Dimana waktu juga menyadarkan ku
Bahwa perjalanan pun pasti ada waktu istirahat nya__Nissyarahim__
Jingga berjalan penuh amarah mendatangi kelas kara. Amarah nya sudah sampai ke ubun ubun. Tidak peduli lagi dengan keadaan di sekitar yang melihat nya bingung penuh penasaran. Bisik demi bisikan mereka keluar kan untuk jingga.
" KARA!! " Teriak jingga marah. Teriak kan nya menggempar kan isi kelas. Semua mata tertuju pada gadis remaja yang penuh emosi ini.
Jingga masuk Menghampiri dan menampar sangat kuat pipi pria itu. Berkali kali, dan mendorong tubuh nya. Tapi dia tidak membalas ataupun memberi pembelaan pada dirinya sendiri, karna dia tau pasti, jingga tidak akan Semarang ini jika dia tidak melakukan kesalahan yang besar.
" DASAR BODOH, PENGECUT, BEGO, LEMAH, PENGHIANAT, MUNAFIK, GAK TAU DIRI, MAKSUD LO APA HA? " teriak jingga penuh bentakan. Nafas nya naik turun karna marah. Mereka kini sudah di kelilingi banyak siswa yang karna penasaran.
Kara menarik tangan jingga membawa nya ke taman belakang untuk bicara empat mata saja, cukup mereka berdua tanpa harus di tonton publik di didepan umum.
" Lepasin!! " Bentak jingga melepas kasar tangan nya dari pegangan tangan kara.
" Gue mohon tenang, Lo cerita in semua nya dengan tenang, plis " pinta kara mencoba tenang.
" Setelah apa yang Lo lakuin, Lo bisa dengan mudah nya nyuruh gue tenang, dan lihat, apa ini, lo tenang tenang aja, terbuat dari apa hati lo setelah nyakitin hati Semua orang termasuk gue " ujar jingga masih marah.
" Apa maksud lo? Gue nyakitin hati semua orang? Siapa? Gue nyakitin siapa ngga? Dan gue apain lo sampe lo ikut masuk kedalam daftar orang yang lo bilang gue sakitin? " lontar kara meminta penjelasan.
" Nafhesa. Lo udah nyakitin hati Nafhesa, dia Udah cerita semua nya ke gue, dia juga udah bilang sama gue, apa yang lo janjiin sama dia, dan lo ingkarin, apa yang lo lakuin itu juga nyakitin hati gue terhadap Nafhesa, gue semakin merasa bersalah sama dia, karna lo lakuin itu gara gara gue, jadi wajar jika gue bersalah " ungkap nya.
" Lo benar ". Ujar galion tiba tiba datang dari arah belakang.
" Lo siapa? " Tanya jingga heran.
" Dia galion, cowo yang pernah lo tanyain sama Nafhesa " potong kara ketika galion akan menjawab.
" Gue Gupta " sambung galion. Jingga terdiam, mata nya membelalak kaget, dia terkejut, sangat sangat terkejut.
" Gupta " sapanya lirih masih dalam keterkejutan. Di balik itu, kara hanya melongo bingung.
Tanpa berfikir panjang, gadis itu dengan sigap memeluk galion sangat erat, tangis nya pecah. Galion ragu ragu membalas pelukan jingga.
Kara menatap terkejut mereka. Pikirannya penuh tanda tanya. Tak hanya terkejut tapi hati nya ikut terkejut, perasaan nya sesak melihat pemandangan di depannya, api cemburu sudah masuk ke tubuh nya.
" Lo kemana aja gup? " Gue nyariin lo kemana mana, tapi gak ketemu, terakhir gue ketemu lo waktu di mall gue nolongin Lo itu, setelah itu gue gak tau lagi Lo kemana, dan sekarang lo muncul tiba tiba, pergi tiba tiba datang pun tiba tiba " ungkap jingga mengelap air matanya.
" Maafin guee nona kecil " ledek galion mencoba menghibur.
" Gue udah besar, bukan nona kecil lagi tapi udah nona big, besar ". rungut nya berpura pura kesal.
" Yon " panggil kara meminta penjelasan.
" Gue udah lama kenal dia kar, yang kemarin waktu di mall lo liat dia nolongin gue itu bukan pertemuan pertama kami tapi pertemuan terakhir kami " jelas galion.
" Lo galion atau Gupta sebenarnya? " Tanya jingga Tiba tiba, karna teringat kata kara tadi.
" Galion atau Gupta gak masalah karena kedua nama itu milik gue, nama gue Galion Alfagupta " jelas galion.
" Mending sekarang lo pergi Yon, jujur , gue cemburu dengan apa yang Lo lakuin barusan sama dia ngga, gue cemburu, lo berani meluk meluk cowo lain di depan gue, gue masih pacar lo ngga " ketus kara menatap sinis mereka berdua.
Jingga gugup, bingung harus menjawab apa. " Eee maaf kar " akhirnya hanya itu yang bisa di keluarkan nya. Jingga melepas rangkulan galion dan berjalan untuk berdiri di samping kara. Belum juga berhenti kara sudah kembali menarik tangan nya untuk pergi dari sana.
Galion yang melihat hanya bisa diam untuk itu, karna dia blum ada kekuatan untuk menentang, status nya dengan jingga sekarang hanya sebatas orang asing yang baru saja kenal.
" Lo suka sama galion? " Tanya kara to the point.
" Gue gak tau, sama seperti Atma, gue bingung, gue sama Gupta seperti gue sama Atma, jangan buat gue untuk memilih karna gue gak akan bisa jawab, gue pernah suka sama Gupta punya rasa sama dia tapi gue gak tau apa sekarang rasa itu masih ada? Gue gak tau "
" Lo ingat pertanyaan Lo tentang Atma, apa Atma first love gue? Gue jawab bukan saat itu kan? Ya karena itu benar, Atma bukan first love gue tapi Gupta first love gue, gue gak pernah cerita tentang dia sama lo karna gue gak pernah tau dia dimana " lanjut jingga. Kara hanya diam mendengar.
" Tapi lion sahabat gue "
" Dan gara gara gue persahabatan kalian hancur, gara gara gue Nafhesa kehilangan lo, semuanya gara gara gue, sebelum nya gue minta maaf kar, gue gak akan lanjutin hubungan ini, gue pengen lo balik lagi sama Nafhesa, penuhi janji lo sama dia, jangan buat dia menunggu kar, gue mundur " sela jingga, tangis nya tiba tiba saja pecah, mungkin berat baginya tapi ini yang terbaik, dia terlalu sayang sama Nafhesa, dia sahabat gue kar, gue gak mau kehilangan dia, mungkin cukup disini kisah cinta kara dan jingga yang gue coba untuk melukis nya, membuat nya hanya untuk iseng iseng aja tapi takdir justru membuat nya nyata ". Jingga memeluk kara dan pergi meninggalkan nya tapi kara menyanggah ke pergian jingga dengan memegang tangan gadis itu.
" Lepasin kar!!! " Kara melepas kan tangan jingga pasrah. Karna ini adalah permintaan gadis itu.
" dimana waktu juga menyadarkan ku bahwa perjalanan pun pasti ada waktu istirahat nya " batin jingga.
Ia mencoba sabar dengan nasib nya yang untuk saat ini membutuhkan istirahat. Sudah cukup jauh dia berjalan hingga dia lupa bahwa dia sudah lelah.
Salam manis
Lintasan_Bintang
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagaskara (Tamat)
Ficção AdolescenteCerita Ke-dua Ketika matahari 🌞 dengan angkuh nya memberi panas kini tenggelam menyisakan senja ⛱ yang memunculkan sebuah cerita yang dilukis tanpa alat tanpa kanvas. " Bagaskara senja " Sebuah cerita tentang gadis remaja yang yang melukiskan cer...