Menantu Pilihan Ibu
Part 33
Selamat Datang Penghuni Baru.*****
Rinka tetap teguh pada pendiriannya, mau kuliah ambil jurusan Hukum. Aryo memberi masukan, untuk Rinka jangan masuk jurusan hukum.Karena kata Aryo Tidak semua jurusan hukum bisa sukses.
Begitu banyak saingan diluar sana.
Apalagi Rinka perempuan.
Aryo agak kuatir, karena dunia hukum itu dunia keras.
"Sudah kamu pikir masak-masak mau ambil jurusan hukum," kata Aryo.
"Sudah Ayah," kata Rinka.
"Dunia hukum itu dunia keras, makanya didominasi sama kaum laki-laki."
"Kaki kanan kita ada di tempat yang kita bela, kaki kiri kira ada di penjara, belum lagi kerjanya tidak tahu waktu," Aryo menjelaskan pada Rinka.
Nanti kalau kamu rumah tangga memang suamimu mengijinkan kamu kerja yang tidak mengenal waktu.
"Rinka sudah mantap dan tidak akan berubah Ayah."
"Walau nanti kamu akan dengar nyanyian sumbang pengacara, Ayah sering sakit, kalau dengar orang bilang.
"Maju tak gentar, membela yang bayar, padahal Ayah mati-matian membelanya."
"Apapun resikonya, Rinka siap," kata Rinka mantap."
"Sip, anak ayah memang hebat," kata Aryo memberi semangat pada Rinka.
"Usahakan daftar di Negeri dulu, kalau tidak dapat, baru Ayah cari di Kampus Swasta.
*****
Lesta mendapat undangan dari Kampus Swasta yang diperhitungkan di Jakarta, walau semuanya gratis, ada perasaan, tidak enak hati sama Ayah kalau harus membebankan lagi masalah transportasi. Sudah diskusi juga sama Kak Aning masalah ini. Menurut Kak Aning ambil saja, sayang kalau disia-siakan, masalah sehari-hari nanti dibantu Kak Aning.Tapi Apa mungkin Ayah mengijinkan, Ibu sekarang hanya fokus mengurus rumah tangga, salon sudah di pindah tangankan. Walau banyak yang mengeluh, salon tidak seperti waktu dipegang Ibu.
Dulu ramai karena Ibu sangat pandai memanjakan pelanggan, selain itu juga harganya murah.
Otomatis Hanya Ayah tumpuan kami semua, dari makan, sekolah dan lainnya.
Tidak mungkin Lesta membebankan Ayah lagi.akhirnya Lesta meminta pendapat sama Ayah.
" Ayah, menurut Ayah undangan S2 itu sebaiknya diterima atau jangan. Karena Lesta juga ada yang menawarkan kerja, gajinya lumayan, dua kali UMR," kata Lesta.
"Kesempatan tidak datang dua kali, dua tahun hanya sebentar, banyak kesempatan untuk bekerja, tapi jarang kesempatan untuk dapat beasiswa," kata Aryo.
"Tapi Yah, Rinka sudah mulai masuk Kuliah, Andik SMP, Ibu kan sudah tidak buka salon, nanti Ayah terlalu berat bebannya," kata Lesta
"Tidak nak, Ayah semakin semangat kerja sekarang, karena ada yang menunggu, kebutuhan untuk kalian, itu membuat Ayah bahagia, hidup jadi lebih banyak tantangan."
"Lesta kuliah saja, nanti kalau sudah lulus, kerja baru ikut bantu adik-adik."
"Terima kasih ya Ayah," kata Lesta.
"Sama-sama Lesta," kata Aryo.
*****
Aning bekerja di perusahaan Asing, sudah mandiri, segala keperluan tidak bergantung pada Ayah dan Bunda.Aryo dan Dinda memang mengajarkan Aning untuk mengelola keuangan sendiri, supaya bisa membedakan kebutuhan dan keinginan.
Aning ke Kantor masih pakai motor, sering Aryo menawarkan ambil mobil, Aning sudah bisa mencicil, tapi Aning tidak pernah mau, selain lebih enak pakai motor, biaya akomodasi lebih irit. Dan juga mobilitas belum terlalu tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menantu Pilihan Ibu by Erseclussie ( Sudah terbit)
General FictionSipnosis Menantu Pilihan Ibu Dinda Kamadia gadis desa, dari sebuah Dusun di kecil diujung pulau Jawa. Yatim piatu, ditinggal orang tuanya ketika masih kecil. Dia diasuh Bibi dan Paman yang dipanggilnya Emak dan Bapak. Setelah lulus SMA, Dinda meran...