16.

404 74 2
                                    


Di Kontrakan Yunseong

"Kenapa kau diam saja saat mereka memukulmu dengan membabi buta hah?!" Omel Soobin

Setelah Yunseong menghubungi Soobin dan menyuruh pria tinggi itu menjemput mereka, Soobin mengomel sepanjang jalan.

Mendengar omelan Soobin, Donghyun terdiam menunduk dengan rasa bersalah

"Sudahlah... lagian aku tidak apa-apa" ujar Yunseong saat melihat reaksi Donghyun

"Dan bagaimana pula Donghyun ada disitu?" Tanya Soobin baru menyadari keberadaan Donghyun

"Dia tadi membantu berteriak,  makanya mereka berhenti menghajarku" dusta Yunseong

"Sudahlah.. Aku mau ke apotik membeli obatmu" ujar Soobin pamit

....




Saat Soobin pergi, Donghyun mulai membersihkan wajah Yunseong dengan handuk dan air bersih dengan seribu rasa bersalah

"Maaf... maafkan aku" ujar Donghyun pelan

"Apa kau marah?" Tanya Yunseong

"Tidak, aku tidak marah" jawab Donghyun, 

Donghyun merasa tidak pantas marah, setelah apa yang dilakukan Yunseong padanya

Yunseong menceritakan semua kesalahpahaman itu, dan juga taruhan yang sudah ia batalkan dengan teman-temannya, karna Yunseong ingin berteman dengan baik-baik dengan Donghyun. Dan apa yang dikatakan Naeun itu tidak benar. Itu hanya akal-akalan Naeun untuk membohongi Donghyun

"Jadi, dari mana kau tau aku ada disungai Han?" Tanya Donghyun

"Aku berniat meminta maaf dan menjelaskan semuanya padamu. Sampai membuatku uring-uringan bahkan berfikir untuk mendatangi rumahmu. Maka dari itu aku selalu mengikuti mu" jelas Yunseong panjang lebar

Mendengar itu, hati Donghyun menghangat.

Donghyun hanya berharap, hatinya tidak akan membeku lagi, melainkan mencair dengan kehangatan oleh perkataan Yunseong barusan.

.

.

.






Karna pengaruh obat yang diberikan Soobin, kini Yunseong sudah terlelap dengan cepat.

Donghyun memandangi wajah terlelap Yunseong yang masih dihiasi memar itu. Namun tidak menampik bahwa Yunseong masih terlihat tampan

Dalam hidupnya, Donghyun tidak pernah berharap untuk bisa sedekat ini dengan pria Hwang ini,

Tapi entah kenapa Tuhan sepertinya selalu mempertemukan mereka, dengan cara apapun

Donghyun menatap rumah kontrakan Yunseong yang berantakan dan sempit.

Meja belajar Yunseong juga penuh dengan kertas hasil lukisannya dan juga beberapa tumpahan cat minyak 

Dengan langkah ragu Donghyun melihat-lihat hasil lukisan Yunseong.

Rata-rata yang menjadi objek lukisan Yunseong adalah sosok yang tidak asing baginya. Mulai dari ekspresi senang, sedih, murung, ketakutan, berdiam diri, gelisah, dan lainnya...

Donghyun merasa itu adalah dirinya,  melihat inisial dibelakang gambar adalah GDH.

Tapi, Donghyun buru-buru menggeleng tidak perduli

Jinwoo pernah bercerita, jika Yunseong itu adalah anak orang kaya, tapi kenapa ia tinggal di tempat yang seperti ini?

Itu yang diherankan Donghyun


Untuk menebus kesalahannya,  Donghyun akhirnya membereskan rumah kontrakan Yunseong.

Menyusun kertas-kertas milik Yunseong dan mengulungnya rapi, menyapu dan mengepel rumah kontrakan Yunseong,  dan terakahir memasakkan sup ayam ginseng, makanan yang biasa dimakan oleh orang sakit.

Sekarang rumah Yunseong sudah bersih dan rapi





.

.

.








Yunseong bangun dengan tubuh yang terasa sakit. Namun tidak sesakit semalam

Yunseong bisa melihat Donghyun yang tertidur dengan posisi duduk disamping ranjangnya. Dengan lengan pemuda itu dijadikan bantal

Pria itu pun bangkit meski harus menahan rasa sakit di pinggangnya

Menatap wajah polos Donghyun yang terlihat damai, Yunseong menyingkirkan poni anak itu dan kini bisa leluasa menatap wajah Donghyun yang sangat manis tanpa tampang datar dan dinginnya

Kasihan dengan posisi Donghyun, Yunseong pun mengangkat tubuh Donghyun untuk tidur diranjangnya, dan menyelimuti tubuh Donghyun

Saat keluar dari kamarnya, Yunseong tertegun melihat kontrakannya sudah bersih dan rapi. Bahkan Yunseong mencium aroma masakan dari dapur

Membuka tempat makanannya, Yunseong melihat sup ayam yang masih hangat.

Melihat itu, Yunseong tersenyum

Selama bergonta ganti pacar, Yunseong belum pernah merasakan yang namanya dimasakkan oleh seseorang.

Ini adalah pertama kalinya seseorang melakukan hal ini padanya

Dengan senang hati Yunseong menghabiskan sup ayam tersebut.  Dan Yunseong akui, jika sup ayam ini sangat mirip dengan buatan ibu nya

Lezat











.

.

.

















To Be Contiue

Paint My Love (Yunseong X Keum) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang