2. Caper Dikit Gak Ngaruh 💦

424 32 1
                                    

Holaho gaiss, ini cerita kedua gue, nahh sebelum baca lebih lanjut dari part ke part follow dulu donk wattpad and Instagram gue:), satu lagi nih permintaan gue, last yaitu jangan lupa vote and komentar nya buat tanda jejak:), thanks ya buat kalian yang udah mau singgah

Wattpad : @Lumut_Hijau
Instagram : @lumijo12_

Happy reading:>

Senja akan selalu menjanjikan kita bahwa masih ada awal yang baru esok harinya

Entah sengaja lupa atau memang lupa kalau dia tidak mengenali sama sekali, dia melewati seperti tidak pernah terjadi kemarin Sore

__Nissyarahim__

" hm gimana ya bilangnya intinya gue gak kenal tuh cowo " jingga menceritakan kejadia kemarin sore pada sohib nya__Nafhesa__

"Seganteng apa sih dia? pasti jerawatan, butek, mukanya maghrib banget kan?"

"udah ah sha, inilah malasnya gue kalo cerita sama lo"

" hehehe maklum jing gue kan ... Aaaww sakitt jingga" jingga mencubit tangan nafhesa menyisakan sedikit merah.

" kenapa sih nggaaaa, sakit tau lo cubit, memar ih tangan gue" nafhesa mengusap lengannya.

" ya lo kenapa panggil nama gue gak lengkap, jang jing jang jing norak tau. nanti kalo orang ngira nama gue anjing gimana? kan malu"

"lebay lu"

"biarin"

"pasal nama aja lo bisa nyubit gue, memar gini, apalagi kalo pasalnya besar, behhh udah tinggal nama kali gue"

"dih, hiperbol"

"dih, lebay" balas nafhesa tak ingin kalah.

"dih, taik" jingga berdiri dan keluar menuju taman belakang sekolah. mencari objek, siapa tahu ada objek bagus yang bisa di potret.

Mata jingga tertuju pada satu pemandangan, seorang pria yang duduk dibawah pohon besar tak jauh beda seperti pohon beringin. Pria itu duduk menghadap ke pohon sambil bermain gitar disana. Beberapa bunga tulip mengelilingi taman itu.

Di pohon itu tertempel sebuah kertas yang berisikan lagu beserta kunci nadanya. Namun Bukan itu yang membuat pemandangan itu tampak menarik perhatian jingga tapi cahaya, cahaya matahari Yang menyorot wajah pria itu, wajahnya tampak terlihat lebih tajam dan berkilau samar jika dipotret dengan kamera.

Jingga memotret pemandangan yang menarik perhatian itu. Menurutnya itu pemandangan yang unik.

" kok gak asing ya, cowo itu yang di halte bukan sih? apa gue salah?" gumam jingga berjalan menghampiri.

Jingga terkejud sekaligus senang ketika sampai dan melihat pria itu dekat dan jelas.

"kamu cowo yang kemarin sore di halte itu bukan? Waah kebetulan banget ya kita satu sekolah gue gak nyangka deh bisa ketemu lo lagi disini. Oh iya kemarin kita gak sempat kenalan, gue jingga, Lo?" lontar jingga senang seperti baru saja bertemu teman yang sudah lama tidak berjumpa. Jingga mengulurkan tangan memperkenal kan diri.

Bagaskara (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang