8. Kesibukan

3.6K 472 213
                                    

Sudah satu minggu semenjak kejadian 'itu' dan sudah satu minggu pula jarak antara Rose dan Yohan semakin dekat. Yohan jadi lebih sering bercanda dengan Rose, membuat perempuan itu kesal, lalu tertawa lepas.

Terkesan menyebalkan, tapi ini lebih baik daripada Yohan yang dulu, yang sering bentak-bentak.

Malam ini, hujan deras mengguyur kota, membuat Rose semakin betah di rumah, menonton televisi sambil memakan semangkuk ramen hangat, ini adalah perpaduan yang sangat tepat.

Jarum jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam, tapi Yohan belum juga pulang. Sementara itu, hujan malah semakin deras ditemani suara petir yang menakutkan.

Rose sudah berbaring diatas kasur, menyalakan televisi agar kamar tidak terlalu sepi, dan menarik selimutnya agar tubuhnya senantiasa hangat.

Rosean
dimana?|
hujan, yohan|
ini udah malem|

Yohan
|di rmh sakit
|gue gak balik
|sent a picture

Yohan|di rmh sakit|gue gak balik|sent a picture

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rosean
ngapain di rs?|
kamu sakit?|

Yohan is calling you...

"Halo?"

"Gue gak balik ya, Rose. Lo tidur duluan aja, jangan nungguin gue."

Rose menghela nafas berat sambil memejamkan matanya sejenak, "Kenapa? Kamu sakit? Kok gak bilang ke aku sih?"

"Bukan gue, tapi Yeji." jawab Yohan, "Gue lupa, kalau seminggu ini gue terus-terusan nemenin lo, padahal gue masih punya Yeji."

Rose diam, dia tengah mengatur detak jantungnya, dia juga tengah berusaha mengatur emosi agar tak meledak dan menangis. Rose tak ingin Yohan tau bahwa ia amat hancur ketika Yohan kembali kepada Yeji.

"Yeji sakit tipus, Rose." lanjut Yohan diikuti helaan nafas berat, "Gue gak bisa lihat dia kayak gini, bagaimanapun gue butuh dia, sama aja kayak lo butuh gue."

"Maaf kalau gue nyakitin lo, tapi seminggu belakangan ini juga Yeji gue sakitin."

"Gue sayang sama lo, tapi gue juga gak bisa lupain kebaikan Yeji. Maaf."

"Kalau lo mau ngerti, ya syukur. Kalau ngga juga gapapa, lo istirahat ya, good night, have a nice dream, Rose."

Lalu sambungan telepon terputus begitu saja. Rose menutup mulutnya, menyimpan ponsel dan mulai menenggelamkan muka dibantal, lalu menangis sekencang-kencangnya.

Kalau dunia ingin berkomentar bahwa Rose adalah perempuan egois, silakan saja, Rose tak peduli.

Perempuan mana yang akan rela melihat suaminya mencintai perempuan lain, Rose rasa setulus apapun cinta perempuan, tak akan pernah ada yang sekuat dirinya.

Dijodohin - Kim Yohan X Roseanne ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang