MINA : OUTING *01*

98 14 2
                                    

Judul lagu multimedia : Park Yong In ~ No Way (Ost. Doctors Kdrama).

💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗

Hari ini kantor akan mengadakan acara Outing tahunan. Kalau biasanya kami melakukannya di dalam kota saja, maka kali ini atas ide Kak Kinan kami akan pergi ke Cikole, menginap disana.

"Hitung-hitung untuk membayar kerja keras semua staff. Apalagi selama sebulan terakhir rating di semua program kita terus naik" tukasnya semalam.

Harus diakui, naiknya rating kami awal mulanya karena proposal yang kuajukan untuk program Criminal Face. Dan setelah acara ini berhasil menyabet penghargaan, sampai menjadi aktor sekelas Han Daniel sebagai hostnya, image stasiun televisi kami meningkat pesat. Berimbas juga pada program lain.

Sudah sebulan Daniel berkerja bersama kami. Selama itu juga aku berusaha keras menjaga agar hubungan kami masih dalam batas profesional. Jika kulihat dia mulai melewati batas, maka akan segera kuingatkan dengan halus.

Tapi disisi lain hubunganku dan Kak Dipta semakin merenggang. Dia sudah tidak pernah mengunjungi Apartemenku, meski sesekali masih suka mengantar. Sekalinya bicara atau berkomunikasi, juga hanya seputar pekerjaan.

Jujur aku merasa hampa. Namun jika aku protes padanya artinya aku egois.

Aku sendiri yang meminta padanya agar diberi kebebasan, saat kami beradu argumen di atap Hotel, ketika acara penghargaan dua bulan lalu. Sekarang aku mendapatkan 'kebebasan' versi dia, jadi seharusnya aku senang bukan??.

Entahlah, aku tak paham lagi dengan pola pikir Kak Dipta. Menurutku. Saat ini menurutinya adalah yang terbaik.

Lalu, tentang Degha. Kami semakin akrab saja. Dia partner sekaligus teman yang menyenangkan. Kami jadi suka berangkat dan pulang kerja bersama. Rasanya motorku seperti sudah tidak ada kegunaannya lagi. Dan jika ada yang mulai menggosipkan kami, maka Degha akan maju di depan orang tersebut serta berkata.

"Kalian ini norak ya, nggak pernah liat lawan jenis berteman apa?"

Disatu sisi aku senang karena dia menunjukkan ketegasan akan sikapnya. Tapi di sisi lain, entahlah, aku merasa sedikit sedih.

Aku sendiri tidak tahu apa yang kuharapkan sesungguhnya. Yang jelas saat ini aku cuma mau menikmati semuanya.

Karirku berjalan bagus. Aku punya teman-teman yang sangat baik dan peduli padaku. Aku bisa tidur nyenyak dan makan enak setiap hari. Bagiku, ini semua sudah cukup. Kalau bisa, seterusnya aku ingin begini.

Permintaanku sederhana sekali bukan?

"Na, sudah siap?" Degha muncul diambang pintu ruanganku.

Degha terlihat tampan dan fresh pagi ini. Padahal dia cuma mengenakan setelan kasual berupa atasan lengan panjang putih berbahan katun serta celana jeans biru muda. Pria itu bahkan tak perlu berusaha agar bisa tampak menawan.

"Iya. Bentar" kataku. Berusaha mengangkat ransel hitam milikku.

Pria itu berjalan menyebrangi ruanganku, dengan cepat menarik tas ransel itu dan membawakannya untukku.

"Berat amat sih, kamu masukin rumahmu ke dalam sini ya? Kita kan cuma mau menginap dua malam?"

"Dikata aku Gerry (karakter siput peliharaan Spongebob) bawa rumahnya kemana-mana" jawabku ketus.

Degha terkekeh. "Rupanya kamu memang perempuan tulen ya"

"Hah?"

"Iya, habisnya selama ini kupikir kamu berbeda dari perempuan kebanyakan, cenderung cuek. Tahunya, mau outing aja bawaannya segambreng" dia mulai berjalan mengikutiku.

(COMPLETED!) FIXING ME.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang