12 - SIUMAN

110 33 7
                                    

Vote voteee !

Selamat reading . . .

***

ALAN sudah berada di rumah sakit pagi ini. Hari ini ia bolos, sengaja memang. Hanya karna ia ingin menjaga Ayla. Lagi pula semalam Bagas juga menyuruhnya untuk ke rumah sakit hari ini. Dan Alan mengiyakan saja.

Alan sudah berada di ruangan Ayla, Alan mendapati Bagas yang sudah siap dengan seragamnya.

"Lo sekolah Gas?" Tanya Alan sambil menyimpan tasnya di sofa.

"Iya, ada praktek di Lab hari ini dan gue gak mau ketinggalan." Jawab Bagas.

Alan hanya ber-oh ria. "Eh, bokap lo kemana?"

"Bokap sama nyokap gue lagi pulang bentar, sekalian mereka bawa baju buat Ay."

"Lan dah hampir telat nih, gue cabut ya. Titip Ay, jaga yang bener. Awas aja lu sampe dia kenapa-napa lagi." Ucap Bagas.

"Iya, elah bawel."

"Gue cabut bye!" Ucap Bagas lantas pergi.

Alan pun duduk di kursi tunggu samping ranjang Ayla. Alan memandangi wajah Ayla yang terlihat begitu damai. Jika dilihat dari dekat seperti ini, Ayla terlihat begitu manis. Alan tersenyum tipis.

"Gue liat lo diem kok ngerasa aneh ya La. Bangun dong La, gue kangen."

Alan mendengus pelan, ia semakin merasa bersalah melihat Ayla yang tak kunjung siuman.

"Bangun La, gue mohon." Lirih Alan dengan nada meminta.

Tapi Ayla masih setia memejamkan matanya, Alan rindu, rindu saat Ayla dengannya beradu mulut, rindu senyum yang pernah Alan lihat dibibir Ayla, rindu tatapan yang kadang menenangkan.

Tapi Alan tak bisa melihatnya saat ini, Ayla masih belum sadar. Yang Alan butuh saat ini hanya menunggu, menunggu Ayla sadar.

Ting!

Bunyi notifikasi pesan masuk pada ponsel Alan, Alan pun membuka pesan tersebut. Ternyata yang mengiriminya pesan adalah Deya.

Fideyaa

Today

Kak, tau Gwen kemana?
8.00AM

?
8.00AM

Ayla
8.00AM

Sakit
8.00AM

SERIUSAN?!
8.01AM

Y
8.01AM

Dia dimana sekarang?
8.02AM

Rumah Sakit
8.02AM

AYLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang