20 - ALAN MARAH ?

98 25 54
                                    

Bintang mana bintang ? klik yaaa...

Selamat baca, ku tunggu vote dan komennya....

Terimakasih Aylaviews<3

Terimakasih Aylaviews<3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Lan?" tanya Ayla yang baru saja turun dari motor Alan.

"Hm,"

"Lo kenapa si? Lo marah?" Ayla mecebik kesal.

"Masuk, langsung tidur." ujarnya dingin.

"Iya, tapi lo kenapa dulu?" tanya Ayla lagi.

"Dimas," gumam Alan.

"Dimas? Dia kenapa?" beo Ayla.

"Lupain, masuk sekarang. Malem, gak baik." Alan menyuruh Ayla.

"Kenapa si?" tanya Ayla heran lagi.

"Gue pulang, jaketnya ambil aja dulu. Lo cuci, tanggung jawab." ucap Alan memutar kunci motornya hingga terdengar deru mesin motornya.

"Ih gitu banget! Aneh banget si lo! Udah kek perawan aja ngambek-ngambekan!" rutuk Ayla pada Alan.

"Ya, masuk, tidur, minum obat, gue tau obat lo belom abis. Gue cabut," ucapnya langsung melajukan motornya. Ayla mengerutkan dalam, kenapa Alan ini? Aneh sekali pikirnya.

"Aneh banget tu anak, tadi aja manis-manis." gumamnya.

"Mana resek banget, suruh cuci jaket segala!"

"Eh tapi, kok dia tau obat gue belom abis?" herannya lagi.

"Tau lah, emang labil kek bujang." Ayla hendak masuk tapi hape nya bergetar tanda ada pesan masuk. Ia ambil hapenya disaku jaket milik Alan, memindahkan plastik putih berisikan seblak itu pada tangan kirinya. Sementara satu tangan lagi, ia pakai untuk merogoh saku mengambil hapenya.

Alan Setan : Masuk, kenapa diem disitu mulu? Ketemu kuyang tau rasa lo

Ayla mengernyitkan dahinya, dari mana Alan tahu dirinya masih diluar? Ayla mengedarkan pandangannya pada sekeliling, berusaha mencari keberadaan Alan yang mungkin masih disekitar sini. Tapi tak Ayla temukan, ia langsung bergegas masuk, ia jadi takut.

Mungkin saja ada kuyang yang sedang berkeliaran di komplek ini.

--

Gaduh.

Itulah suasana kelas IPA 1 sekarang. Ini sedang jam kosong, jadi banyak siswa yang lebih memilih menggelar konser dadakan, dari pada menghapal untuk ulangan harian Seni Budaya nanti.

Sama halnya dengan Ayla, Ayla memilih menghabiskan waktunya membaca novel karya penulis kesukaannya, penulis humble dari Bali, yang sukses membuat ceritanya disukai banyak orang salah satunya Ayla.

AYLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang