∞8∞
“Suasana baru. Ketegangan dari sebuah hubungan yang merenggang. Namun, setidaknya semua itu masih bisa dikendalikan. Lalu, beberapa hal yang harus dilakukan. Beradaptasi dengan lingkungan baru?”
∞8∞
Sebuah mobil sedan hitam melaju di jalanan cukup lenggang oleh kendaraan itu. Di dalam tidak ada pembicaraan sedikit pun, mengingat perdebatan cukup besar terjadi antara ibu dan anak—Kim Ha Na dan Kim Na Na.
Sementara Jae Kyung yang duduk di samping Na Na bagian jok belakang hanya bisa terdiam. Gadis itu tidak bisa berbuat apa sekarang, walau hanya sekadar berucap untuk mencoba melerai pertengkaran antara keduanya.
Setelah menghabiskan cukup lama di perjalanan, mobil yang dinaiki mereka bertiga pun berhenti di depan sebuah bangunan besar. Kali ini mereka tengah berada di Kota Seoul. Ya, itulah alasan mengapa hubungan antara ibu dan anak itu merenggang.
Setelah perdebatan cukup panjang, Na Na pun memilih mengalah setelah semua yang diucapkan sang ibu ada benarnya. Namun, tetap saja, Kim Na Na adalah anak Kim Ha Na yang mempunyai watak sama-sama keras kepala.
"Ibu tidak bisa mengantar kalian ke dalam. Tetapi, tenang saja, semua sudah disiapkan. Kalian hanya harus fokus untuk belajar saja agar menjadi orang sukses," ucap Ha Na, menatap kedua anak gadis itu bergantian.
Jae Kyung sedikit melirik Na Na yang masih dengan posisinya—menatap keluar lewat jendela di samping. Sungguh, gadis itu kebingungan sekarang harus berbuat apa. Keadaan seperti ini jarang terjadi bagi Jae Kyung.
"Ah, iya, Bibi. Terima kasih untuk segalanya." Jae Kyung langsung sedikit membungkuk sopan seraya menyunggingkan senyuman. Lantas, Ha Na pun ikut tersenyum dan mengusap surai anak gadis itu. Lalu, beralih menatap sang anak yang masih terdiam.
"Sampai kapan kau akan tetap seperti ini, Kim Na Na?" tanya Ha Na dengan nada sedikit dingin.
Merasa keduanya butuh waktu empat mata untuk berbicara. Lantas, Jae Kyung pun memilih untuk menunggu di luar.
"Beritahu siapa nama ayah! Aku akan mencarinya." Na Na berucap begitu dingin. Lalu, ia menoleh pada sang ibu.
Memang benar, selama ini gadis itu tidak pernah bertemu dengan sang ayah. Jangankan bertemu, namanya saja Na Na tidak tahu.
"Harus berapa kali ibu bilang, Kim Na Na? Jangan membahas tentang ayahmu! Biarkan semuanya seperti ini. Karena ini memanglah yang terbaik!" Tanggapan Ha Na selalu sama. Begitu pun yang dirasakan Na Na setelah mendengar tanggapan. Gadis itu hanya akan merasa kesal dengan sang ibu yang tidak pernah ingin memberi tahu siapa ayahnya.
Helaan napas terdengar dari wanita itu. Lalu, ia menggenggam kedua tangan sang anak dan tersenyum hangat.
"Dengarkan ibu baik-baik, Kim Na Na! Untuk saat ini kau hanya harus fokus dengan tujuanmu, oke? Kau hanya harus belajar dengan giat," tutur Ha Na dengan nada sedikit tegas.
Perlahan hati gadis itu mulai luluh. Na Na sadar dengan sikap yang ditujukan untuk sang ibu sedikit keterlaluan. Jujur saja, ia tidak ingin hubungan dengan sang ibu merenggang seperti ini. Akan tetapi, dirinya juga kesal dengan sang ibu yang memaksa untuk tetap sekolah di Seoul dan membiarkannya tinggal sendirian.
"Baiklah, Bu. Aku tidak akan melawan perintah Ibu. Maaf." Pelupuk mata Na Na mulai membendung air mata. Gadis itu benar-benar menyesali perbuatannya.
"Tidak apa, Sayang." Ha Na langsung menyunggingkan senyuman. Lalu, ia membawa sang anak ke dalam pelukannya.
Setelah itu, tidak banyak yang dibicarakan. Kini, Na Na pun sudah turun dari mobil.
Mereka berdua—Na Na dan Jae Kyung—masih terdiam di tempat, menatap mobil sedan hitam yang semakin menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
SM Treasures (Super Master Treasures) [Sudah Terbit]
Aktuelle Literatur"Cerita ini telah diikutsertakan dalam kompetisi ODWC menyambut Anniversary AMB Publisher tahun kedua." Rank #Desainer 1 _ November 08, 2019 - November 29, 2019 #Desainer 2 _ November 29, 2019 - December 03, 2019 December 05, 2019 #Harta karun 2 _...