19

679 102 3
                                    

Dua Minggu telah berlalu sejak insiden Jihyo dan Mina meninggalkan rumah sakit secara diam-diam dan mengakibatkan terjadinya kesalahpahaman yang menimbulkan beberapa masalah termaksud pingsannya Jihyo karena mendapat pelukan tiba-tiba dari seorang pemuda yang ia panggil sebagai tuan bertoxedo biru, yang beberapa Minggu lalu Jihyo ketahui nama pemuda itu adalah Jungkook.

Bicara soal Jungkook, pemuda itu sudah kembali ke Seoul  5 hari yang lalu. Sebelum pergi Jungkook membelikan telepon genggam untuk Jihyo. Awalnya Jihyo menolak, tapi Jungkook terus memaksanya dan akhirnya Jihyo menerimanya.

Semenjak insiden perkenalan mereka. Jihyo dan Jungkook mulai dekat dan menjadi teman. Awalnya Jihyo malu dan ketakutan, tapi karena paksaan dari Mina serta Yugyeom dan Bambam dan juga Jungkook adalah orang yang menolongnya... Akhirnya Jihyo menerima saja dan berakhirlah mereka dalam ikatan pertemanan.

Selama Jungkook di rumah sakit, Jihyo tak pernah lagi merasa bosan dan merenggek kepada Mina untuk meminta izin keluar rumah sakit. Jungkook selalu menemaninya dan menceritakan hal-hal konyol yang mampu membuat perut Jihyo kesakitan karena tertawa. Jungkook juga menceritakan hubungan persahabatannya antara Mina, Yugyeom, dan Bambam. Pemuda itu juga menceritakan hubungannya dengan dokter Eunha yang dulu pernah berniat mendorong Jihyo dari roftoop rumah sakit. pemuda itu selalu mengajaknya jalan-jalan dan mentraktirnya makan hingga larut malam dan berakhir dengan Jungkook yang mendapat cibiran dan makian dari Mina. Mengingat itu semua, Jihyo jadi merindukan kebersamaannya dengan Jungkook, tuan bertoxedo biru-nya.

Tidak dapat dipungkiri jika keberadaan Jungkook membuat Jihyo merasa nyaman dan aman. Perasaan seolah sedang bersama seorang kakak laki-laki yang akan menjagamu.

Tapi setelah Jungkook pergi, Jihyo merasa bosan. Tak ada lagi yang mengajaknya berbicara dan bercanda hingga tengah malam. Setelah kepulangan Jungkook ke Seoul, Jihyo menjalani hidupnya sama seperti dulu. Tidur, makan, duduk, membaca buku, menatap langit dan begitu seterusnya hingga ia merasa bosan.

Tak ada seorangpun yang bisa ia ajak bicara. Ingin mengajak Mina ia sibuk, ingin mengajak Yugyeom ia juga sibuk, Bahkan Bambam juga sedang bertugas di luar kota. Tak ada seorangpun yang dapat menemani Jihyo. Yah walaupun Leedo yang merupakan bodyguard Jihyo sesekali menemani Jihyo untuk berjalan-jalan, tapi sekarang Leedo sudah pergi... Karena tugasnya sebagai bodyguard Jihyo sudah selesai, sebab Jihyo 2 hari lagi akan keluar dari rumah sakit.

"Ah kenapa hari ini begitu membosankan?" Monolog Jihyo

"Mina, Yugyeom, dan Bambam pasti sedang sibuk. Leedo juga sudah pergi dan Jungkook..., Ia juga pasti sedang sibuk. ah... Aku bosan.." ngerutu-nya lagi

Jihyo terus saja menggerutu dan mengomel tidak jelas. Sampai seorang perawat menemui-nya.

"Nona Jihyo.." ujar perawat

"Ada apa suster?"

"Dokter Mina menyuruh saya untuk memanggil anda."

"Ada apa? Dan dimana saya harus menemui Mina?"

"Dokter Mina menyuruh Anda untuk keruangan-nya nona. Mari saya antarkan."

Jihyo mengangguk lalu mengikuti suster itu untuk menemui Mina.

***
Di sebuah rumah besar nan megah. Terdengar suara bentakan dan teriakkan antara ibu dan anak yang sedang beradu argumen. Ibu dan anak itu tak lain dan tak bukan adalah nyonya Jeon dan putra tunggalnya Jeon Jungkook.

Keduanya sama-sama keras kepala. Sang ibu yang memaksa dan sang anak yang tak ingin menuruti.

Tak ada dari keduanya yang ingin mengalah dan berniat menghentikan kegiatan adu mulut mereka. Mereka berdua sama-sama ingin terus berdebat.

"Kau harus menuruti ku!"

"Aku tak mau!"

"Jangan membantah ibumu Jungkook, Ibu tidak suka!!"

"Aku tetap tidak ingin menuruti ibu! Aku muak dengan semua ini Bu, tolong hentikan.."

"Apa maksudmu Jungkook. Apa susahnya mematuhi perintah ibu? Itu bahkan tidak merugikan mu."

"Tidak merugikan ku? Tau apa ibu kalau permintaan ibu ini tidak merugikan ku."

"Tentu saja ibu tau. Ibu melakukan ini untuk kebaikan mu."

Pertengkaran antara ibu dan anak itu masih saja terus berlanjut. Tak ada seorangpun dari mereka yang ingin berhenti. Bahkan sang pria paruh baya yang merupakan ayah dari Jungkook hanya diam dan menatap anak serta istrinya yang sedang beradu argumen.

"Kebaikan apa yang ibu maksud? Apa kebaikan yang Ibu maksud adalah menjodohkan ku dengan anak rekan bisnis ibu? Apa seperti itu kebaikan yang ibu maksud..?"

"Jungkook..."

"Tidak! Semua itu salah Bu. Semua yang ibu pikirkan tentang kebaikan ku adalah salah. Ibu dengan seenaknya menjodohkan ku dengan putri rekan bisnis ibu yang aku pun tak tau. Ibu selalu memutuskan sesuatu tanpa memperdulikan apakah aku menyukainya atau tidak." Tuturnya "sudah Bu, hentikan semua ini. Aku sudah muak mengikuti permintaan ibu dan ayah. Ibu tidak pernah memikirkan kebahagiaan ku, ibu egois dan selalu menganggap kalau pilihan ibu adalah yang terbaik. Ku mohon Bu hentikan ini. Aku sudah muak.."

"Jungkook apa yang kau katakan!"

"Aku mengatakan apa yang sudah seharusnya aku katakan. Dari dulu ibu memang selalu bersikap egois dan tidak memikirkan ku. Ibu selalu memutuskan sesuatu tanpa meminta dan mendengarkan pendapat ku. Gara-gara ibu..., Aku tidak bisa menjadi dokter sesuai keinginan ku. Ibu dan ayah memaksa ku menjadi CEO di perusahaan, walaupun kalian tau aku sangat ingin menjadi dokter. Kalian memaksa ku dan mengancam ku agar aku merelakan cita-cita ku dan mengikuti keinginan kalian untuk menjadi CEO di perusahaan..."

"Jungkook henti.."

"Tidak Bu. Aku tidak akan berhenti sebelum aku mengatakan semua yang selama ini aku pendam."

Ayah Jungkook yang memang sudah jengah dengan pertengkaran keduanya, mulai angkat bicara.

"Jungkook hentikan.."

"Tidak ayah, Kalian harus mendengarkannya! Aku sangat memohon kepada kalian untuk kali ini biarkan aku memutuskannya sendiri. Aku bisa mencari pasangan hidupku sendiri, ibu tidak perlu menjodohkan ku dengan orang lain. Ku mohon Bu untuk masalah ini tolong jangan ikut campur."

"Ibu menjodohkan mu dengan orang yang baik dan berpendidikan baik. Mereka dari keluarga terpandang dan mereka rekan bisnis kita. Lalu dimana kekurangannya Jeon Jungkook?!"

"Ibu hanya melihat mereka dari luar. Ibu tidak melihat dan mengetahui segalanya tentang mereka. Tolong jangan lupakan ini Bu don't judget is books a cover. Tolong jangan menilai orang dari luarnya Bu. Ku mohon dengarkan aku kali ini.."

"Ibu tidak akan berubah pikiran. kau harus tetap ibu jodohkan dengan Tzuyu putri tuan Chou!" Tegasnya "lagian tempo hari kenapa kau meninggalkan acara makan malam itu. Kemana kau? Dan kenapa kau baru kembali beberapa hari lalu?" Tuturnya

"Terserah! Aku akan tetap menolak perjodohan itu! Dan untuk masalah  aku yang meninggalkan acara makan malam itu, aku punya urusan.."

"Urusan apa yang kau maksud? Kau mempermalukan ibu! Jungkook semakin hari kau semakin tidak mendengarkan ibu. Jangan bertingkah seperti kakak mu yang membangkang!"

"Aku tidak perduli Bu. Aku sekarang mengerti mengapa kakak meninggalkan rumah dan membangkang semua perintah ibu. Aku mengerti...., Ibu memang egois." Ujar Jungkook yang langsung meninggalkan rumah besar itu tanpa menghiraukan panggilan dari ibunya

***

Loh Jungkook punya kakak? Siapa? Dan dimana?

I' am Protect YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang