Mobil sedan dengan warna silver metalik berhenti di sebuah kawasan apartemen ternama di Seoul. Seorang gadis turun tergesa-gesa dengan sorot kebingungan-nya. Ia menatap sekeliling pakiran, lobby, bahkan lift yang ingin ia naiki penuh dengan orang-orang berjas hitam.
Raut kebingungan masih saja gadis itu tunjukkan. Dalam benaknya berputar-putar berbagai pertanyaan. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa banyak orang berjas hitam disini? Ada apa? Berbagai pertanyaan itu terlintas begitu saja di otaknya.
Hingga di ujung belokan menuju apartemennya, seorang berjas hitam menyapa dan memberi hormat padanya. Dan pada saat itu, ia pun mengerti dan paham dengan segala pertanyaan yang berkeliling di otaknya. Tentang mengapa orang-orang berjas hitam itu bisa berkeliaran di area apartemennya.
"Selamat malam nona Mina. Kami ditugaskan oleh..." Ujar orang berjas hitam yang terpotong karena seruan cepat dari Mina, gadis yang sedang berjalan menuju apartemennya
"Apa si kelinci gila itu ada disini?" Tanyanya
Mendapat pertanyaan seperti itu membuat orang yang berjas hitam itu menyernyit kebingungan. Ia tidak paham siapa sebenarnya kelinci gila yang ditanyakan oleh gadis yang ia sapa di depannya ini. Siapa itu? Apakah bosnya? Atau orang lain..?
Tak mendapat respon, Mina melangkah menjauh dengan diselimuti tatapan tajamnya. Ia berlalu begitu saja dan memasuki apartemen yang langsung di sambut dengan suara tangis seorang gadis yang menggema di dalam apartemen
Matanya membulat sempurna melihat sahabatnya Jihyo tengah menangis tersedu-sedu dan di sampingnya ada seorang pria yang terlihat tengah mencoba menenangkan Jihyo. Mina yang terkejut kemudian memukuli seorang pria dengan tas selempang-nya dengan membabi-buta.
"Hei mati kau! Kau apakan dia?"
"Auk..auk.. hei hentikan ini sakit.."
"Sakit? Dasar gila kau apakan Jihyo? Kenapa dia menangis? Jawab aku jeon Jungkook?!"
Yah pria yang tengah dipukuli oleh Mina dengan tasnya itu adalah Jungkook.
"Auk... Mina-ya hentikan. Aku tidak melakukan apapun kepada Jihyo."
"Tidak. Kau berbohong!"
Mina masih saja terus memukuli Jungkook dengan tas selempang-nya. Gadis Jepang itu, Myoui Mina seakan menulikan indera pendengarannya akan rintihan dan ringisan Jungkook yang menyuruhnya berhenti. Mina tak perduli dengan alasan Jungkook, yang jelas ia sedang memberi hukuman kepada Jungkook karena membuat Jihyo menangis.
Aksi memukuli Jungkook terhenti secara spontan saat Jihyo gadis yang tengah menangis itu memanggil Mina dengan lirih."M.. Mina-ya ber..berhenti, J.. Jungkook tak bersalah.."
Mina menoleh kearah Jihyo. Ia mencoba menelaah semua ucapan Jihyo dan berjalan kearah gadis itu.
Mina memegang pundak Jihyo. Ia menatap mata bulat Jihyo yang masih tergenang air mata. Di usapnya pundak Jihyo dengan pelan. "Katakan yang sebenarnya padaku. Kenapa kau menangis? Ada apa? Siapa yang membuatmu menangis? katakan."
"Sudahlah Mina-ya, biarkan Jihyo istirahat. Aku yang akan menjelaskannya.." lerai Jungkook
"Uuh... Baiklah, Ayo Jihyo-ya aku antar ke kamar.." putusnya
***
Malam ini langit terlihat gelap gulita dari biasanya. Angin berhembus kencang dengan udara yang mulai mendingin. Suara kilat dan gemuruh mulai menyambar. Rintik serta rinai hujan perlahan-lahan turun secara berangsur-angsur.Keadaan malam ini menemani gadis dengan netra coklat, Park Jihyo. Ia tengah duduk termenung di balkon apartemennya menatap langit dengan pandangan kosong.
Kejadian sore tadi masih terus berputar di benaknya, Terus berputar bagaikan kaset rusak yang kusut.
Jihyo tak mengerti, di benaknya berputar-putar pertanyaan yang sama sejak kejadian tadi. Kenapa? Siapa? Dan Mengapa?. Namun semakin ia terus memikirkannya ia masih saja tak mengerti dan tak bisa menduga mengapa orang itu mengambil potretnya dengan lancang. Kenapa? Apa yang sebenarnya ingin dilakukan orang itu kepadanya? Sungguh kejadian tadi membuat Jihyo ketakutan.
"Udara malam ini tidak baik Jihyo-ssi.."
Sebuah suara membuyarkan lamunannya. Jihyo menoleh ke belakang dan menemukan Jeon Jungkook, pria tampan bergigi kelinci yang tengah melangkah kearahnya.
"Ada apa? Apa yang kau pikirkan..?" Tanya Jungkook
Jihyo menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
Jungkook tersenyum mendapat jawaban seperti itu. Ia cukup mengerti kalau gadis di depannya ini tengah memikirkan sesuatu dan Sepertinya gadis ini tak ingin berterus terang padanya.
"Hash baiklah Jika kau tak ingin bercerita..." Selanya
Tak ada perbincangan di antara keduanya. Mereka berdua sama-sama terdiam tanpa mengatakan sepatah katapun. Suasana malam yang sunyi di tambah hujan yang lebat dan suara guntur yang menggelar menemani keduanya yang sama-sama memilih untuk tak memulai percakapan. Hingga suara isakan Jihyo terdengar dan membuat Jungkook menoleh kearah gadis itu.
"Hei ada apa? Kenapa kau menangis Jihyo-ssi?"
Suara tangisan Jihyo semakin kencang, Ia tak bisa menghentikan itu. Air matanya tiba-tiba keluar dan tubuhnya mulai bergetar. Hal ini membuat Jungkook panik.
"Hei ada apa? Kenapa kau menangis?"
Jihyo menggeleng sebagai jawaban. Ia tak mampu membuka suaranya karena terus tercekat akan suara tangisannya.
Jungkook yang melihat itu langsung membawa Jihyo kedalam dekapannya. Ia tak perduli Jika nanti Mina atau siapa pun yang melihatnya memeluk Jihyo akan memarahinya. Yang jelas, sekarang Jungkook tengah khawatir dengan keadaan Jihyo. "hei Jihyo-ssi ada apa? Jangan menangis dan tenanglah.." ujarnya berusaha menenangkan
Jihyo mengangguk dalam dekapannya, namun air mata gadis itu terus turun dan suara isakan yang masih terdengar semakin kencang. Jungkook tau betapa terpukul dan ketakutannya gadis dalam dekapannya ini dan Jungkook tau apa penyebabnya.
"Tenanglah Jihyo-ssi aku ada di sini. Jangan takut, aku akan menjaga dan melindungimu, semampuku." ujar Jungkook yang kini tengah menggenggam kedua telapak tangan Jihyo
"Jangan pikirkan kejadian tadi. Tenang dan percayalah kepadaku. Aku akan menjaga dan melindungimu seumur hidupku."
Jihyo mengangguk. Ucapan Jungkook cukup membuatnya tenang dan hatinya menghangat. Jungkook mengusap bulir-bulir air mata yang turun membasahi pipi Jihyo dengan kedua ibu jarinya. Pemuda dengan marga Jeon itu menyunging kan senyum termanisnya sambil menatap Jihyo.
Cup..
Suara Kecupan yang diberikan Jungkook tepat di kening Jihyo lalu membawa gadis itu kembali kedekapannya. "Tak usah takut. Aku Jeon Jungkook bersumpah akan menjaga dan melindungimu sepenuh jiwaku.."
Kuharap kau menepati janjimu Jeon..
***
Hei para readers berjumpa lagi dengan author. Sorry yah author menghilang cukup lama dan baru muncul..😔😔
Author harap para reader tidak membenci author dan tidak meninggalkan couple junghyo kita.
Author juga mau memberi informasi buat kalian para reader yang telah setia menunggu, men-vote, serta menyukai cerita author... Author cuman mau memberitahu kalau author akan vakum dalam dunia imajinasi author dalam beberapa bulan kedepan karena urusan sekolah author.
Author sangat menyesal tapi author harus mengambil keputusan. Jadi mohon dimaklumi.
Tapi jangan sedih setelah urusan sekolah author selesai author akan kembali lagi dan menuntaskan cerita ini serta membuat cerita-cerita lain yang lebih baik dan menarik. Terutama cerita tentang dua couple kita, junghyo yang mudah-mudahan menjadi real suatu hari nanti...😏
See you next time guys🖐️
KAMU SEDANG MEMBACA
I' am Protect You
RandomJungkook yang sedang merasa kesal kepada ibunya melarikan diri ke vila pribadinya. Rencananya ia ingin bersenang-senang di sana, tapi di tengah perjalanan ia tak sengaja melihat seorang gadis yang tergeletak dengan darah di sekujur tubuhnya. Jungkoo...