24.

401 70 7
                                    

Donghyun membereskan beberapa bekas piring setelah pelanggan cafe tempat ia bekerja beranjak dari situ

Setelah semuanya bersih, ia melepas celemek hitamnya, lalu berjalan kedepan untuk mengantar pesanan baru pelanggan yang baru saja selesai dibuat.

"Selamat mencoba" ujar Donghyun ramah, lalu berusaha tersenyum semanis mungkin

Setelah itu, ia berdiri dipojok kanan pintu masuk dapur sambil memeluk nampannya

Pemuda manis itu menghela nafas panjang,  teringat apa yang saat ini terjadi padanya,

Setelah meninggalkan mansion keluarga Hwang, Donghyun memang memilih pulang ke kampungnya, Pulau Nami

Disini ia memilih mencukupi kebutuhannya sendiri dengan bekerja full time dicafe yang kebetulan dulu kenal dengan ayah kandungnya

Berusaha menghilangkan pikiran tentang bayangan Yunseong, meski itu sulit sekali

Donghyun kembali menghela nafas,  ia rindu sekali pada Yunseong.  Tapi saat ini ia tidak bisa memeluk mantan tunangannya itu, tidak bisa. Jika Donghyun masih ingin Yunseong bahagia


"Donghyunie,  apa kau masih ada pekerjaan?" Tanya salah satu karyawan berwajah imut

"Gak Jihoon hyung, ada apa?"

"Itu.. hyung minta tolong beresin meja nomor 8-12 ya, ajak karyawan lain juga kalo bisa bantu-bantu, soalnya ada yang mau adakan reunian disini. Hyung lagi bantu Daniel hyung buat beli keperluan  mereka yang mengadakan reunian" pinta Jihoon manis

"Oke hyung"

Donghyun pun mulai membersihkan meja-meja itu, bersama dua karyawan lain

Sedikit, kelelahan Donghyun membersihkan meja-meja itu.

Hingga lonceng cafe berbunyi, Donghyun menoleh, lalu membelalak melihat sosok jakung itu berjalan ke arahnya dengan pandangan tak lepas darinya

Tapi Donghyun berusaha mentralkan ekspresinya, ia membuang muka dan memilih langsung pergi

Namun Yunseong lebih cepat, ia menahan lengan Donghyun hingga simanis berbalik menghadapnya

"Apa Yang Kau Lakukan Disini?!" Tanya Yunseong keras, hingga menarik perhatian beberapa pelanggan dan juga karyawan cafe

Donghyun tidak menjawab, ia menunduk dan berusaha melepaskan cengkraman Yunseong yang terasa sangat sakit, bahkan lengannya sudah memerah

Yunseong yang merasa mereka menjadi pusat perhatian kini menarik tubuh Donghyun keluar dari cafe

Mereka tiba diluar cafe yang berdekatan dengan laut dipulau ini

"Kenapa Kau Ada Disini?" Ulang Yunseong lagi

Tapi lagi-lagi Donghyun diam dan menunduk

"Jawab Donghyun!!"

Yunseong menyesal telah meneriaki Donghyun, saat netranya melihat tubuh Donghyun sudah bergetar ketakutan dan isakan di bibirnya

Dengan tatapan melembut Yunseong menarik tubuh Donghyun dan memeluknya erat

"Jangan lakukan hal ini lagi" ujar Yunseong dengan nada lebih lembut, ia mengusap surai Donghyun dan juga punggung mungil itu

"Kau membuatku uring-uringan beberapa hari ini, kau tau?"

Masih dengan terisak, Donghyun bergumam

"A-aku hiks..  Hanya ingin kau bahagia hiks, aku gak mau hanya gara-gara aku kau jadi melepas hobby mu sendiri"

"Tapi semuanya bisa dibicarakan baik-baik sayang, tidak harus kau mengorbankan dirimu sendiri, aku dan ayah udah membuat kesepakatan baru."

Donghyun mengangguk dalam pelukan  Yunseong

Membuat Yunseong tersenyum lalu melepas pelukan mereka, mengusap air mata Donghyun yang sudah memerah dengan lembut

"Maaf"









.........






















Kini kedua sejoli itu menikmati indahnya air laut yang indah tersebut

Duduk berdampingan sambil tangan keduanya yang tertaut mesra

"Jadi, darimana kau tau aku ada disini?" Tanya Donghyun penasaran

"Setelah ditinggal dirimu, aku uring-uringan mencarimu kesana kemari, sampai membuatku stres dan hancur. Dan kemarin ayah mendatangi ku kekantor, memberiku pencerahan sekaligus minta maaf karna terlalu keras menentang hobby ku, ayah bilang, jika aku memang mencintaimu.. ke ujung dunia pun harus aku tempuh.  Dan saat itu aku teringat, jika ibumu sama sekali tidak khawatir saat aku bilang kau pergi, maka dari itu aku mendatangi rumahmu dan memaksa ibumu untuk menceritakan dimana keberadaanmu"

Donghyun tersenyum sedih, ia memang meminta ibunya untuk tidak memberitahu keberadaannya pada siapapun, melihat perjuangan Yunseong Membuat Donghyun ingin menangis

"Hei jangan nangis lagi" ujar Yunseong mengusap airmata Donghyun

Donghyun tersenyum

"Maafkan aku"

Giliran Yunseong yang tersenyum, lalu memajukan bibirnya untuk mencium bibir Donghyun

Donghyun yang sadar jika mereka ditempat umum dengan cepat memundurkan wajahnya

"Banyak orang disini" ujar Donghyun saat Yunseong menatapnya bertanya

"Itu bagus, biar orang-orang tau anak manis ini adalah milikku" ujar Yunseong terkekeh mendengar seruan polos Donghyun

Akhirnya mereka menikmati indahnya pemandangan laut didepan mereka. Dengan Donghyun yang bersandar dibahu Yunseong dan Yunseong yang memeluk bahu Donghyun erat

















.

.

.



















To Be Contiue







.

.

.









Sekedar info..

Faktanya Pulau Nami

Faktanya Pulau Nami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Paint My Love (Yunseong X Keum) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang