Mina : A BIG DECISION.

105 14 0
                                    

Judul lagu mulmed : Faouzia & John Legend - Minefields.
.
*************************

Pada akhirnya aku pulang bersama Degha. Jangan tanya bagaimana bisa terjadi, yang jelas setelah Diksya mengamuk pada Degha di depan Kak Dipta dan Kinan, aku segera menyeret pemuda itu serta pergi meninggalkan semua orang. Bahkan mengabaikan teriakan Kak Dipta yang memanggil namaku.

Dan disinilah kami. Ruang tamu unit Apartemenku. Dalam keheningan cukup lama sebelum akhirnya dia berkata lebih dulu.

"Sori, aku keterlaluan ya?" .

Aku masih terdiam.

"Aku benci dengan semua anggapan buruk orang padaku. Itu sebabnya aku mau menjernihkan segala hal pada Kakakmu sebelum melangkah lebih jauh".

"Sejak kapan kamu peduli pada ucapan orang lain?" tanyaku lirih.

"Sejak itu berkaitan dengan kamu" tukasnya.

"Kalau begitu selesaikan dulu masalahmu dengan Diksya. Jika ada yang perlu penjelasan maka dialah orangnya" aku akhirnya mengangkat wajah. Menatap Degha.

Pemuda itu terdiam.

"Setelah masalahmu dengan dia selesai, maka aku akan tutup telinga sama ucapan orang lain soal kamu. Dan soal Kak Dipta, awalnya dia memang keras kepala tapi lama-lama juga bakal menerima segalanya. Aku kenal dia sangat baik".

Degha sekarang tertegun. Sepasang matanya memancarkan kebingungan.

Aku tersenyum melihatnya. "Kamu menunggu jawabanku kan, jadi ya ini jawabanku".

Dia semakin melongo.

Senyumku semakin lebar.

"Mina, kamu nggak lagi mengerjai ku kan?" Sepasang kelopak matanya berkedip, cepat sekali.

Aku tertawa sambil menutupkan satu tangan ke depan mulutku. "Menurutmu?".

Degha seketika melompat berdiri, kedua tangannya teracung ke atas udara dan dia memekikkan kata "YES!" keras sekali.

Kemudian dia menarikku hingga berdiri dan secara mengejutkan menarikku ke dalam pelukannya. Awalnya aku sempat merasa kaku, namun perlahan, saat kehangatan mulai menjalari dada, kedua tanganku terangkat lalu membalas pelukannya.

"Terima kasih banyak Mina. Terima kasih karena sudah memberiku kesempatan ini. Terima kasih sebab sudah mau percaya padaku. Aku berjanji akan berusaha yang terbaik demi hubungan kita" katanya seraya mengelus lembut rambutku.

Meletakkan dagu di atas pundaknya. Aku mengangguk pelan.

"Terima kasih juga ya, karena sudah mau bersabar menungguku selama ini. Ke depannya mungkin bakal berat, tapi aku percaya sama kamu"

Degha sedikit memberikan ruang, memindahkan kedua tangannya untuk menyentuh pundak ku. Sedikit menunduk, dia berkata.

"Mari kita berjuang sama-sama. Kamina Praninda".

Tersenyum. Aku bisa melihat kebahagian murni terpancar dari wajahnya, juga melalui pantulan diriku pada kedua pupilnya.

Kami kembali berpelukan. Dan di detik itu juga aku memutuskan untuk lebih percaya pada diriku sendiri, serta membuka diriku pada orang lain.

Saat mencintai atau jatuh cinta kita bakal merasakan jatuh, sakit, bahkan merana. Namun semua itu adalah prosesnya.

Sebab satu hal yang aku percayai, cinta selalu membuat dunia ini menjadi lebih baik.


(COMPLETED!) FIXING ME.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang