"Ayah!" Donghyun berteriak mendatangi Tuan Hwang yang sedang duduk diteras rumah sambil menikmati segelas kopi dan membaca koran"Ada Apa Donghyun?"
"Kenapa ayah melakukan ini pada Yunseong? Kenapa mengekang hobby melukis Yunseong?" Tanya Donghyun dengan nada terisak
Tuan Hwang terdiam, melipat koran yang baru ia baca, lalu menatap calon menantunya tersebut
"Jadi kau sudah tau?"
Donghyun menggeleng tidak percaya
"Kenapa ayah melakukan ini? Kenapa ayah tega melarang Yunseong pada hobby nya?"
"Kau tau Donghyun?.. Yunseong melakuan semua ini agar bisa bersamamu, tolong hargai pengorbanan Yunseong agar kalian bisa bersama."
"Tapi tidak harus membuatnya tersiksa seperti ini kan ayah? Kau membuang jati diri Yunseong!"
"Yunseong sendiri yang meminta, kau harusnya bertugas mendukung dan menyemangati dia Donghyun!"
Donghyun kembali menggeleng, dengan isakan keras
Ia tidak tau harus bagaimana, ia tidak menyangka Yunseong melakuan semua ini hanya untuknya
"Jika aku yang menjadi penghalang bagi mimpi Yunseong, aku yang akan keluar dari kehidupannya" ujar Donghyun tegas
Giliran Tuan Hwang yang menggeleng
Namun Donghyun tidak perduli, dengan cepat ia berlari ke kamarnya
"Donghyun! Apa yang kau lakukan?! Teriak Tuan Hwang namun tidak digubris oleh Donghyun
Pemuda manis itu mengemasi pakaiannya, sesekali mengusap airmatanya yang menetes deras
"Hiks.. " isak Donghyun
Setelah semua baju-bajunya terkumpul ditas miliknya, Donghyun segera merobek kertas. Mulai menulis surat kata-kata perpisahan pada Yunseong.
Dengan pelan ia keluar kamar dan segera meletakkan surat tersebut dimeja kamar Yunseong beserta cincin tunangan mereka, namun sebelum benar-benar beranjak dari kamar Yunseong, Donghyun melihat sebuah undangan disamping nakas milik Yunseong
Dengan tangan bergetar Donghyun mengambil undangan tersebut yang mana tidak asing dimatanya.
Surat Undangan Dari Panitia Acara Pameran Lukisan Yang Akan diadakan di bulan depan
Tangisan Donghyun semakin pecah, Yunseong mendapat undangan ini semakin membuat rasa bersalah Donghyun memuncah
Menggeleng dengan berderai air mata, Donghyun segera keluar dari kamar Yunseong lalu menarik koper milik berisi bajunya pergi
"Donghyun, jangan lakukan ini, tolong.. demi Yunseong" ujar Tuan Hwang tiba-tiba sudah didepan Donghyun
"Aku hiks.. aku gak mau menghancurkan impian Yunseong ayah, maafkan aku. Biarkan aku pergi"
Tuan Hwang terdiam sambil menunduk, saat Donghyun sudah menerobos keluar. Tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang. Benar-benar tidak ada
.....
Pukul 10 malam
Yunseong pulang dari kantor, setibanya di Mansion, Pria itu mengernyit karna tidak melihat Donghyun menyambutnya
Biasanya, selarut apapun Yunseong pulang, kekasihnya itu akan tetap menunggunya hingga pulang dengan wajah manis dan cantiknya yang menenangkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Paint My Love (Yunseong X Keum) ✔
FantasyFollow! Baru baca . . . Si Pendiam Geum Donghyun dan Si Playboy Hwang Yunseong Complete ✔