Tak pernah terpikir olehku bagaiman seseorang yang benar-benar ku cintai, ku sayangi, dan ku banggakan menghianati ku. Dia, perempuan itu menatapku tanpa mau mengeluarkan satu patah kata pun dari bibirnya. Rautnya biasa saja, tak menunjukkan ekspresi ketakutan atau pun rasa bersalahnya kepadaku seperti orang yang tak melakukan kesalahan. Dia memandang ku dengan senyum sinisnya. Tanpa rasa bersalah ia berjalan menuju tempatku berdiri terpaku menatapnya dengan seseorang yang sangat ku kenal.
Perempuan itu menautkan jari-jarinya pada jari-jari seorang pemuda yang sangat ku kenali. Ia melangkah menghampiri ku, kemudian berujar dengan nada santainya tanpa merasa gugup sekalipun."Kookie kau disini?" Sautnya
Aku tetap berdiri mematung terpaku didepannya. Tak ada suara yang bisa ku keluarkan, tenggorokan ku seperti tercekal oleh sesuatu. Aku masih saja diam, hingga suara temanku Kim mingyu membentak gadis itu."hei gadis tak punya malu! bagaimana kau bisa berbicara sesantai itu. Kenapa kau tak merasa bersalah kepada Jungkook?!" Ujar mingyu membentak dan kemudian ia menatap pemuda yang sendari tadi berdiri di samping gadis itu"dan kau! Kenapa Setega itu menghianati Jungkook dan kami. Aku sungguh tak menyangka!" Mingyu membentak
Aku yang memang sudah terlanjur sakit hati, melangkah mundur dan berbalik arah meninggalkan mereka. Kim mingyu berserta teman-temanku memanggil nama ku dan menyuruhku berhenti. Tapi aku tak menghiraukan panggilan mereka sampai sebuah suara dari gadis itu membuatku menghentikan langkah ku.
"Kookie kenapa kau pergi? Kau tidak ingin mengajakku berkencan? Atau kau ingin mengajakku menemani mu untuk membaca buku?" Ujarnya
Aku tak menanggapi ucapan nya. Aku masih tetap berdiri dan tak ingin menoleh kebelakang untuk menatap gadis itu. Ia terus mengatakan hal-hal yang menyakiti ku, mengeluarkan semua pernyataan yang berupa hinaan bagiku. Di dalam hati, aku sudah terbakar amarah yang meluap-luap. gadis itu terus saja mengatakan hal-hal yang membuatku kaget sekaligus kecewa. Sampai sebuah pernyataan yang keluar dari mulutnya membuatku berbalik dan menatap gadis itu tajam.
"Jeon Jungkook kenapa diam saja disana? Apa kau masih betah mendengar ocehan ku. Owh.. atau kau ingin mengetahui sesuatu tentang apa yang terjadi sekarang? Baiklah kookie-ku, kekasih yang kau percayai ini akan menjawabnya.."
Aku menatap matanya, hatiku bergetar cemas dengan jawaban apa yang akan dilontarkan olehnya. Jantung ku terus berdebar menunggu jawabannya. Dan akhirnya jawaban itu keluar dari mulutnya.
"Jungkook penjelasan ku tentang apa yang terjadi sekarang adalah bahwa aku tidak lagi mencintaimu. Oh maksudku aku mencintai laki-laki disamping ku bukan dirimu. Dari awal aku memang tidak pernah mencintaimu dan aku hanya memanfaatkan mu demi kepopuleran ku. Jadi silakan pergi dari sini bersama teman - teman mu karena aku tak ingin seorang pun melihat kami yang sedang memadu kasih."
Setelah mendengarnya ucapannya diriku seperti tersambar petir. Aku tak bisa menerima ini semua. Gadis itu hanya memanfaatkan ku? Jadi selama ini aku hanya dijadikan sebagai pionnya untuk jadi populer? Benarkah? Aku tak bisa berkata-kata apa pun. Diriku masih shock dengan pernyataan dari seseorang yang benar-benar kucintai.
"Kurang ngajar kau Jung Eunha!!" Mingyu temanku membentak gadis itu setelah mendengar penjelasan darinya
"Apa maksudmu Kim mingyu?! Sudah ku katakan kalau aku tak menyukai temanmu. jadi tolong tinggalkan kami." Ujar gadis itu tak terima dengan ucapan mingyu
"Hei wanita tak tau diri, dasar pendusta!" mingyu terus berujar marah. ia melangkah kakinya untuk menghampiri mereka, namun suaraku meng-intruksinya untuk berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
I' am Protect You
RandomJungkook yang sedang merasa kesal kepada ibunya melarikan diri ke vila pribadinya. Rencananya ia ingin bersenang-senang di sana, tapi di tengah perjalanan ia tak sengaja melihat seorang gadis yang tergeletak dengan darah di sekujur tubuhnya. Jungkoo...