5. Pacar Yohan

3.7K 509 97
                                    

"Yohan, tunggu!" ucap Rose sambil menggenggam erat tangan Yohan, menahan pria itu agar tak memasuki kamar dan mengunci diri lagi.

"Apa?"

"Kamu tadi ngomong apaan sih? Aku gak pacaran kok!" bela Rose, dia merasa tak terima karena Yohan menuduhnya berpacaran dengan Minhee pula.

"Mau pacaran ataupun ngga, gue gak peduli, lo tau kan gue juga udah punya pacar." ucap Yohan sambil menatap Rose dengan tatapan super dingin.

Rose diam, dia tak mampu menjawab ucapan Yohan yang terdengar sangat menyakitkan. Pun kalau bisa, Rose ingin menangis dan menjerit, tetapi Rose juga sadar, Yohan tak akan menenangkan tangisnya, dia hanya akan menertawakan Rose dan membiarkan mata Rose membengkak semalaman.

"Meningan gini deh, lo gak usah urus hidup gue, gue juga gak akan urus hidup lo. Simpel aja, berjalan dijalan masing-masing, gue mau pacaran atau pulang ke rumah pacar gue pun, inget, lo gak berhak larang gue." tegas Yohan, lalu memasuki kamar dam kembali menguncinya dari dalam.

Hati Rose hancur, benar-benar hancur. Kehidupan setelah menikah yang dulu ia dambakan berubah menjadi kelam dalam hitungan detik. Harusnya Rose yang marah karena Yohan berpacaran, tapi lelaki itu malah membalikan suasana.

Rose ambruk dia menangis sejadinya, tak peduli dengan Yohan yang akan terganggu, yang terpenting sekarang adalah mencari cara bagaimana agar hatinya bisa kembali tenang.

***

"Bangsat, ini dimana sih dokumen kemarin?!" umpat Yohan sambil mengeluarkan isi lemari kerjanya.

Besok Yohan sudah kembali bekerja, sementara Rose hanya berdiam diri di rumah melakukan hal yang semestinya seorang istri lakukan.

Melihat Yohan yang uring-uringan sendirian mencari dokumen penting, Rose jadi tak tega. Meski tadi sempat bertengkar, tetap saja Yohan adalah suami Rose, dan Rose memiliki kewajiban untuk membantunya kala susah.

"Cari apa?" tanya Rose sambil menyimpan secangkir kopi dimeja samping kasur.

"Dokumen, lo liat gak? Yang map-nya warna merah, waktu kemarin gue udah simpen di lemari kok." jawab Yohan.

Rose mengerutkan kening lalu bangkit mendekat kearah Yohan, "Aku gak lihat, tapi sini aku bantu! Kamu minum kopi aja sana."

"Ya udah, awas aja kalau gak ketemu!" ancam Yohan bukannya mengucapkan kalimat 'terima kasih'.

Setelah hampir setengah jam mencari dokumen dengan map berwarna merah, akhirnya Rose menemukan benda itu diselipan baju milik Yohan. Ingin rasanya mengumpat dan berkata kasar, tapi jelas tak Rose lakukan karena ia masih menghormati suaminya itu.

Rose mengambil dokumen itu dan membawanya kepada Yohan yang tengah asik menelepon seseorang di balkon kamar. Awalnya, Rose hendak memotong pembicaraan mereka, tapi niat Rose pudar ketika tahu siapa yang tengah bicara dengan Yohan ditelepon.

"Iya maaf, besok aku harus kerja, kamu gak bisa apa ngerti aku sekali?" ucap Yohan kepada lawan bicaranya ditelepon.

"Yeji, aku sayang kamu, tapi aku juga sayang sama mama, aku gak mau ngecewain beliau. Kamu harus ngerti hal itu, Yeji sayang."

Oh satu hal lagi fakta yang Rose ketahui, perempuan yang berhasil mengambil hati suaminya itu bernama Yeji. Perempuan yang entah siapa dan bagaimana parasnya, tapi mampu membuat Rose kagum.

Dijodohin - Kim Yohan X Roseanne ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang