Kerusuhan Di wisuda Lesta.

555 20 3
                                    

Menantu Pilihan Ibu
Part 32
Kerusuhan Di wisuda Lesta.

*****
Perdebatan sengit antara Aning dan Lesta tidak terelakkan.

Aning tidak mengerti, jalan pikiran Lesta, mengajak Bapak dan Istrinya menghadiri Wisudanya.

Aning juga kesal sama Ibu yang mengizinkan Lesta, berbuat semaunya.

"Memang kurang ya dek, pengorbanan Ayah sama kamu, sampai kamu tega berbuat ini sama Ayah."

"Karena Lesta sayang sama Ayah, makanya Lakukan ini."

"Ingat ya dek, kita memang bukan lahir dari darah Ayah, tapi kita lahir dari hati Ayah."

Ayah yang merubah Ibu kita jadi lebih bahagia, Ayah selalu ada buat kita.

"Kak, Lesta ini sayang Ayah!, tapi ingat Bapak kita tetap Angga Pradipta

"Jangan keluar dari kenyataan."

"Lesta, akan membuka mata Bapak, mungkin dengan kejadian ini, dia bisa berubah untuk dirinya."

"Apa kurang pengorbanan Ayah buat kamu."

"Tidak, Kak. Lebih dari cukup," kata Lesta.

"Kalau lebih dari cukup, kenapa adek perlakukan Ayah seperti ini."

"Cuma ini satu-satunya cara, membuat Bapak buka mata, harus malu pada Ayah."

"Kakak tidak mengerti maksud kamu,"

"Lesta mohon Kakak datang,"

"Kalau orang itu datang, Kakak tidak dan sebaliknya," kata Aning.

"Kalau Kakak tidak datang, kakak akan menyesal seumur hidup."

"Jangan main teka teki," Kakak pusing.

"Ikuti saja aturan Lesta."

*****
Ayah, jangan marah ya, sama Lesta, moment ini memang sengaja Lesta persiapkan untuk Bapak.

Lesta cerita pada Aryo, bahwa Lesta dapat predikat mahasiswa terbaik, dengan nilai IPK tertinggi tiga koma sembilan.

Seharusnya Ayah sama Ibu yang duduk di deretan bangku VIP, tapi Lesta berikan tempat itu untuk Bapak dan istrinya.

Ada giliran Ayah dan Ibu maju kedepan, mendampingi, Lesta cantumkan nama Ayah dan Ibu. Jadi adil kan semua dapat peran.

"Baiknya kamu saja nak, yang penting Ayah tidak mau jauh dari Ibu," kata Ayah senyum-senyum.

Dresscode, warna kesukaan Lesta, merah.

Warna yang tidak disukai Aning.

Semua sudah dipersiapkan undangan orang tua Lesta Ambil untuk empat orang.

******
Lesta datang ke rumah Angga diantar Aryo. Seperti biasa sesudah antar Lesta Aryo pergi.

"Jam berapa Ayah jemput kamu," kata Aryo.

"Sore Ayah," kata Lesta sambil cium pipi kiri dan kanan Aryo.

"Ya, sudah, nanti Ayah Jemput sore, kalau tidak telepon Ayah dulu," kata Aryo.

"Ok," kata Lesta sambil memberi jempol pada Ayahnya.

Angga melihat pemandangan itu dari dalam, lewat gorden ruang tamu.

Sakit sekali hati rasanya. Mengapa Lesta tidak punya hati sekali sama Bapak.

Setiap datang pasti diantar Aryo. Apa hebatnya dia, memang tidak bisa kesini sendiri. Ketika pintu rumah diketuk, Angga cepat-cepat menghapus air matanya.

Menantu Pilihan Ibu by Erseclussie ( Sudah terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang