"Rose, gue udah beli tiket ke Jepang." ucap Yohan, tepat ketika ia mendudukan pantatnya disofa.
Rose yang tengah membuat teh hangat untuk suaminya itu, lantas membalikan tubuh dan menatap Yohan dengan kerutan dikeningnya.
"Buat apa?"
"Liburan." jawab Yohan santai.
Rose tersenyum senang. Dia membawa teh dan beberapa camilan untuk Yohan yang baru pulang kerja. Setiap hari Rose memang selalu berusaha menjadi istri yang baik, namun entah mengapa hari ini dia merasa amat sangat dihargai oleh Yohan.
"Kamu mau liburan ke Jepang, emang perusahaan gak apa-apa?"
"Sebenernya sih, gue banyak kerjaan, tapi tanggung papa udah beliin tiketnya."
"Loh, papa yang beli?!" tanya Rose terkejut dengan perkataan Yohan.
Yohan mengangguk, lalu menepuk tempat yang masih kosong disampingnya, "Sini duduk!"
Rose segera mengikuti ucapan Yohan, dia duduk disamping Yohan, dan entah ada angin apa, Yohan malah menjadikan paha Rose sebagai bantal, dia merebahkan tubuhnya yang masih terbalut kemeja putih diatas sofa.
Rose awalnya terkejut, tapi dia langsung tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk mengusap rambut Yohan penuh cinta.
"Papa nyuruh kita keluar negeri buat liburan, bahkan dia nyuruh gue buat cuti satu bulan, lo tau gak karena apa?"
"Apa?"
"Karena papa minta gue serang lo terus, papa pengen cepet punya cucu katanya."
Rose diam. Kini dia mengerti kenapa mertuanya rela merogoh uang untuk membelikan tiket liburan ke Jepang.
"Padahal, kalau gak liburan pun, gue bakalan nyerang lo lagi, seminggu sekali, siap ya?"
Rose refleks memukul kening Yohan pelan, "Apaan sih?!"
Yohan malah tertawa kecil gemas dengan istrinya, "Loh, emang salah?"
"Lo istri gue dan gue juga udah putus sama Yeji." ucapan Yohan berhenti.
Rose membulatkan mata menatap Yohan dengan tatapan tak percaya. Yohan yang sudah menebak reaksi Rose hanya bisa tersenyum samar, lalu bangkit dan mengubah posisi duduk Rose agar berhadapan dengannya.
"G--gue gak tau mulainya dari mana, tapi gue juga gak mungkin terus sama Yeji. Toh, dia juga udah punya lelaki lain." ucap Yohan.
"Kamu gak mabuk?"
Yohan tertawa lalu menggeleng cepat, "Apaan sih? Masa iya gue mabuk! Ngga lah, Rose. Gue serius bilang gini."
"Kamu putus? Yang bener aja!"
"Ya udah gue mau flashback aja sama Yeji." jawab Yohan sambil memutar bola matanya malas, padahal Rose bertanya hanya untuk memastikan.
"Ih jangan!" rengek Rose menahan lengan Yohan yang hendak mengambil ponsel dimeja.
"Kenapa?"
"U-uhmmm, a--aku kan istri kamu, jadi aku berhak cemburu dong kalau kamu mau nelepon mantan pacar kamu." jawab Rose dengan ekspresi yang amat menggemaskan.
Yohan tersenyum manis, sangat manis. Dia mengacak-acak rambut Rose, lalu menyubit pipi chubby Rose.
"Sakitttttt!" ringis Rose.
"He he he, gemesin banget sih lo." ucap Yohan, dia terlampau jujur, tanpa peduli jantung Rose yang sudah lari marathon jauh entah kemana.
"Yohan."
![](https://img.wattpad.com/cover/201672175-288-k889405.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin - Kim Yohan X Roseanne Park
Художественная прозаDijodohin series #1 "Kalau suatu saat aku pergi, kamu bakalan sedih gak?"