu" jawab Emu tanpa sadar.
"He? apa yang kau katakan?" tanya Parad lagi untuk memastikan.
"Eh, tidak, bukan apa apa" jawab Emu lalu berjalan masuk ke dalam CR.
"Hei Emu! kau meninggalkanku sendiri? hei!" teriak Parad namun tidak digubris oleh Emu.
"Emu, bagaimana dengan kembaran Asami itu? siapa namanya A-Asashi?" tanya Asuna pada Emu yang baru masuk ke ruang utama CR.
"Asahi?" ucap Taiga yang tiba tiba masuk bersama dengan Nico tentunya.
"Kebetulan ada kau, Taiga san, sebenarnya apa masalahmu dengan Asahi dan keluarganya?" tanya Emu sembari menatap Taiga tajam.
"Minato Ushiho adalah seorang pasien yang terkena penyakit game, tidak bisa di bilang terkena penyakit juga sih, dia sendiri bahkan bukan seorang manusia, lebih mirip Bugster, wujudnya saja yang manusia" jelas Taiga.
"Tapi mereka bukan Bugster, mereka mendapat kekuatan dari leluhur mereka" lanjut Emu.
"Ya, aku tahu itu" balas Taiga lalu duduk di kursi dalam ruangan itu.
"Walaupun dioperasi dengan cara apapun, Bugster itu tidak mau lepas dari tubuh Minato Ushiho, bahkan dia sendiri yang menyuruhku untuk mengahirinya agar tidak muncul keributan" lanjut Taiga.
"Lalu, Asahi dan Asami?" kali ini giliran Asuna yang bertanya.
"Mereka berdua tidak terima dengan perlakuanku, mereka dendam padaku, Asami menemukanku dari dulu, tetapi dia tidak bisa menghabisiku karena aku adalah teman Emu, sedangkan Asahi, dia pasti nekat agar mendapatkan apa yang dia inginkan, walaupun harus mebgorbankan keluarganya sendiri" jawab Taiga panjang lebar.
Emu hanya mengangguk saja karena tidak tau apa yang harus ia katakan.
Jujur saja, Emu masih sedih mengingat bagaimana Asami menghilang didepan matanya begitu saja."Baiklah, aku sangat lelah" ucap Emu lalu merebahkan dirinya di kasur kamar milik Hiiro.
"Kau lelah?" tanya seseorang dibelakang Emu.
Otomatis Emu terkejut dan langsung menoleh ke sumber suara."WAAAA!" teriak Emu lalu terjatuh dari kasurnya.
"Tch, Parad! kau mengagetkanku!" bentak Emu pada seseorang yang bernama Parad tersebut.
Bagaimana tidak terkejut? Parad memposisikan tubuhnya tepat berada di belakang Emu.
Saat Emu menoleh, jarak antar wajah mereka hanya 1 senti saja.
Jika Emu maju sedikit saja, Emu pasti sudah mencium Parad."Baiklah baiklah, maafkan aku" ucap Parad sambil tertawa.
"Terserah kau saja" lanjut Emu lalu membaringkan tubuhnya lagi di kasur.
Parad hanya diam dan bermain video game yang selalu ia bawa kemana mana sambil bersender di kasur.
Tak lama kemudia Emu terlelap, ia sudah masuk ke alam mimpinya.
Parad menatap Emu yang sedang tertidur.
"Emu, manis juga" ucapnya tanpa sadar.
"Hei Parad, apa yang kau katakan? dia milik Hiiro" lanjut Parad ketika ia menyadari apa yang telah ia katakan barusan.
"Tapi Emu benar benar kawai saat tidur" ucapnya lagi.
~~~~~^SPOILER^~~~~~
"Aku tidak boleh menyukainya, dia milik Hiiro, ayolah Parad, kau harus menghilangkan perasaan ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Poison Games [Tahap Revisi]
Fanfictionemu hojou, remaja yang bercita - cita menjadi dokter anak. memiliki tekad kuat dan semangat yang membara. dan pada akhirnya, ia memutuskan untuk bergabung di cyber rescue agar bisa menyelamatkan banyak orang dari virus game. [ bxb, lil bit romance...