pertemuan dan percakapan itu hanya dua kata yang tampak nya kecil dan manis namun besar rasanya pahit isinya
__Nissyarahim__
" Bagaskara candramawa " sebut jingga tiba tiba tampak seperti berpura pura berfikir.
" ngapain lo sebut sebut nama gue " tanya kara mengerutkan kening nya karna heran.
" candramawa artinya orang bijak!!! Hm... Tapi kok nama sama orang gak sesuai ya? " tanya jingga pada dirinya sendiri dengan tujuan menyindir pria yang sedang duduk bersila di depan nya. Kara.
" apaan sih ngga, Dah lah lo gak usah ngurus ngurusin nama gue " ketus kara kembali asik pada aktivitas nya menggambar wajah seseorang diatas kanvas kencil yang bermodal kan pensil 2B.
" dihh suka suka gue donk kok situ yang sewot " balas jingga dengan nada meledek.
Kara hanya sinis menatapnya sekilas sekedar menanggapi saja.
" haii kara " sapa gadis berparas cantik dan menawan itu ramah. Karna penasaran siapa yang menyapa nya kara menaikan kepalanya melihat dan tersenyum membalas senyuman ramah si gadis.
" ekhm ekhm, duh kok tenggorokan gue rasanya agak pait pait gimanaaa... Gitu ya " cela jingga sedikit kesal di tengah tengah percakapan antara si gadis dan kara.
" eeh kok lo ada disini juga ngga? Lo kenal kara juga? " balas si gadis tersenyum kecut.
" apasih ama, justru gue duluan kali yang kenal ma dia " jawab jingga berusaha tenang.
" trus semalam pas gue cerita tentang kara kok lo diam aja gak bilang kalo lo kenal " gadis yang ternyata rahma itu menekan kan dan sengaja mebesarkan volume suaranya di kata yang tentang kara karna berharap akan mendapat perhatian dari kara. Karna kara telah asik kembali pada aktivitas nya.
Tapi sayang nya sifat pria itu yang peka namun berpura pura tidak peka dan ketidak pedulian memupus kan harapan itu. (😂😂😂)
" gue males ladenin, dah ah gue mau kekelas aja gue duluan ya " pamit jingga berusaha tenang demi menutupi rasa tak suka nya.
" gue ikut " pinta kara cepat berdiri ketika jingga akan melangkah kan kakinya berjalan.
" yaaauudd____
" eh disini aja kar soalnya gue mau nanyak nanyak tentang kegiatan osis gitu, gue kan anak baru " cegah rahma beralasan.
" nanti aja ya gue lagi malas nih " tolak kara cuek tanpa menoleh pada rahma.
Jingga berusaha tak peduli dengan apa yang terjadi di depan nya. " duh kelamaaann gue duluan deh " pamit jingga berjalan meninggal kan mereka berdua.
Cukup jauh ia berlari menjauhi mereka berharap itu yang pertama dan terakhir kalinya dia merasakann perasaan yang aneh.
Memang pernah ia merasakan nya namun laki laki itu bukan kara tapi Atma. Pria yang pernah singgah ke hidupnya.
Ibarat seperti pelangi yang datang dengan penuh warna nya lalu pergi begitu saja tanpa meninggal kan satu warna pun untuk dilihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagaskara (Tamat)
Подростковая литератураCerita Ke-dua Ketika matahari 🌞 dengan angkuh nya memberi panas kini tenggelam menyisakan senja ⛱ yang memunculkan sebuah cerita yang dilukis tanpa alat tanpa kanvas. " Bagaskara senja " Sebuah cerita tentang gadis remaja yang yang melukiskan cer...