05부 ▷ White Dress

416 43 14
                                    

∞8∞

“Hadiah untuk anak gadisku, Na Na.”

∞8∞

Tongyeong, Gyeongsang Selatan, Korea Selatan

Suasana yang terasa begitu berbeda setelah kepergian Na Na dan Jae Kyung. Rumah bernuansa putih dua lantai itu selalu terasa sepi sekarang.

Jujur, bagi Ha Na semua itu pun berat, membiarkan sang anak tinggal jauh darinya. Namun, itulah satu-satunya jalan agar Na Na mencapai sebuah kesuksesan. Di mana gadis itu harus melihat dunia luar yang lebih luas dengan pendidikan dari sekolah bergengsi sebagai jaminan.

Jam menunjukkan pukul 21.30 KST. Terlihat lampu di butik bernama 'Dream Blue' masih nampak menyala. Di dalam hanya ada Ha Na seorang, sedangkan yang lain sudah pulang saat jam 8 tadi.

Wanita itu kini tengah sibuk menggambar beberapa desain pakaian pada buku gambar. Namun, beberapa saat kemudian, fokus teralihkan saat mendengar deringan ponsel. Lantas, ia langsung menerima sambungan.

"Heum, iya, Ayah?" sapa Ha Na.

"Kapan kau akan kembali, hah?" tanya Tuan Kim dari seberang sana.

"Berapa kali aku harus bilang, ayah? Tidak akan pernah! Atau memang masih membutuhkan waktu? Entahlah." Setelah itu, dengan malas Ha Na menyimpan ponsel ke atas meja dan me-load speaker.

"Lalu, bagaimana dengan Na Na? Ayah dengar dia sekolah di Seoul?"

"Heum, aku yakin ayah sudah tahu. Jadi, jangan ganggu anakku! Biarkan dia belajar dengan fokus," tanggap Ha Na sedikit malas.

"Agensi Big Star sepertinya sedang mengincar Na Na. Bukankah akan lebih baik dia datang pada agensi ayahmu, hah?"

Tepat setelah mendengar ucapan sang ayah, Ha Na langsung menghentikan aktivitasnya. Lalu, perasaan tidak enak pun menghampirinya.

"Aku tidak akan pernah membiarkan Na Na untuk masuk ke dalam dunia musik!" tegas Ha Na. Lalu, ia kembali menggambar.

"Tidak ada yang tahu masa depan, Kim Ha Na. Kau tahu perbuatan masa lalumu? Semua itu cukup merugikan. Untung saja semuanya sudah membaik. Namun, setidaknya kembalilah. Ayah yakin banyak orang yang menunggumu."

Helaan napas berat terdengar dari wanita itu. Lalu, ia memilih untuk menyandar pada punggung kursi putarnya itu.

"Aku tidak ingin kembali lagi, ayah! Lagi pula perusahaan memiliki segalanya walau tanpa aku. Ada Kak SoA, A Na, Ki won, Tae Min, dan lainnya. Bahkan, aku lihat grup pendatang baru pun disambut baik. Jika aku kembali, bagaimana jika akan merusak kembali?" Ha Na bertanya sedikit kesal. Namun, dari seberang terdengar kekehan.

"Iya, baiklah, baiklah. Akan tetapi, ayah benar-benar menyarankan agar Na Na datang ke perusahaan kakeknya sendiri. Dibandingkan harus datang ke agensi itu atau agensi lainnya."

Memang benar, agensi SM dan Big Star selalu berlomba untuk menaikkan popularitas dunia hiburan. Bahkan, kedua perusahaan ini sering dibanding-bandingkan.

"Ayah tutup teleponnya. Sampai jumpa lagi, sayang," ucap Tuan Kim.

"Hmm, sumpai jumpa, ayah," tanggap Ha Na. Setelah itu, hanya menyisakan keheningan.

SM Treasures (Super Master Treasures) [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang