Pertemuan Aryo Dengan Angga

507 14 0
                                    

Menantu Pilihan Ibu
Part :17
Pertemuan Aryo Dengan Angga
*****

Sejak kejadian malam itu, Dinda tidak mau datang, ketika Bapak Mertua memanggil. Trauma masih melekat. Bahkan orang tidak tahu malu itu, sudah datang minta maaf, tidak Dinda gubris.

Dinda mengancam, berani masuk salon, akan telepon Polisi kemarin, menangani kasus ini.

Rupanya Angga seorang pengecut, tidak berani, hal berbau hukum. Tapi tingkahnya selalu mencari perhatian.

Penjagaan Lesta dan Rinka diperketat.

Sebelum jam pulang, Dinda sudah berada di depan pintu pagar.

Sudah kasih pesan, kalau diajak Bapak, jangan ikut.

Tingkahnya membuat Dinda semakin benci.

Dinda jarang sekali keluar Salon, jadi tidak leluasa hidup dihantui rasa ketakutan.

Setiap ada panggilan, anak-anak di bawa, les jadi ditinggalin, semua berantakan, pernah Dinda mengeluh pada Bapak, saran Bapak mertua pindah saja, biar Bapak mengawasi, itu bukan solusi. Langsung Dinda tutup teleponnya. Dinda jadi tidak suka dengan rencana Bapak yang hanya memikirkan Angga.

Ditambah ketidaksukaan Aning pada Bapaknya, membuat Dinda berpikir seribu kali lagi untuk rujuk.

Kak Etha sampai geleng-geleng kepala.

"Sudah konslet tuh manusia, nggak ada malunya, apa kita bawa ke rumah sakit jiwa saja."

Dinda, dengar Kak Etha bicara, jadi tertawa geli. Masa sampai bawa-bawa rumah sakit jiwa, seram sekali.

*****

Pagi itu Mas Aryo janjian sama Dinda di Cafe depan sekolah, Dinda cerita masalah Angga, datang mabuk, pecahin kaca, sampai ke Kantor Polisi, sudah buat perjanjian tapi masih suka kesini, cari perhatian, Dinda merasa terganggu, bagaimana Mas, supaya dia tidak kesini, Dinda takut, anak-anak dibawa kabur.

"Tenang, kata Aryo. Aktivitas seperti biasa, acuh kan saja, jangan di kasih muka."

"Kita lihat saja, sampai mana beraninya Angga."

"Mba Tanti tahu Mas Aryo mau kesini," tanya Dinda.

"Tahu, Masa kerumah adik sendiri umpet-umpetan."

"Mba Tantimu itu perempuan idaman suami Din, nggak pernah mengekang, dia malah minta ketemuan sama anak-anak."

"Syukur lah Mas, Dinda jadi tenang, nggak khawatir."

Dari seberang jalan, Angga sedang memperhatikan mereka berdua.

Hatinya panas, dibakar cemburu, pikirannya sudah tertutup emosi.

Masa gue kalah sama orang jelek, pikir Angga dalam hati.

"Kalau sampai Dinda nggak mau kembali, gue mau buat perhitungan sama si Aryo jelek itu," kata Angga bicara sendiri.

Kenapa si Dinda jadi kegenitan, mentang-mentang sudah punya usaha sendiri jadi besar kepala.

*****

Angga mengetuk pintu pagar, rumah asri nan mungil.

"Assalamualaikum ...

"Waalaikumsalam, terdengar sahutan

salam dari dalam rumah. Seorang wanita muda dewasa berusia empat puluh tahun. berhijab, dengan wajah teduhnya. Sangat santun dan lembut. Angga sudah mengenal wanita itu, Tanti namanya, istri Aryo, dia lebih tua dari Dinda.

"Ada apa Mas Angga," kata Tanti.

"Aryo ada," tanya Angga.

"Nggak ada sudah berangkat ke kantor."

Menantu Pilihan Ibu by Erseclussie ( Sudah terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang