9

10.1K 1.2K 144
                                    

Setelah ujian sekolah dan ujian masuk universitas, Jaehyun mendapatkan banyak waktu libur. Kalau dihitung-hitung ia akan libur selama kurang lebih 4 bulan dan sekarang ia bingung harus melakukan apa karena orang tuanya yang melarangnya untuk bekerja dan Taeyong melarangnya untuk ikut menemaninya ke kampus. Alasannya? Banyak adik tingkat Taeyong titip salam untuk Jaehyun, Taeyong jadi jengah lagian Jaehyun itu sudah mau jadi ayah mana mungkin akan membalas salam perempuan-perempuan itu.

Kerjaan Jaehyun selama libur ini lebih mengurus pada pekerjaan domestik seperti mengemas apartemen, mengelus perut Taeyong, mengerjakan laundryan, mengantar dan menjemput Taeyong kuliah, menyapa baby, memasak untuknya dan untuk Taeyong, membuatkan Taeyong susu hamil, mengelus perut Taeyong lagi, dan masih banyak pekerjaan lain yang Jaehyun kerjakan namun mengelus perut Taeyong dan menyapa baby adalah kegiatan yang paling ia sukai. Sehari saja sudah berapa kali Taeyong tidak bisa menghitungnya.

Kandungan Taeyong kini sudah berusia 5 bulan dan Jaehyun bertugas untuk membelikan apapun yang Taeyong inginkan karena ayah hamil tersebut sedang memasuki masa ngidamnya yang untungnya tidak terlalu merepotkan. Kadang Taeyong mengajak Jaehyun jajan di jam-jam tengah malam membuat Jaehyun harus mengantarnya karena kalau tidak, Taeyong akan nekat pergi sendirian.

Seperti saat ini Jaehyun sedang mengantar Taeyong menuju kampusnya menggunakan mobil milik ayahnya. Jaehyun tidak berani membiarkan Taeyong menggunakan transportasi umum dan berjalan jauh dengan kondisi perut yang membuncit seperti itu. Dalam perjalanan mereka beberapa kali Taeyong menyuapi Jaehyun buah stroberi karena tumben sekali Jaehyun mau makan buah stroberi padahal Jaehyun tidak suka stroberi. Mungkin bawaan baby?

"Jae, aku tahu kau sekarang bingung ingin mengerjakan apa" ucap Taeyong ketika mereka sedang berada di lampu merah.

"Ih, hyung kok tahu?"

"Bodoh. Bagaimana aku tidak tahu kalau setiap hari kau mengeluh padaku"

Jaehyun hanya terkekeh menanggapi Taeyong.

"Tadi malam appa menelpon kalau di daerah Gangnam ada ruko kosong miliknya. Siapa tahu kau minat buka usaha, Jae"

"Hyung sebenarnya dari dulu aku ingin punya usaha coffee shop tapi tidak berani bilang ke orangtua ku karena masih sekolah"

"Mungkin kalau sekarang mereka mengizinkannya, Jae"

"Nanti sore temani aku bicara pada eomma dan appa ya?"

Taeyong mengangguk. Lumayan juga Jaehyun membuka usaha daripada hanya berdiam diri di rumah menunggu Taeyong kuliah. Kalau Jaehyun buka usaha nanti uang pendapatannya bisa digunakan untuk biaya mereka hidup, Taeyong merasa tidak enak dengan orangtua mereka yang selalu memberi uang padanya dan Jaehyun.

Saat pulang kuliah, Taeyong dan Jaehyun langsung menuju apartemen orangtua Jaehyun karena Jaehyun tidak sabar untuk menanyakan rencananya untuk membuka coffee shop. Pertemuan mereka dimulai dengan makan malam bersama lalu Jaehyun mengajak ayahnya menuju balkon untuk berbicara karena ayah Jaehyun ingin merokok dan Taeyong dilarang mendekat.

Jadilah Taeyong diajak ibu Jaehyun menikmati buah di ruang tv sambil berbicara ringan hingga ibu Jaehyun bertanya:

"Kalian berdua sudah berbicara tentang urusan hati, Yongie-ah?"

Taeyong menatap ibu Jaehyun lama. Ah, pertanyaan ini akhirnya dikeluarkan setelah 3 bulan dirinya dan Jaehyun tinggal bersama namun belum ada kejelasan dalam hubungan mereka.

"Belum eomma"

"Apa Yongie mencinta Jaehyun?"

"Sedikit" jawab Taeyong pelan.

Bohong kalau Taeyong tidak mulai mencintai Jaehyun dengan semua tingkah manisnya yang membuat Taeyong selalu deg-degan. Apalagi mereka berdua tinggal bersama selama 3 bulan yang makin menambah intensitas kedekatan mereka meskipun masih sedikit canggung. Lagipula Jaehyun tidak buruk juga untuk dijadikan pasangan hidup. Meskipun umurnya masih 19 tahun namun pemikiran Jaehyun jauh lebih dewasa dibandingan Taeyong.

PROBLEMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang