MINA : PROM QUEEN.

96 13 1
                                    

Akhirnya saya kembali melanjutkan cerita ini.
.
Sori, sekali lagi sori banget karena hiatus saya yang jutaan tahun cahaya. Sori dan terima kasih banyak karena teman2 masih mau mengikuti cerita ini bahkan sampai memberikan komentar. Makasih makasi 😭🤧
.
Sesuai janji saya untuk konsisten menyelesaikan cerita2 saya perlahan2. Mungkin cerita ini nggak akan kelar secepat Desire Trilogy ataupun Contramande tapi janji adalah janji. Berusaha bakal saya tepati.
.
Maaf kalau saya belum membalas komen2 temen2 di bab awal2.
.
Dannnn.... atas banyak pertimbangan saya sudah edit semua bab2 awal saya. Diluar semua typo beberapa alur saya rubah juga 😂.

.
Karena melanjutkan crita yang lama hiatus maka teman2 juga akan merasakan perubahan gaya menulis saya. Memang cara bercerita saya sudah banyak berubah.
.
Terima kasih saya ucapkan jika kalian masih mau melanjutkan membaca kisah ini.
.
Karena genrenya romansa jadi ya. Semoga gak lama untuk menyelesaikannnya.
.
Judul multimedia :
Molly Kate Ketsner - Prom Queen.
.
Saya lagi suka baca buku Y.A lagi. Buku yang saya baca adalah karya2 Karen Mc.Manus.
One of us is lying. Bagus banget asli.
Kalau teman2 pernah menonton serial Pretty Little Liars, maka vibenya sama seperti itu. Y.A misteri , romance, family.
.
Oke tanpa banyak kata lagi, mari kita kembali menikmati kisah Mina-Degha-Dipta.
**************************
"God save the prom queen
Teenage daydream
Just another dressed up heartbreak
God save the prom queen
Only 18
Turned her tears to diamonds in her crown"
Molly K.K : Prom Queen
💜

Dua Minggu Kemudian


Saat memasuki ruanganku, aku menemukan benda itu diatas meja kerja. Undangan berbentuk persegi panjang, berwarna hitam dan emas, dipenuhi tulisan bertinta perak. Menjulurkan tangan, aku membaca isinya.

    Dahiku berkerut. Pintu ruanganku dibuka dari luar secara tiba-tiba. Aku terkejut karena melihat Ibu Kinan berdiri di ambang pintu.

"Jadi gimana? Kamu bisa datang kan?" tanyanya seraya melipat kedua tangan depan dada.
Ibu Kinan tampil cerah dengan setelan dress formal lengan pendek berwarna oranye. Rambutnya diwarnai merah minggu lalu.

Sejak kejadian di dalam toilet itu, kami berdua menjadi dekat. Kak Dipta tampaknya tak terlalu suka namun dia tidak menyuarakan ketidak setujuannya. Meski dia melarang sekalipun, aku bakal tetap berteman dengan Ibu Kinan.

Atau, sekarang lebih suka kupanggil Kak Kinan jika kami hanya berdua saja atau berada di luar kantor.

Aku menatap undangan dan Kak Kinan secara bergantian. "Tapi ini kan pestanya para petinggi?"

Kak Kinan berjalan memasuki ruanganku. "Pesta itu juga ada karena kamu kan. Berkatmu program kita menjuarai rating tertinggi dari semua acara tv nasional swasta lainnya. Selamat. Dan sori, karena kamu sudah bisa buktikan ke aku, mereka, yang awalnya menentang idemu"

Aku menggaruk belakang kepala yang tak gatal. " Tapi saya tidak punya baju yang...."

"Cut off...oke. Ntar aku temani kamu belanja. Hari ini kamu dapat izin setengah hari" berdiri dihadapanku seraya memegang pundakku dengan satu tangan.

Aku pasti melongo. "Serius, Kak?"

Dia mengangguk.

"Ya sudah, I'm in" jawabku seraya tersenyum.

(COMPLETED!) FIXING ME.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang