9. Bantu Yohan

3.9K 475 114
                                    

"Gue pulang!" kalimat itu terdengar tepat setelah bunyi 'bip' dari pintu apartement.

Yohan masuk kedalam rumah dengan tangan yang dipenuhi tas belanjaan dan tak lupa jas yang sudah tak ia pakai, juga beberapa dokumen penting miliknya.

Rose membantu Yohan membawa dokumennya, sementara lelaki itu dengan tak tahu diri malah melempar jas kerjanya kesembarang arah. Membuat Rose mau tak mau harus memungutnya dan merapihkan jas milik Yohan agar tak kusut.

Yohan baru pulang kerja, Rose tahu betul karakter lelaki itu, biasanya Yohan akan menghabiskan waktu sepulang kerja dengan marah-marah, bekerja lagi di rumah, atau paling parah mabuk.

Tapi kali ini, lelaki itu malah memilih memasak pasta di rumah, membantu Rose yang padahal tak perlu bantuan Yohan.

"Jangan diacak-acak gitu, dong!" sentak Rose melihat Yohan yang mengeluarkan semua barang belanjaan, "Aku nyuruh kamu beli pasta doang, sama beberapa bahan, tapi ini apaan? Kok ada banyak silverqueen?!"

"Stok aja." jawab Yohan enteng, tanpa merasa bersalah dan seolah tak sayang dengan uangnya.

Rose hanya bisa menghela nafas berat, "Kamu duduk aja, biar aku yang masak."

"Kan gue balik buat masak bareng sama loooooooooooooo, ngerti gak?!"

"Kamu baru pulang kerja Yohan, kamu pasti cape. Aku gak mau kamu sakit." ucap Rose, "Kalau kamu sakit, nanti siapa yang nyakitin aku?" lanjutnya sambil berlalu mengambil celemek.

"Anjay." jawab Yohan masih dengan tatapan terkejut dan mulut yang membentuk huruf 'o'.

Rose mengambil pasta yang Yohan beli, lalu bersiap mendidihkan air, sambil menunggu, Rose mengikat rambut panjangnya itu agar tak menghalanginya ketika memasak.

Dan Yohan melihat pemandangan indah Rose. Perempuan itu mengikat rambut, tanpa tahu bahwa ia terlihat 100 kali lebih cantik saat memainkan rambut, apalagi dengan model rambut yang dicepol asal seperti itu, Rose terlihat amat seksi.

Karena rambutnya yang ia ikat, Yohan juga yang berada dibelakang Rose --sedikit jauh, tapi masih bisa terlihat-- dapat melihat leher jenjang mulus milik perempuan itu.

Yohan memejamkan mata, menelan salivanya dengan susah payah, lalu menghela nafas berat. Seraya berkata, "Tahan han, tahannnnn."

Rose membalikan tubuhnya, keningnya mengerut ketika melihat Yohan yang tengah memejamkan mata sambil mengucapkan kalimat yang entah apa itu.

"Han, kamu lagi smedi ya?" pertanyaan Rose sukses membuat Yohan membuka mata, pipi lelaki itu merona karena merasa sudah terciduk oleh perempuan yang menjadi sebab ia begitu.

"Hah? Ngga lah! Ngaco." jawab Yohan, lalu bangkit mendekat kearah Rose.

"Bantu apa nih?" tanyanya lagi.

"Bantu doain aja, aku gak mau ya dapur mirip kapal pecah!" balas Rose dengan mimik wajah galak yang justru terlihat lucu dimata Yohan.

"Iyaiya."

Yohan berada dibelakang Rose dengan jarak yang lebih dekat, melihat perempuan itu memasak, dan tentu fokusnya juga buyar oleh leher jenjang disertai pinggang ramping milik istrinya itu.

Hampir gila, Yohan tak lagi bisa menahannya.

Lelaki itu maju dan memeluk Rose dari belakang, membuat perempuan yang tengah fokus memasak pasta itu terlonjak kaget.

"YOHAN KAGETTTTT!!!!" teriak Rose sambil memegang dadanya, seolah jantungnya telah loncat entah kemana.

Yohan tertawa kecil, lalu menjawab ucapan Rose dengan cara berbisik ditelinga perempuan itu, "Maaf, Rosayang."

Dijodohin - Kim Yohan X Roseanne ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang