Jaehyun terbangun dan mendapati Taeyong terduduk di atas kasur yang dia tiduri dengan tangan terlipat di dada dan wajah galaknya. Jaehyun tersenyum singkat melihat ekspresi tetangganya yang lucu itu apalagi ditambah Taeyong yang menggunakan piyama milik Jaehyun yang kebesaran menambah kesan imut padanya.
"Segeralah mandi, kau akan terlambat ke sekolah" pinta Taeyong sambil menjewer telinga Jaehyun membuat pemiliknya berdecak malas.
"Kau sudah seperti eomma, hyung"
"Tentu saja! Aku tidak mau anakku memiliki ayah yang tidak lulus SMA"
"Cih"
Jaehyun berdecih lalu menuju kamar mandi untuk segera mandi sebelum diamuk oleh Taeyong lagi.
Sejak pengakuan Jaehyun pada orangtuanya beberapa hari lalu kini Jaehyun tinggal di apartemen Taeyong atas perintah dan mandat dari kedua orangtuanya. Alasannya? Ibu Jaehyun khawatir Taeyong akan mengalami masalah karena tinggal sendirian jadi Jaehyun dipaksa untuk tinggal bersama Taeyong sekalian gladi bersih untuk nanti menjadi suami istri. Padahal Jaehyun sudah biasa menginap di apartemen Taeyong tapi tetap saja terasa aneh dan asing dengan kondisi sekarang.
"Hyung aku berangkat sekolah dulu"
Jaehyun yang sudah rapi menggunakan seragamnya berpamitan pada Taeyong yang masih asyik membaca bukunya di ruang tamu. Hari ini Taeyong kebetulan masuk siang jadi ia menyempatkan diri untuk membuatkan Jaehyun sarapan tadi dan membiarkan sahabatnya itu sarapan sendiri karena Taeyong tidak biasa sarapan. Padahal Taeyong senang sarapan tapi akhir-akhir ini ia menjadi tidak bernapsu makan malah makin bernapsu untuk memarahi Jaehyun meskipun sahabatnya tak melakukan apa-apa.
"Hm hati-hati" Jawab Taeyong singkat tak mengalihkan pandangannya dari buku yang ia pegang.
"Ah!" Pekik Jaehyun tiba-tiba yang membuat Taeyong kaget. Buru-buru Taeyong menyusul Jaehyun yang sudah berada di ujung pintu keluar untuk mengecek keadaan sahabatnya itu.
"Kenapa Jae?" Tanya Taeyong memastikan.
"Aku lupa pamit dengan anak kita hehehe"
Sial! Kenapa Jaehyun mengatakan kata anak kita?! Taeyong sangat-sangat terkejut dengan kata yang Jaehyun lontarkan. Taeyong mau nangis saja dengan sikap ajaib Jaehyun yang membuat jantungnya berdetak cepat.
"Kukira apa" jawab Taeyong berusaha tenang agar tidak ketahuan kalau sekarang ia super duper gugup. Jangan lupakan pipinya yang berubah menjadi merah padam.
"Hai baby, daddy berangkat sekolah dulu ya~ baik-baiklah nanti ketika di kampus bersama mommy" ucap Jaehyun sambil berlutut di hadapan perut Taeyong, tangan kanannya ia gunakan untuk mengelus perut Taeyong sementara tangan kirinya memegang tangan Taeyong.
"Hyung!" Pekik Jaehyun kesakitan akibat cubitan yang Taeyong berikan di pipi tembamnya.
Walaupun gugup atas perlakuan manis Jaehyun, Taeyong tetap mengeluarkan keganasannya pada Jaehyun yang memanggilnya mommy. Taeyong itu lelaki perkasa masih punya penis saat tadi pagi ia cek jadi tidak ada alasan baby di dalam perutnya memanggilnya mommy ya meskipun Taeyong itu manis dan imut, duh.
"Aku tidak mau dipanggil mommy"
"Ibu? Mama?" Tanya Jaehyun.
"Hyung sakit!" Pekik Jaehyun makin kuat. Kali ini Taeyong dengan sadis menarik rambut halus yang berada di dekat telinga Jaehyun, persis yang sering dilakukan guru Jaehyun jika pemuda Jung itu nakal.
"Papi saja!"
"Oke terserah. Jangan lupa minum susu hamilmu hyung, aku berangkat dulu" pamit Jaehyun sambil mengelus pucuk kepala Taeyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROBLEMA
Teen Fiction[END] Seharusnya Taeyong tidak percaya dengan tawaran ditemani minum oleh bocah berusia 19 tahun itu karena sekarang ia harus menanggung hasil perbuatan mereka malam itu. JAEYONG BXB MPREG 18+