Bolehkah saya minta votenya :)) makasih semua makasih selamat membaca
*****************
Kak Dipta memanggilku ke ruangannya sebelum rapat berlangsung, dia masih memunggungiku sambil menerima telpon. Membuatku harus menunggu 10 menit lebih karena sepertinya pembicaraannya cukup serius. Kurasa dengan salah satu anggota klub pribadi yang aku sendiri belum dikenalkan sampai sekarang.
Ketika menyadari kalau aku sudah duduk dalam posisi termangu di kursi depan mejanya, dia buru-buru mematikan sambungan.
Kak Dipta menyuruhku mendekat, kulihat tangannya melepaskan gelang emas berukiran dari tangan satunya dan secara mengejutkan memakaikannya ke pergelangan tangan kananku tanpa tedeng aling-aling.
Aku sudah siap membuka mulut, ingin menyampaikan sesuatu, namun telunjuk Kak Dipta menekan bibirku kuat-kuat lalu berkata.
" Ini sebagai jimat keberuntunganmu. Mulai sekarang kamu harus memakainya, jangan sekali-kali melepas. Ini perintah bukan permintaan" katanya arogan.
Bibirku menekuj, merasa sebal oleh sikapnya yang selalu superiornya dan otoriter seperti sekarang. Namun kekesalanku segera sirna, kala Kak Dipta menatapku dengan sorot hangat. Lalu mencium puncak kepalaku.
" Good luck" bisik Kak Dipta lirih.
Tindakannya adalah mantera bagi pagiku.
*******************************
Sesuai dugaanku, suasana rapat begitu alot. Satu-satunya orang yang menentang ideku ketika di angkat Kak Dipta ke permukaan adalah Ibu Kinanti Soeroso. Direktur Keuangan dan putri salah satu pendiri Stasiun TV tempatku bekerja.
Lebih tepatnya beliau sangat marah karena otoritasnya di dobrak begitu saja oleh Kak Dipta. Dengan tindakan Kak Dipta menyusun rancangan program, serta mencari pengiklan dan melakukan deal tanpa menurut sertakan Ibu Kinan. Ibu Kinan jelas terluka egonya.
Dan akhirnya setelah lebih dari satu setengah jam bersitegang, rapat pun di menangkan oleh Kak Dipta setelah pemungutan suara dilakukan, dan sebanyak 67% anggota rapat menyetujui rancangan Program Kak Dipta. Tidak hanya itu, aku secara resmi ditunjuk sebagai penanggung jawab acara ini sekaligus Penulis Skenario utamanya. Sebuah tantangan berat sekaligus menyenangkan buatku.
Keputusan itu jelas membuat Ibu Kinan dan pendukungnya kesal setengah mati, beliau bahkan angkat kaki sebelum rapat dinyatakan usai. Namun buatku begitu lebih baik, tak nyaman sama sekali berada satu ruangan dengan seseorang yang terus menerus memberimu tatapan membunuh.
Leherku sendiri capek luar biasa karena harus menunduk terus demi menghindari bertemu muka bersama Bu Kinan.
Seusai rapat semua orang menyalamiku satu persatu. Kak Dipta keluar lebih dulu, dia memang sengaja mengurangi kontak bersamaku di depan umum demi menghindari gosip. Ucapan selamat melalui tatapan mata saja sudah cukup buatku.
" Selamat ya Na! presentasimu tadi keren" suara Degha plus sosoknya tahu-tahu sudah berdiri menjulang di depanku.
Mendongak, Degha tersenyum tulus ke arahku sambil menjulurkan tangannya. Kubalas jabatan tangannya di ikuti seulas senyum.
" Sama-sama Gha, makasih juga ya buat dukunganmu"
Perlahan, kuperhatikan sorot mata Degha berubah. Genggaman tangannya padaku semakin dipererat, membuatku meringis sendiri karena tekanan kuatnya tangan Degha yang berukuran dua kali tanganku.
" Degha...sakit nih" kataku terbata-bata.
Terkesiap kaget, Degha buru-buru mengendurkan pegangannya. Aku memanfaatkannya untuk menarik tanganku, Degha tampak kecewa entah kenapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
(COMPLETED!) FIXING ME.
RomanceKepergian Kamina Praninda'Mina'(22) dari kota asalnya ke Jakarta pada awalnya adalah untuk menghapus rasa sakit hati atas cinta sekaligus mengejar mimpi dan cita-citanya. Namun kehadiran Degha Afanjaya (27) playboy kelas paus yang dengan terang-te...