∞8∞
“Na Na. Aku pikir semua sudah ditakdirkan. Namamu, duniamu, dan pertemuan kita.”
∞8∞
Keseharian yang selalu disibukkan dengan latihan sebagai trainee di salah satu agensi. Pagi berangkat ke sekolah. Setelah menyelesaikan pembelajaran pergi ke agensi untuk berlatih dan pulang larut pagi. Selalu saja seperti itu. Sekali pun akhir pekan, tidak ada kata libur untuk tidak datang berlatih.
Seperti malam ini. Jika kebanyakan orang menghabiskan waktu di luar untuk menyambut tahun baru dan melepas tahun. Akan tetapi, tidak dengan Na Na dan Jae Kyung. Terlihat kedua gadis itu tengah fokus menari dengan alunan musik bergenre pop dance.
Hingga beberapa detik kemudian, musik berhenti. Bertepatan dengan keduanya ikut berhenti menari. Lalu, tubuh keduanya memilih untuk merebahkan diri ke atas lantai, untuk mencari kenyamanan pada rasa dingin yang akan dirasakan.
Napas keduanya terlihat begitu terengah dengan pelipis bercucran keringat. Lalu, tatapan keduanya hanya fokus pada langit-langit putih itu.
"Kita akan pergi besok, bukan?" Na Na menoleh pada Jae Kyung. Lantas, gadis itu pun ikut menoleh dan menanggapi, "Heum."
Setelah itu, Na Na kembali menatap langit-langit.
"Bagaimana jika aku tidak ingin pergi? Jujur saja, aku semakin tersiksa." Suara Na Na terdengar begitu lemah. Lalu, gadis itu memejamkan matanya. Sementara Jae Kyung kembali menatap langit-langit.
"Bagaimana jika perasaan bersalah itu salah?" Pertanyaan Jae Kyung membuat Na Na kembali membuka mata dan menoleh padanya.
"Itulah harapanku. Bukankah lebih baik jika perasaanku ternyata salah," tanggap Na Na.
Sebuah anggukan Jae Kyung tunjukkan. Lalu, gadis itu menoleh pada Na Na.
"Dan perasaanmu adalah salah. Apa kau percaya denganku?" Tidak ada jawaban atas pertanyaan Jae Kyung. Gadis yang diberikan pertanyaan itu hanya terduduk dan menatap dirinya sendiri di cermin.
"Aku tidak tahu. Apa aku harus percaya atau tidak. Akan tetapi, aku merasa sesuatu yang aneh selama ini." Na Na menanggapi tanpa menatap lawan bicaranya. Lalu, beberapa detik kemudian, Jae Kyung pun ikut terduduk. Setelah itu, tangan kanan terangkat memegangi bahu Na Na.
"Percayalah padaku, Choi Na Na! Semua akan baik-baik saja. Dan rasa bersalahmu itu adalah kesalahan. Lalu, rasa aneh yang kau rasakan selama ini akan segera menghilang." Jae Kyung menatap Na Na dengan tatapan hangat seraya menyunggingkan senyuman.
"Kita lihat saja apa yang akan terjadi nanti." Na Na menyunggingkan senyuman pada dirinya sendiri lewat cermin. Setelah itu, ia menoleh pada Jae Kyung.
"Tidak lama lagi tahun baru akan datang. Bukankah akan lebih baik jika kita pergi sekarang? Aku yakin, semua artis di agensi pun tengah berkumpul untuk menyambut tahun baru." Usulan Na Na langsung disetujui oleh Jae Kyung. Lantas, kedua gadis itu langsung bergegas untuk pergi, hingga menyisakan ruangan hening dan gelap.
Terlihat keduanya kini tengah melangkah di trotoar jalan, tidak jauh dari gedung SM.
"Bagaimana kalau kita pergi ke tepi Sungai Han? Bukankah akan terlihat bagus melihat kembang api dari sana," usul Jae Kyung.
![](https://img.wattpad.com/cover/200192646-288-k947240.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SM Treasures (Super Master Treasures) [Sudah Terbit]
General Fiction"Cerita ini telah diikutsertakan dalam kompetisi ODWC menyambut Anniversary AMB Publisher tahun kedua." Rank #Desainer 1 _ November 08, 2019 - November 29, 2019 #Desainer 2 _ November 29, 2019 - December 03, 2019 December 05, 2019 #Harta karun 2 _...