Pagi ini, Rose dan Minhee memutuskan untuk pulang. Minhee tidak bisa melarang Rose, karena kini wanita itu sedang sangat bahagia, tak sabar ingin memberi tahu suaminya bahwa ia tengah mengandung anak mereka.
Tak apa, melihat Rose sebahagia itu pun, hati Minhee sudah menghangat.
"Jangan bilang ke Yohan yaaa, diem aja." ucap Rose ketika mereka masih didalam perjalanan.
Minhee mengangguk, "Iya kak, by the way mau beli sesuatu gak buat ngasih surprise-nya?"
Rose berpikir sejenak, "Beli apa ya? Aku gak tau Yohan sukanya yang gimanaa, tapi kayaknya aku punya ide deh."
"Apa kak?"
"Sini, aku bisikin!"
***
"LO UDAH PUNYA ISTRI, TAPI NGEHAMILIN ANAK ORANG YANG BUKAN ISTRI LO SAMA SEKALI, DISIMPEN DIMANA HARGA DIRI LO?!" bentak Hyunjin.
Pertemuan yang tadinya sudah diniatkan untuk mendinginkan suasana malah menjadi arang dari masalah ini.
"Gue gak ngehamilin adik lo!" bentak Yohan tak mau kalah, Seungyoun hanya bisa menelan salivanya dengan susah payah.
"YEJI, KELUAR!" teriak Hyunjin sambil mengetuk salah satu pintu lain didalam ruangannya, "Lihat kelakuan bapak dari anak lo!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oh, tidak!
Yohan paling lemah jika berhadapan dengan Yeji, melihat senyum manis perempuan itu pun, hati Yohan sudah melebur entah kemana.
"Yohan, inget lo udah punya bini!" batin Yohan mengingatkan terus menerus.
"Yohan..." lirih Yeji, dengan mata berkaca-kaca, "I'm sorry baby, aku positif."
Yohan diam, umpatan-umpatan yang tadinya hendak ia lontarkan ketika berhadapan dengan Yeji, kini hilang entah kemana. Yohan tau dia mencintai Rose, tapi Yohan juga tau, kalau Yeji teramat berharga dihidupnya.
Seungyoun menepuk pundak Yohan pelan, berusaha mengeluarkan lelaki itu dari lamunanya, "Bro, coba lo pikir-pikir lagi, toh Rose juga belum hamilkan?"
Yohan menggeleng cepat, "Ngga. Gue udah yakin banget kalau gue gak mungkin sampai bikin Yeji hamil, youn."
"LO MASIH GAK YAKIN?!" teriak Hyunjin, "Heran gue, udah salah, masih aja gak mau ngaku."
Butiran air mata mengalir keluar membasahi pipi Yeji, membuat aliran sungai deras dipipinya. Hati Yohan sangat sakit melihat Yeji menangis pilu seperti itu, tapi akan lebih menyakitkan lagi bagi Yohan jika ia harus membohongi Rose.
