Berulang kali Salsha mengetok pintu kamar Steffi tapi,masih tidak ada sahutan.
"Steffi bukain pintunya,maafin gue,"
"Gue bakal jelasin,Steff"
Clek
Steffi krluar dari kamar sambil bersedekap dada.
"Mau jelasin apa?ayo gue jabanin loh!"
"Ma-"
"Masuk!"ujar Steffi sambil masuk kekamar duluan.
mereka sekarang lagi dikamar Steffi,Salsha menarik nafas sebelum menjelaskan.
"Gue tau Stef,gue Salah,apa salahnya kalau gue nyari kebahagian yang lain?"
"Jadi lo gak bahagia sama gue dan Cessi"
"Gue bahagia Stef,tapi gue mau mencoba mencari yang lain"
"LO MUNAFIK"
"Apa gue gue sama Cessi ,Sal,dimana letak kesalahan kami sampai lo nyari kebahagian tapi,ngeluapin kami,nyari kebahagian boleh tapi,setidaknya nggak ngelupain juga!"
"Gue gak ngelupain Steff ,gue cumanau cari kebahagian gue"
"Lo egois,Sal! LO EGOIS! KITA BUKAN SAHABAT LAGI!"
"Steff please jangan kayak gitu,gue sayang lo sama Cessi"
"PERGI LO DARI KAMAR GUE! PERGI MUNAFIK! GAK USAH NGOMONG SAMA GUE!"teriak Steffi sambil menunjuk Salsha.
"Maaf Stef maaf"
"PAK ANTO!"teriak Steffi sambil memanggil pembantu lelaki dirumahnya.
Selang berapa menit ,timbul lah Pak anto dengan membawa kemonceng"
"Keluarin Salsah dari sini,dan bilang sama satpam gak usah bukain org munafik didepan aku!"itu kalian terakhir sebelum salsha didorong dengan Steffi dari kamarnya dengan kasar.
"Maafin non steffi ya neng Salsha"
"iya gak papa kok pak,aku pulang dulu ya"
****
Maaf cuman dikit ya.AKU MAU KASIH TAU,TERNYATA AKU UDAH TAU KATA SANDI AKU,DAN CERITA INI BAKAL LANJUT SAMPAI END,KALAI GAK ADA KENDALA
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumit
RandomBertemu di SMA Pelita Harapan menjadi saksi bisu Antara Iqbaal dan Salsha.Iqbaal ingin memangil dan memeluk gadis manis itu, tapi ia tak berani. Karna kejadian yang dibuat Salsha membuat ia bisa untuk menatapnya lebih lama. Salsha memang gadis aneh...