"Jadi, ini apartement kamu?" tanya Rose ketika melangkah masuk kesebuah apartement mewah.
Matanya dengan jeli dan penuh penasaran melihat setiap sudut ruangan yang didominasi oleh warna hitam dan putih itu. Ini tak terlihat seperti apartement seorang lelaki, ini sangat rapih, kelewat rapih.
"Ck, maju dong! Lo ngalangin jalan gue tau!" omel Yohan sambil mendorong kasar tubuh mungil Rose.
Rose tak jatuh, ia masih bisa menjaga keseimbangannya. Tapi tetap saja, Rose merasa kesal karena Yohan tidak memperlakukannya dengan baik. Rose hanya merasa seperti anak anjing dimata Yohan, bukan seorang istri.
"Kamu jangan kasar dong!" balas Rose sambil menatap Yohan dengan mata elangnya.
"Padahal gimana siapa?"
"KAMU KAN SUAMI AKU!!!"
Yohan tersenyum miring lalu menarik tangan Rose dan membanting tubuh gadis itu agar mengenai tembok. Jelas Rose meringis kesakitan ketika punggungnya menghantam tembok, tapi Yohan sudah terlebih dahulu mengunci pergerakan Rose.
"Kata siapa?"
Rose diam, dia menatap Yohan yang jaraknya hanya dua jengkal didepan wajah Rose. Grogi? Sudah pasti!
"Kemarinkan kita udah nikah, kamu masih mau nolak buat ingat ya?!"
Yohan tersenyum miring lagi,"Inget ya, gue gak pernah nganggap lo sebagai wanita, sampai kapan pun!"
Setelah berkata seperti itu, Yohan langsung membawa kopernya dan menuju kesalah satu ruangan yang sudah diduga bahwa itu adalah kamar Yohan.
Rose menatap kepergian suaminya, hatinya sakit nan perih. Tapi, Rose juga berhak egois atas rasanya, Rose juga berhak dan ingin bahagia.
"Yohan, sampai kapan kamu mau gini?"
***
"Yohan, aku laper." keluh Rose ketika Yohan baru saja keluar dari kamarnya, setelah hampir dua jam meninggalkan Rose sendiri di ruang tengah.
Yohan melirik Rose lalu kembali berjalan menuju dapur dan meneguk segelas air. Lelaki itu kelihatan tidak peduli dengan apa yang tengah Rose rasakan, padahal mereka berdua belum makan sejak pagi dan siang ini, sudah pasti Rose mengeluh lapar.
"Yohannnnnn iiiihhhhhh!" omel Rose sambil memanyunkan bibirnya lucu, "Kamu dengerin aku gak sih? AKU LAPER YOHAN, L-A-P-E-R!!!"
Yohan menatap Rose dengan mata elangnya, membuat gadis itu membeku dan hanya bisa duduk sambil memeluk erat bantal sofa.
"Cari makan, lo udah gede, gak usah manja dan banyak menye-menye, gue gak suka." jawab Yohan.
"Ya udah, ayo kita cari makan keluar!" ajak Rose sambil bangkit dari duduknya untuk menghampiri Yohan.
"Ck, makan dulu apa lah, lo mau tutung diluar hah? Masih panas ini!" omel Yohan, selain mager, Yohan juga malas keluar ketika matahati tengah terik-teriknya.
"Oke deh, aku makan buah-buahan yang ada dikulkas kamu aja ya, bolehkan?"
Yohan menggelengkan kepalanya,"Sorry, itu semua isinya cuman punya gue, kalau mau ya beli aja sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin - Kim Yohan X Roseanne Park
General FictionDijodohin series #1 "Kalau suatu saat aku pergi, kamu bakalan sedih gak?"