***
HARI ini hari libur, sesuai janji Fako, Fako akan mengajak Ayla membeli koleksi boneka Avengers baru.
Tak hanya itu, weekend kali ini adalah qualitytime keluarga Rainar. Jarang-jarang mereka qualitytime seperti ini, jadwal praktek Fako sangat padat. Kali ini ada dokter pengganti di rumah sakit jadi Fako bisa cuti hari ini.
Rainar Family tampak sedang bersiap-siap untuk pergi ke sebuah Mall terkenal di Bandung.
Fako dan Alma tampak sudah siap. Terlihat menggunakan baju yang serasi dan warna yang senada. Mereka terlihat seperti couple goals. Ditambah lagi usia mereka yang dibilang masih cukup muda.
Saat ini Fako dan Alma sedang menunggu Ayla dan Bagas.
Tapi yang ditunggu, nampak tak keluar kamar sejak tadi. Sehingga membuat Fako dan Alma jenuh.
"AYLA, BAGAS UDAH SIAP BELUM?" Teriak Fako dari lantai bawah.
"BENTAR LAGI PAH." Jawab Ayla dari atas sana.
"Iya nih Bagas turun." Ucap Bagas yang rupanya sedang menuruni anak tangga.
Disusul dengan Ayla, dengan langkah seribu Ayla begitu cepat menuruni anak tangga. Hingga menyamai langkahnya dengan Bagas. Akhirnya mereka turun bersama.
"Ngapain aja hm? Lama banget." Ucap Alma.
"Hehe, biasa anak cewek. Milih-milih dulu baju yang cocok." Jawab Ayla dengan cengirannya.
"Oh, anak cewek ya. Papa lupa kalo kamu cewek soalnya minta beliin boneka kok boneka Apenjer." Goda Fako diikuti senyuman jahilnya.
"Iii Papa! Ay cewek tau," rengek Ayla sambil mengerucutkan bibirnya.
"Iya deh terserah kamu Ay." Ucap Papanya mencubit hidung Ayla.
"Aww!" Pekik Ayla.
"Lebay lo!" Ejek Bagas.
"Paansi lo bangke. Ngikut mulu." Balas Ayla menjulurkan lidahnya.
"Udah ah, yuk berangkat. Keburu siang nanti panas." Lerai Alma.
Mereka pun menuju mobil yang terparkir di garasi. Kali ini menggunakan mobil milik Ayla. Civic turbo putih, yang biasanya Ayla pakai ke sekolah. Karena mobil milik Fako sedang di bengkel karena tempo hari mobilnya mogok.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYLA
Teen FictionHanya sebuah kisah percintaan remaja pada umumnya. Ini kisah tentang Ayla Gwenna yang bertemu dengan Alan Galen. Cowok menyebalkan, aneh, seenaknya, dan sikap angin-anginan yang kadang ia tunjukan. Juga kisah tentang masa lalu yang sulit tuk dicerit...