Sudah 2 jam Jihyo pingsan dan belum ada tanda-tanda ia akan sadar. Setelah kejadian tadi, Mina bilang mental Jihyo terguncang kembali dan mengakibatkan kondisi gadis itu berada di tengah-tengah zona kuning dan zona merah. Kondisi ini bisa membuat Jihyo sulit untuk di sembuhkan.
Jungkook sungguh khawatir. Ia menyalahkan dirinya sendiri karena gara-gara ia menghiraukan Eunha, Jihyo jadi terluka. Berbicara tentang gadis itu, Eunha. Jungkook hampir saja menemui Eunha untuk menyeret gadis itu ke penjara jika saja Bambam dan Yugyeom tidak menahannya. Ia sungguh ingin memukul Eunha jika saja Eunha bukanlah seorang perempuan.
Mina dan yang lainnya sudah keluar dari ruangan ini sejak tadi. Mereka berpamitan untuk pergi makan siang. Mereka sempat mengajak Jungkook untuk pergi, tapi Jungkook menolaknya karena ia hanya ingin menjaga Jihyo. Memang keras kepala, tapi itu adalah sikap Jungkook yang diwarisi oleh ayahnya.
"Jihyo-ssi maafkan aku yah. Gara-gara aku, Eunha ingin membunuhmu. Aku sungguh minta maaf. Maafkan aku juga karena kondisimu semakin buruk. Aku sungguh meminta maaf Jihyo-ssi.." Jungkook berujar terus terang kepada Jihyo yang masih terlelap dalam tidurnya
Jungkook terus memperhatikan wajah Jihyo dari dekat. Entah kenapa, Jungkook merasa Jihyo itu sungguh sangat mirip dengan seseorang. Ditambah lagi kalung yang dikenakan oleh Jihyo sama persis dengan seseorang itu."aah.. tidak mungkin. Jangan terlalu berharap jeon Jungkook." Jungkook menggeleng- geleng kepalanya, semakin ia memperhatikan Jihyo, maka sesuatu yang ada didalam dirinya akan semakin merasa tak karuan. "Agh.. apa yang kau pikirkan Jeon Jungkook. Tolong terima kenyataan kalau dia sudah tak ada." Monolog Jungkook lagi
Jungkook memperhatikan Jihyo lagi. Kali ini tangannya sudah mengusap-usap kepala Jihyo dan memandang wajah gadis bermata bulat itu."tolong istirahat dengan tenang Jihyo-ssi. Aku akan menjagamu." Ujarnya dengan diselipi senyum yang tak disadari olehnya
***
Jam menunjukkan pukul 12 malam. Tak terasa ia sudah tidur selama 5 jam. Dengan kesadaran yang belum pulih, Jungkook membuka matanya perlahan-lahan. Ia melihat kearah berangka Jihyo, dan betapa terkejutnya Jungkook kalau gadis itu tak ada di berangka-nya. "Jihyo-ssi dimana kau?! Jihyo-ssi! Jihyo-ssi.." Jungkook berteriak memanggil nama Jihyo, ia mencari-cari gadis itu disegala penjuru ruangan. Saat ingin membuka pintu balkon, Mina langsung berujar memarahinya."hei jeon, jangan berisik. Kau kira ini rumahmu!" Sinis MinaJungkook tak menjawab, ia terus saja memanggil nama Jihyo. Mina yang memang sudah jengkel dengan Jungkook memukul pundak Jungkook cukup keras, hingga pemuda itu meringis kesakitan." Yak mina-ya.." pekikkan Jungkook terhenti setelah Mina menunjuk seseorang yang sedang tidur di sofa."shit.. Jihyo sedang tidur disofa, Jadi tutup mulutmu!" Ujar Mina
Jungkook mengernyit kebingungan. bagaimana bisa gadis itu bisa tidur disana? Bukankah tadi gadis itu pingsan dan tertidur di berangka? Siapa yang memindahkan gadis itu.
Melihat kebingungan dari wajah Jungkook, Mina memberitahu pemuda itu." Jihyo sadar setengah jam yang lalu, Dia menangis ketakutan. Untungnya aku datang tempat waktu untuk mengecek kondisinya." Jelas Mina "kalau aku tidak datang entah bagaiman kondisi Jihyo karena orang yang sedang menjaganya tidur seperti mayat hidup."Sindir Mina
Jungkook tak perduli dengan sindiran dari gadis Jepang itu, ia hanya fokus dengan keadaan Jihyo."bagaimana gadis itu bangun dari pingsannya dalam keadaan menangis? Apa kondisinya baik-baik saja." Ujarnya dengan nada cemas
"Mungkin perlakuan Eunha tadi masih membekas dalam diri Jihyo, jadi terbawa sampai sekarang." Jelas Mina "aah sudah yah, aku ingin kembali keruanganku. Tolong jaga Jihyo dan jangan tidur seperti mayat hidup lagi, hehehe.." ujar Mina lalu meninggalkan Jungkook
Sepeninggalan Mina, Jungkook membaringkan Jihyo ke berangka-nya. Selang beberapa menit teleponnya berbunyi dan tertera nama Kim woojin, sekretaris nya.
"Hallo tuan muda."
"Ya. Ada apa?"
"Saya akan sampai sekitar jam 12 siang besok."
"Baiklah. Terimakasih."
Telepon berakhir dengan helaan nafas Jungkook yang begitu berat. Ia menatap Jihyo dan mengusap rambut gadis itu."Jihyo-ssi maaf yah aku akan segera kembali ke Seoul. Aku tak bisa menepati janji ku untuk menjagamu. Tapi tenang saja, aku akan mengirim orang untuk menjagamu. Selamat tidur...." Ujar Jungkook lalu tanpa sadar ia mengecup kening gadis bermata bulat itu
***
Yahh ampun JK... Main ngecup ajah.
Emang jihyo itu siapanya kamu sih?😏Jangan lupa vote+comen yah
KAMU SEDANG MEMBACA
I' am Protect You
RandomJungkook yang sedang merasa kesal kepada ibunya melarikan diri ke vila pribadinya. Rencananya ia ingin bersenang-senang di sana, tapi di tengah perjalanan ia tak sengaja melihat seorang gadis yang tergeletak dengan darah di sekujur tubuhnya. Jungkoo...