Prolog

438 10 2
                                    

-Laurentzi Lauza Az-Zahra-

   "Vany! Bangun sayang !"teriak bunda dari luar. Ia langsung turun tanpa manggil gue. Itu udah biasa sih buat gue. Entah gue masih di anggap di keluarga gue ato engga. 

    Gue langsung make seragam SMA Persada. Beruntung Vany ngga satu sekolah sama gue karna dia masih SMP. Gue memematut diri di depan cermin kamar. Rambut yang gue selalu gue ikat bun asal, sehingga masih ada rambut yang tertinggal. Baju seragam putih yang dilengkapi rompi kotak-kotak udah melekat dibadan gue, ditambah rok merah kotak-kotak sebagai bawahan. Kaki  yang gue baluti dengan kaos kaki pendek putih disertai sepatu merk Nike hasil tabungan warna hitam dengan beats putih membuat tampilan gue makin perfect. Oke, ini bener-bener perfect.

-Reevaldo Luthfi Marta-

 "Aldo! Bangun !!"teriak sebuah suara yang gue sangat gue kenal.

 "Aldo masuk jam 09.33 Ma! "jawab gue dengan suara yang serak khas orang bangun tidur, dan yang terpenting bikin cewe melting.                               
"benaran ?"tanya mama

"iyaaaaaaa"jawab gue kesel.

"huft...okelah"Mama pun langsung cabut, dan gue? Pastinya kembali ke dunia mimpi.

-Febiola Vanya Anita-

   Hidup aku bagaikan putri dongeng yang selalu dibacakan bunda sebelum aku tidur. Because what? Aku punya penyakit maag, ya walaupun itu ngga patut disyukuri, tapi aku bisa dapet kasih sayang ngga bisa aku dapet sebelum ketem bunda dan ayah. Jadi aku membuat  penyakitku lebih dramatis agar apa? Pastiya supaya ayah bunda lebih perhatian sama aku ketimbang si jalang itu.

    Siapa lagi kalau bukan A-U-R-E-N-T. Dia itu manusia yang sok pendiam dan sok cantik. Yang aku anehkan, si jalang itu setiap malam teriak-teriak gajelas. Aneh gak? Aneh pasti. Udah ah, ngapain bahas-bahas si jalang itu. Mendingan aku siap-siap dulu. Bye!

-Ghani Shalvandor-

   Drrt.. Drrt..
apaan sih ? ganggu tidur ganteng gue aja-_-. Gue tau fans gue banyak, tapi jangan ganggu gue juga keles. Gue akhirnya meraih iPhone 5 gue yang berada di atas nakas sebelah kiri tempat tidur.

from : Valdo

Berangkatnya jam 09.33 bareng gue bro

to : Ghani

emang tuh anak bad boy banget, kapan sih dia bisa niru My Sexyboy Devan ?

to : Valdo

Iyadah, tapi awas deh kalo lo telat. 

from : Ghani

Udah dulu ya gaes. Gue tidur dulu, bye~

-Devan Anggara Mahesa-

   Gue. Devan. Anggara. Mahesa. Gue punya gank, terdiri dari Valdo, gue, dan Ghani 'Maho'. Kita anak berpengaruh di SMA Persada, jadi lo semua jangan cari masalah sama kita-kita. Kita udah sahabatan sejak TK, mungkin bukan TK lagi, tapi pas nyokap kita ngandung kita semua. Haha, kebanyakan kata kita ya?

p.s. lo pada mau tau kenapa gue manggil Ghani 'Maho' ?
karna dia sering manja dan manggil gue yang aneh-aneh. Maho bukan ?

-Author POV-

   Aurent tengah menuruni tangga sambil menatap nanar keadaan dibawah. Bunda dan ayahnya tengah bersenda gurau bersama Vany. Ia pun langsung turun ke bawah tanpa menghiraukan keadaan yang sangat membahagiakan di bawah sana.

"Bun, yah, aku berangkat dulu", kata Aurent lalu mengambil kunci mobilnya. Bunda dan ayahnya tidak mendengar aurent, sedangkan Vany tengah meliriknya sinis. Aurent hanya menghela nafas  pasrah dan membuat post it yang berisi :

          Aurent berangkat dulu! Have a nice day (:
-A

Lalu menempelnya di pintu kulkas. Ia pun pergi ke garasi, menghidupkan mobil, lalu langsung mengendarai mobil ke SMA Persada.

*******************************

End of SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang