MINA : I LET YOU WALK WITH ME.

84 17 0
                                    

Judul lagu multimedia : Chen -Moonlight. Ost. Do u Like Brahms .
*************************
    Aku berhasil menahan Kak Dipta tepat pada waktunya, jika tidak, maka tak tahu lagi bagaimana nasib Daniel.

    "Cukup Kak, jangan berlebihan" aku memeluknya dari belakang, menariknya hingga berhasil menjauhi tubuh Daniel.

    Bisa kudengar degup jantung Kak Dipta yang berdetak sangat kencang. Nafasnya memburu. Tengkuknya dipenuhi keringat.

     Daniel berusaha berdiri. Seraya memegangi dagunya. Ada memar dan sedikit darah pada ujung bibirnya.

    "Pergi...pergilah dari sini" kataku pada Daniel. Masih memeluk Kak Dipta dari belakang.

    "Tidak...." jawabnya tegas. Memandang lurus padaku, lalu Kak Dipta.

    "Apa?!" Pria didalam pelukanku ini mengeram marah. Aku berusaha keras menahannya memakai kedua tanganku yang melingkari badannya dari belakang.

    "Aku bilang tidak. Kalau aku pergi sekarang artinya aku seorang pengecut. Dan aku tidak melakukan kesalahan apapun" Daniel semakin berani.

    Astaga. Orang ini benar-benar.

    Dia justru menghampiri kami. Kini berhadapan dengan Kak Dipta, berdiri tegak dan menatap lurus ke wajahnya seraya berkata.

    "Saya memang berhak dipukul. Saya paham kenapa anda begitu marah dan membenci saya. Saya pernah melakukan kesalahan di masa lalu pada Mina, saya pribadi tidak pernah bangga akan hal itu" kemudian dia membungkuk. Sangat dalam. Membuatku mencelos.

     "Maaf, karena tidak bisa menjaga Mina dengan baik. Maaf juga karena telah membuatnya menderita. Saya benar-benar minta maaf" suaranya terdengar tulus.
  
    Kembali menegakkan punggung. Bisa kulihat kesungguhan pria itu sekarang. "Anda boleh memaki saya, melakukan apa saja pada saya. Tapi bolehkah saya minta satu hal pada anda. Tolong, biarkan Mina bernafas. Kali ini saja. Izinkan dia memilih jalannya sendiri"
 
    Deg...deg...deg....
 
    Bisa kurasakan Kak Dipta yang berada di depanku sudah tidak setegang tadi, meski masih mengeluarkan aura kemarahan.

    "Terakhir kali aku membiarkannya memilih jalannya sendiri, dia menjadi sangat terluka dan menderita" kata Kak Dipta tajam. "Jadi jangan coba-coba memberitahuku, apa yang harus kulakukan untuk Mina"

    "Saya tahu. Namun...." kali ini Daniel melirikku. Sepasang netranya hanya terfokus padaku.

    "Saat anda jatuh cinta pada seseorang, bahagia juga menderita adalah satu paket lengkap yang tak akan pernah bisa hindari" ia tersenyum sedih. Lalu kembali memandangi Kak Dipta. "Saya tahu anda hanya berusaha melindunginya. Namun, apa anda pernah bertanya padanya. Apakah dia benar-benar gembira. Jika anda memang menyayangi Mina sebesar itu, setidaknya izinkan dia untuk berjalan di atas kakinya sendiri. Sebab saya percaya, Mina adalah orang yang kuat. Lebih dari apa yang pernah anda bayangkan"

    Kali ini, Kak Dipta tampaknya benar-benar sudah menjadi tenang. Akhirnya, kuputuskan untuk melepaskan pelukanku.

     Daniel memandang sendu padaku. "Aku akan menunggu jawabanmu. Meski harus membutuhkan waktu sangat lama, akan kutunggu. Kamina"

    Daniel lalu berpamitan dengan sopan kepada Kak Dipta. Berjalan dengan dagu terangkat tinggi. Menyebrangi atap ini menuju ke arah pintu lift.

     Setelah memastikan ia masuk ke dalam benda itu dan pintunya menutup. Aku memutari Kak Dipta.   "Kumohon hentikan..."

     Kak Dipta meraup kasar wajahnya.

    "Ada yang tidak Kakak pahami. Dulu, akulah alasan hubungan kami berakhir. Itu semua keputusanku"

(COMPLETED!) FIXING ME.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang