"Yohan, kamu kok marahnya gitu sih? Keluar dong! Jangan ngerem diri di kamar terus, Minhee udah pulang, aku kesepian nih!" gerutu Rose sambil mengetuk pintu entah untuk keberapa kalinya.
Tapi hasilnya tetap sama, tak ada balasan suara dan pintu tetap tertutup rapat. Lelah, Rose beranjak dari tempat itu dan mulai berjalan kearah kamar mandi.
Setelah selesai menyegarkan tubuhnya, Rose baru ingat jikalau semua pakaian yang ia punya berada di kamar Yohan. Alhasil, Rose hanya menggunakan kimono soft pink dengan rambut yang dicepol asal, tapi mampu membuat aura cantiknya bertambah drastis.
"YOHAN, BUKAIN PINTUNYA DONGGG!!!!" teriak Rose sambil menggedor pintu bak orang gila, sangat keras dan penuh semangat.
Kali ini usahanya cukup ampuh untuk membuat Yohan luluh. Pintu yang sedari tadi tertutup mulai terbuka dan memperlihatkan figur seorang lelaki dengan rambut acak-acakan khas orang baru bangun tidur.
Rose tersenyum, semua pikiran buruknya tentang Yohan mendadak hilang, Rose pikir Yohan memang benci padanya sampai tak mau membukakan pintu, kenyataannya Yohan tertidur didalam sana.
Yohan mengucek matanya pelan, ia masih berusaha mengumpulkan kesadarannya. Perlahan tapi pasti, Yohan mengamati Rose dari ujung kaki sampai ujung kepala.
Tiba-tiba matanya membulat sempurna, menunjukan mimik terkejut bukan main, tanpa Rose tahu diam-diam Yohan menelan salivanya dengan susah payah sambil berbatin, “Sialan, auranya keluar.” kiranya begitu.
"Kamu dari tadi tidur?" tanya Rose dengan tatapan polos.
Yohan mengangguk kecil, "L--lo mau apa?!"
"Ngambil baju, terus udah ini kita jalan-jalan yuk! Cari makan." ajak Rose dengan semangat yang membara.
"Malesin."
"KOK KAMU GITU?! TADI SIANG BILANG KATANYA NANTI AJA!" protes Rose diikuti dengan bibir yang maju bebetapa senti.
Yohan menghembuskan nafas kesal,"Apaan sih, itu cuman bercanda."
"Ngga ada kata bercanda diantara kita! Pokoknya kamu harus anterin aku cari makan malam ini!"
"Ng--"
"Plisssss....." rengek Rose dengan mengandalkan jurus andalannya, puppy eyes.
Kalau sudah begini, mana bisa Yohan menolak ajakan manis dari sosok cantik seperti Roseanne Damari?
"Ya udah deh." jawab Yohan.
"YEAYYY, SAYANG YOHAN!" girang Rose sambil memeluk tubuh Yohan dengan sangat erat.
"Tapi gue gak sayang lo, wleee." sialnya, Rose malah mendapatkan jawaban menyebalkan dari manusia seperti Yohan Januar.
***
"Lo ngapain sih di pasar malam beginian? Enakan di mall tau!" omel Yohan ketika Rose merengek untuk berhenti disebuah pasar malam yang memang selalu ramai oleh pasangan muda-mudi.
Rose menggeleng cepat,"Disana mahal, ngabisin uang."
"Terus, kalau disini kagak mahal gitu? Sotoy banget lo!" lagi-lagi Rose mendapatkan omelan dari Yohan.
"Kamu lihat aja betapa sederhananya makanan yang ada di pasar malam ini, lagian pasar malam ini juga gak akan ada terus, cuman setahun dua kali paling."
"Setau itu?"
Rose melirik Yohan yang berjalan disampingnya sambil mengangguk kecil, "Dulu aku sering pergi ke pasar malam, sama seseorang yang udah aku anggap segalanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin - Kim Yohan X Roseanne Park
General FictionDijodohin series #1 "Kalau suatu saat aku pergi, kamu bakalan sedih gak?"