Klik, klik!
Happy reading!
"Siapaa yaa─?" Saat membuka pintu Ayla kaget. "ELO?!" Ucapnya sedikit berteriak.
"Ngapain lo kesini?" Tanya Ayla sedikit ketus.
"Gatau." Jawab orang itu dingin. Kemudian ia duduk dibangku teras rumah Ayla tanpa ijin.
"Heh, ketek onta! Sapa yang suruh lo duduk? Bahkan tuan rumah pun belum mempersilahkan."
"Oh."
"Ck!" Ayla berdecak dan melipat kedua tangannya didepan dada. "Sopan banget lo!"
"Jelas, orang gue sekolah."
"Sopan lo kek gitu?"
"Kalo gak sopan gue dah teriak-teriak kali dirumah lo."
"Lo duduk tanpa ijin juga itu gak sopan Alann!
"Ciee manggil nama," Godanya.
"Gak waras lo!"
Ayla sudah habis kesabaran, orang ini benar-benar menguji sabar seorang Ayla. Belagu sekali orang ini, songong, tak tau sopan santun, ingin sekali Ayla tendang ia ke angkasa agar tak bertemu dengan Ayla lagi.
"Apa sayang?"
"Tabok sini."
"Apa sayang?"
"IDIH! Bodo amat anjir. Bisa stres gue kelamaan ngeladenin lo!"
"Ya gausah diladenin la, ribet." Ucapnya masih sesantai mungkin.
"ALANN! PENGEN GUE PATAHIN TULANG LO BOLEH GAK SIH?!" Kali ini Ayla benar-benar terpancing, dia keluarkan unek-uneknya.
"Gak boleh lah, tar gue masuk rumah sakit gimana?"
"YA BODO! YANG MASUK RUMAH SAKIT LO INI! BUKAN GUE! EMANG MASALAH BUAT GUE?"
"Masalah lah, tar lo masuk penjara. Dengan pasal pematahan tulang berencana."
"Gak ada ya pasal kek gitu!"
"Ada, gue yang bikin sekitar tiga puluh detik yang lalu." Ucapnya sambil melirik jam yang ia kenakan.
"Bodo amat! Pulang sono! Gak nerima tamu." Usir Ayla.
"Jangan gitu dong yang." Ucap orang itu dengan mata yang dikedipkan. Ayla bergidik jijik, orang ini benar-benar diambang tingkat kewarasan yang tak wajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYLA
Teen FictionHanya sebuah kisah percintaan remaja pada umumnya. Ini kisah tentang Ayla Gwenna yang bertemu dengan Alan Galen. Cowok menyebalkan, aneh, seenaknya, dan sikap angin-anginan yang kadang ia tunjukan. Juga kisah tentang masa lalu yang sulit tuk dicerit...