PROBLEMA

13

#JAEHYUNSIDE

Lee Taeyong. Pemuda mungil itu adalah tetanggaku sejak lama. Awal kenal adalah saat Taeyong hyung pindah 5 tahun lalu ketika ia bersekolah di Seoul. Ibuku adalah orang yang membuat kami menjadi dekat karena setiap pulang sekolah aku mendapati Taeyong hyung ada di apartemenku membantu Ibu mengerjakan sesuatu atau bahkan sekadar ikut Ibu menonton acara gosip.

Dengan seringnya Taeyong hyung datang ke rumah membuat hubungan kami makin akrab terutama aku sering meminta bantuan Taeyong hyung untuk mengerjakan tugas atau PR. Lee Taeyong saat SMA adalah siswa teladan yang digemari oleh semua guru maupun siswa. Ia selalu mendapat juara kelas jadi tidak heran Ibu selalu menyarankan aku belajar bersama Taeyong hyung setiap pulang sekolah.

Ketampanan Taeyong hyung saat SMA tidak terlalu kelihatan namun aku sudah deg-degan melihatnya. Ya, aku menyukai Taeyong hyung sejak pertama bertemu. Tatapan mata polosnya, tingkah lucunya serta kemurahan hatinya yang membuat aku suka padanya. Awalnya kukira hanya rasa kagum namun aku sudah mengkonfirmasi rasa ini saat tahun lalu tepatnya saat Taeyong hyung pulang dari Daegu ke Seoul.

Penampilan Taeyong hyung berubah 180° menjadi jauh lebih cantik. Sumpah aku tidak bohong kalau Taeyong hyung hampir kucium ketika ia ketiduran menemaniku belajar. Untung saja aku tidak kelepasan saat itu, kalau iya aku pasti ditendang atau dipukul. Aku terkagum dengan perubahan fisiknya dan juga perubahan dalam pemikirannya. Jangan lupakan kesukaan Taeyong hyung dalam mengganti warna rambut namun sekarang terhenti karena sedang mengandung bayi kami dan nantinya ia akan menyusui jadi akan berbahaya. Entah apa yang didapat Taeyong hyung ketika ia pulang sehabis kelulusan SMA nya yang pasti aku senang dengan perubahannya.

Naas, saat masa orientasi Taeyong hyung mendapat kekasih untuk pertama kalinya dan orang itu bernama Johnny Seo pria super brengsek di dunia. Jangan kira aku tidak tahu keburukannya dibalik perilaku baiknya di depan orang-orang. Ia tukang bully namun sepertinya sekarang sudah berubah entahlah pokoknya aku masih sebal dengannya.

Hubungan Taeyong hyung dan Johnny berlangsung baik namun hubunganku dengan Taeyong hyung makin memburuk karena aku memutuskan untuk menjauh lebih tepatnya aku tidak mau cemburu dengan kemesraan mereka. Maka dari itu aku memutuskan fokus bersekolah dan mencoba merubah diriku untuk menjadi lebih baik.

Semuanya berangsur baik hingga pada malam itu saat Taeyong hyung datang padaku dalam keadaan mabuk dan bercerita tentang hubungannya yang putus dengan Johhny. Aku 100% sadar dengan perbuatan yang kami lakukan malam itu dan aku masih sangat ingat setiap detil hal yang kami buat. Rasanya seperti mimpi tapi saat bangun dipagi hari menemukan Taeyong hyung yang kaget setengah mati membuatku sedih.

Aku merasa menjadi pria bodoh ya meskipun saat itu yang diperkosa adalah diriku namun Taeyong hyung juga pasti terluka apalagi Taeyong hyung bisa hamil. Bodohnya aku baru sadar akan hal itu ketika seminggu kejadian yang menimpa kami. Dua bulan setelah kejadian basah Taeyong hyung datang ke kamarku mengatakan bahwa ia hamil.

Rasanya wajahku ditampar dengan keras ketika melihat Taeyong hyung menangis dan ingin menggugurkan kandungannya. Aku tahu kami berdua masih terlalu muda untuk menjadi orang tua tapi bayi itu tidak bersalah. Kami berdua yang salah dan aku tidak mau Taeyong hyung menyesal seumur hidup dengan menggugurkan kandungannya. Biarkanlah aku dipukul atau bahkan dibunuh asal bayi itu bisa hidup.

Aku sudah terlanjur menyayangi bayi itu sejak pengakuan Taeyong hyung kala itu. Bayi itu adalah anugrah yang aku rasa akan menjadi takdir bagiku dan Taeyong hyung. Tidak ada anak muda seumuran kami yang mau mengalami hal seperti ini Taeyong hyung juga pasti apalagi ia sedang senang-senangnya menikmati masa kuliahnya. Ia pasti sangat terpukul dengan kejadian ini. Aku? Entahlah aku tidak tahu mengenai perasaanku terlebih aku menyukai Taeyong hyung sejak lama namun aku tetap harus berusaha untuk bayi kami.