Pagi ini rencananya Mina akan melakukan pengobatan kepada Jihyo. Mengingat trauma gadis itu makin menjadi-jadi, Mina akhirnya mengambil tindakan untuk mengobati Jihyo demi meminimalisir dampak- dampak negatif yang akan terjadi jika Jihyo tak segera diobati.
Hal inilah yang membuat jeon Jungkook dibuat khawatir sampai mondar - mandir tak jelas dan sesekali berusaha mengintip di jendela ruang rawat itu seperti seorang penguntit.
Dari yang Jungkook amati di kaca jendela, sepertinya Mina sedang mengorek-ngorek informasi mengenai trauma yang terjadi pada Jihyo, dan mungkin saat ini ia mencoba membicarakan sesuatu yang sangat sensitif bagi gadis itu, agar Jihyo menceritakan sedikit demi sedikit tentang semua hal yang selama ini ia alami. Entah pembicaraan seperti apa yang sedang dilakukan oleh Mina, yang jelas jungkook sedang khawatir dan ditambah lagi ia mendengar jihyo sedang menangis ketakutan.
Semakin lama suara isakan Jihyo semakin nyaring. Tubuh gadis itu bahkan bergetar sangat hebat. Gadis itu bertingkah seperti orang yang sedang dikejar-kejar oleh pembunuh.
Mina pun mulai khawatir dengan keadaan Jihyo, tapi ini adalah waktu yang tepat untuk menggali ingatan gadis itu akan traumannya. Jika tidak dilakukan sekarang maka kondisi Jihyo akan semakin memburuk. Dengan susah payah Mina berusahaan menenangkan Jihyo, tapi gadis itu terus memberontak dan menangis sejadi-jadinya.
Beberapa menit kemudian Jihyo terus saja memberontak. Ia menghempaskan tangannya yang digenggam oleh Mina dan berlari keluar.
Jeon Jungkook yang memang sudah ingin memutar kenop pintu itu.. dikejutkan oleh kemunculan Jihyo yang langsung memeluknya dengan kondisi yang sangat menyedihkan.
Gadis itu menangis sejadi-jadinya. Jungkook bingung harus melakukan apa ia memilih diam dan mendengar apa yang dikatakan oleh gadis itu.
"Jangan bunuh aku.."
"Tolong beri kami makan"
"Lepaskan adik ku.."
"Jangan tampar aku.."
Jihyo terus saja mengatakan kalimat-kalimat itu disela tangisannya. Semua kejadian yang ia alami seketika terputar seperti kaset rusak.
Jungkook yang tidak tega melihat kondisi Jihyo seperti itu, akhirnya mengambil tindakan dengan membalas pelukan dari Jihyo dengan mengelus-elus punggung gadis itu dengan maksud untuk menenangkan-nya.
Sekitar 20 menit berlalu Jihyo mulai tenang. Ia tak lagi menangis dan merancau lagi. Mina yang berdiri di belakang Jungkook dan Jihyo menghela nafas dengan lega.
Jungkook merenggangkan pelukannya . Ia menatap Jihyo yang juga tengah menatapnya. Sekitar 5 menit kedua netra itu saling bertemu dan Jihyo langsung mengalihkan tatapannya kepada Mina.
Mina menganggukan kepalanya mengerti lalu membawa Jihyo kembali keberangkatannya.
"Jihyo-ya istirahat dulu yah .
Aku akan keluar sebentar." Ujar Mina yang langsung di angguki oleh Jihyo***
Setelah Memastikan Jihyo sudah tertidur, Mina melangkah keluar dan menemui Jungkook yang masih duduk di luar ruangan."Jungkook ada yang ingin ku bicarakan kepadamu.""Apa? Katakan."
Mina menghela nafas terlebih dahulu. Lalu menatap pemuda bermarga jeon itu lekat."ini tentang Jihyo. Aku..... Aku merasa cemas dengan keadaan Jihyo. Kau bisa lihat tadi bagaimana menderitanya Jihyo saat aku mulai melakukan terapi dan menanyainya tentang kejadian itu. Aku tak tega melakukan terapi lagi kepadanya. Itu pasti sangat menyakitkan untuk Jihyo." Jelas Mina
Jungkook mengangguk mengerti. Ia paham dengan kecemasan Mina yang harus melakukan terapi kepada seseorang yang sangat berarti untuk-nya. Itu pasti tidak mudah.
"Apa yang harus aku lakukan? Aku sungguh tak bisa bekerja profesional jika menyangkut orang terpenting ku. Itu membuatku cemas."
"Aku mengerti Mina-ya.. tapi jika kau tidak mengobati Jihyo, kondisinya pasti akan semakin memburuk.."
"Yah... Tapi apa kau punya saran untuk pengobatan lanjut Jihyo? Maaf yah aku menanyai itu. Tapi kurasa aku harus mencari masukan untuk ini." Ujar Mina
"Menurutku... Jika kau tidak bisa mengobati Jihyo, bagaimana jika aku mencarikan dokter psikolog lain?"
Mina menggeleng kan kepalanya tanda tak setuju."itu ide yang buruk. Kau tau sendirikan kalau Jihyo akan ketakutan jika bersama orang lain, Jadi itu pasti sia-sia." Jelas Mina yang mendapat anggukan dari Jungkook
"Aaa.. Jungkook kapan kau akan kembali ke Seoul?" Tanya Mina
"Mungkin se....." Jawab Jungkook terpotong karena teriakan Bambam
"Woeee jeon Jungkook!!"
Bambam melangkah menuju tempat Mina dan Jungkook berbicara. Saat sampai ia langsung mendapat tatapan tajam dari Jungkook
"Ada apa?!"
"A..a..anu...i..itu woojin sudah sampai. Dia sedang bersama Yugyeom." Jawab Bambam terbata-bata karena tatapan tajam dari Jungkook
Jungkook mengernyit tak mengerti. Kenapa woojin sudah sampai? Bukankah ia bilang akan sampai jam 12 siang? Sekarang kan masih pukul 9 pagi, Kenapa secepat itu.
"Dimana woojin?"
"Woojin di ruangan Yugyeom. Ayo ikuti aku."
***
Jungkook sedang bersiap-siap untuk pergi ke bandara. Setelah menemui woojin dan menanyai-nya tentang mengapa woojin sampai lebih cepat dari perkataan-nya semalam, dan ternyata itu karena ayahnya yang meminta woojin untuk menjemputnya pulang karena masalah perusahaan yang sangat mendesak.Jungkook sudah selesai membereskan semua barang- barangnya. Dan ia pun keluar untuk segera pergi ke bandara.
"Tuan muda apa sudah siap?" Tanya woojin
"Ya. Dimana Yugyeom dan yang lainnya?"
"Mereka sedang di lobby tuan. Biarkan saya membawa koper Anda. Saya akan menunggu di mobil."
"Baiklah."
Jungkook menemui Yugyeom, Bambam, dan Mina untuk berpamitan kepada mereka. Setelah berpamitan ia mewanti-wanti Mina serta Yugyeom untuk menjaga Jihyo dan memberitahu Yugyeom bahwa ia akan mengirimkan anak buahnya untuk menjaga Jihyo.
Setelah itu ia pergi meninggalkan mereka dengan rasa tak rela Karena ia tidak bisa menepati janjinya untuk menjaga dan berpamitan kepada gadis bermata bulat itu.
***
Jangan lupa vote+comen😉
Mampir juga yuk di story ku yg lain, ceritanya lumayan bagus si menurut ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I' am Protect You
RandomJungkook yang sedang merasa kesal kepada ibunya melarikan diri ke vila pribadinya. Rencananya ia ingin bersenang-senang di sana, tapi di tengah perjalanan ia tak sengaja melihat seorang gadis yang tergeletak dengan darah di sekujur tubuhnya. Jungkoo...