23

804 102 24
                                    

Huh...

Helaan nafas panjang terdengar dari seorang Jeon Jungkook. Sejak tadi, pria dingin ini terus menghembuskan nafasnya dengan gusar.

Ia menggerutu dan menatap tajam gadis yang sedang berjalan di depannya ini.

Dalam hati pria dingin ini mencibir dan menggerutu kepada ibunya yang telah memaksanya untuk menemani gadis dengan marga Chou yang berdiri dengan tangan yang sibuk memilih dan memilah barang-barang brend terbaru.

Gadis itu... sejak kedatangan mereka 2 jam yang lalu masih saja terus memilih barang-barang brend yang menurut Jungkook sangat tidak penting.

Gadis dengan nama lengkap Chou Tzuyu itu bahkan menyuruh Jungkook memanggil dua orang pelayan tambahan untuk membawa semua barangnya. Tzuyu bahkan menyuruh Jungkook untuk mempercepat langkahnya dan mengikutinya seperti seorang pembantu yang mengikuti tuannya.

Kemarahan Jungkook sudah menumpuk, ia sudah muak dengan gadis ini. "Tzuyu!"

"Ada apa oppa? Jangan menggangguku" ujarnya tanpa menoleh kearah Jungkook

"Kalian bawa cepat barang-barangku." Perintahnya kepada pelayan yang membawa barang belanjaannya

Kemarahan Jungkook sudah tidak bisa ditahan. Ia sangat muak dengan kelakuan Tzuyu. Jungkook akui gadis ini cantik, tapi saat melihat sifatnya ini Jungkook bersumpah akan menolak mentah-mentah perjodohan konyol yang dilakukan oleh ibunya.

Sudah cukup! Jungkook muak dengan semua ini dan ia akan mempertegas lagi kepada ibunya bahwa ia benar-benar akan keluar dari rumah seperti yang dilakukan oleh kakaknya jika ibunya masih saja terus keras kepala menjodohkannya dengan Tzuyu.

"Aku pergi.." ujarnya dingin lalu pergi meninggalkan Tzuyu yang terus memanggil namanya

***
Malam ini Mina dan Jihyo tengah memasak hidangan untuk makan malam. Sendari tadi mereka berdua sudah berkutip dengan pisau dan alat dapur lainnya.

Malam ini mereka berdua memasak cukup banyak hidangan karena Bambam bilang ia akan berkunjung.

Disela-sela kegiatan memasak mereka Jihyo membuka suaranya "Mina-ya... Apa di dekat sini ada toko roti?"

"Toko roti?" Tanyanya heran

"Iya, toko roti. Apa disekitar sini ada toko roti?"

"Ada. Diseberang kanan jalan dan didepan apartemen ini. Kenapa? Apa kau ingin membeli roti?"

Jihyo menggeleng

"Bukan, aku hanya ingin melihat-lihat saja. Aku butuh refreshing untuk membuka toko roti ku sendiri.."

"Ah.. jadi impian yang dulu kau ceritakan itu masih kau pikirkan? Ku kira kau sudah melupakannya dan mempunya impian lain.." ujar Mina yang mengingat masalalu mereka saat Jihyo mengutarakan impiannya

"Aku tidak akan lupa dengan apa yang sudah ku ucapkan. Itu impianku sejak kecil."

"Ah baiklah ku harap itu bisa cepat terwujud." Harap Mina

Semua makanan sudah tertata rapi di meja makan, kini tinggal menunggu Bambam.

"Aish.. dimana dia?" Ngerutu Mina

"Sudahlah Mina-ya Bambam pasti akan segera datang lagian...

Tin tin tin..

Bell berbunyi

"Nah baru saja kita membicarakannya orangnya sudah diluar." Ujar Jihyo tenang

"Aku akan membukakan pintu."

I' am Protect YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang